Aksi demonstrasi yang digelar oleh aliansi buruh, petani, nelayan, dan mahasiswa di depan Gedung DPR/MPR RI, Jakarta Pusat, Selasa (27/09/2022), sebagai bagian dari momen peringatan Hari Tani Nasional dengan membawa tuntutan-tuntutan persoalan bangsa.
Namun, dibalik aksi tersebut justru menuai hal berbeda dari aksi-aksi sebelumnya. Bukan karena dari pihak massa aksi, tetapi dari pihak keamanan dalam hal ini pihak kepolisian yang lebih banyak disorot berbagai media.
Pasalnya, pihak keamanan dengan sebutan ‘Pasukan Basmalah’ tampil dengan heroik dan cara yang berbeda. Diketahui Polda Metro Jaya telah mengerahkan 30 personel Pasukan Basmalah tersebut untuk mengamankan demonstrasi. Bukan itu saja, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol. Dr. Mohammad Fadil Imran, juga turut langsung melihat massa aksi, seperti disadur dari akun Instagram @poldametrojaya.
Pasukan Basmalah tampil dengan gaya gaungnya lebih harmonis agar tidak mudah terpancing provokasi (seperti kata Yudhistira). Menurut Yudhistira selaku Wakil Direktur Pembinaan Masyarakat (Wadirbinmas) Polda Metro Jaya AKBP, para personel yang bertugas agar menjaga moral baik Polri maupun TNI, hal itu senada dengan arahan Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran.
Pasukan Basmalah ini tampil yang cukup menarik simpati para demonstran dan masyarakat luas. Mengapa tidak? Disela-sela bertugas mengamankan aksi massa, mereka juga memakai tekrikal dengan membaca basmalah, shalawat, dan asmaul husna. Artinya nuansa agamais tampil di tengah-tengah aksi massa. Seakan bertanda saat melakukan aksi harus dengan cara damai, sopan, santun, harmonis, dan penuh religi.
Sebagai informasi, dalam unggahan instagram @bem_si, demonstrasi betajuk ‘Seruan Aksi Nasional III’ dengan sejumlah tuntutan yang ada.
Berikut tuntutannya yaitu:
- Mendesak pemerintah mengoreksi model pembangunan PSN yang tidak berpihak kepada rakyat.
- Mendesak pemerintah untuk menghentikan kriminalisasi terhadap petani, nelayan, masyarakat adat, dan aktivis agraria.
- Mendesak pemerintah melaksanakan reformasi agraria dan menyelesaikan konflik agraria struktural.
- Mendesakn DPR dan pemerintah untuk mencabut UU yang mempermudah perampasan tanah kriminalisasi rakyat.
- Mendesak pemerintah untuk mencabut keputusan terkait kenaihakan harga BBM.
Fakta menarik dari Pasukan Basmalah ini adalah polisi dari Polda Metro Jaya yang memang dipersiapkan untuk menghadirkan suasana damai dan kondusif saat terjadi aksi demonstrasi, menjaga moral kepolisian, dan bertindak sebagai pasukan dengan pesan kasih sayang dari polisi.
Sikap seperti demikian yang patut dilakukan oleh semua polisi dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, yakni mengdepankan rasa harmonis dan bertindak sebagai pelayan masyarakat yang seutuhnya. Bukan hanya dari ‘Pasukun Basmlah’ tapi dari tingkat Polri hingga Polsek sekalipun mesti mengedepankan sikap yang harmonis, bukan ketika bertugas mengamankan massa aski malah melakukan aski smackdowm terhadap massa aksi seperti kejadian aksi mahasiswa bulan Oktober 2021 lalu, yang sempat viral di twitter dengan tagar #PercumaLaporPolisi.
Baca Juga
-
12 Rekomendasi HP dengan Kamera Kece, Cocok Buat Liburan
-
Toyota Raize 2025: Si Kecil Cabe Rawit yang Siap Bikin SUV Lain Minder
-
File Gede? Kirim ke HP Tanpa Kabel, Gak Pake Nunggu Ending Drakor!
-
Oppo Reno 14 Pro: HP Sultan Anti-Air, Kamera 50MP Semua, dan Baterai Besar
-
Resolusi JPG Rusak? Ini 7 Website Gratis agar Foto Kembali Jernih
Artikel Terkait
-
CEK FAKTA: Beredar Kabar AHY Dijemput Polisi Gegara Provokasi Demo, Benarkah?
-
Terpopuler: Derita Petani Jawa Barat, Dedi Mulyadi: Setiap Ada Kesulitan, Ada Kemudahan
-
Hari Ini Sulanjana Calling, Ribuan Suporter Viking Siap Gruduk dan Birukan Graha Persib, Tuntut Masalah Ini
-
Tak Ada Aksi Bakar Ban dan Spanduk, Mahasiswa dari BEM SI yang Demo di Depan Gedung DPR Bubarkan Diri
-
200 Utusan Pendemo Masuk Gedung MPR, Legislator PKS Orasi di Atas Mobil Komando: Pemerintah Wajib Sejahterakan Petani!
News
-
Gemakan #SuaraParaJuara Versimu! Ikuti Kompetisi Menulis AXIS Nation Cup 2025, Menangkan Hadiahnya!
-
Berkesan! Angga Fuja Widiana Ubah Momen Bagi Rapor Jadi Ajang Perenungan
-
Mahasiswa AMIKOM Yogyakarta Angkat Kisah Desa Wunut Klaten Lewat Dokumenter
-
Dari Kampus ke Desa: Langkah Awal Mahasiswa UMBY Lewat Pembekalan KKN 2025
-
Tari dan Diplomasi Akademik di Medan, Beginilah AP2TPI Disambut
Terkini
-
Bertabur Bintang, Intip Teaser Film Eden yang Diangkat dari Kisah Nyata
-
Wahyu Prasetyo Kagumi Fasilitas Dewa United, Beberkan Target di Musim Baru
-
Reading Slump: Saat Buku Favorit Tak Lagi Menggugah Selera Baca
-
Datangkan Ibrahim Sanjaya, Persis Solo Berambisi Perkuat Barisan Pertahanan
-
Blak-blakan, Coach RD Ungkap Progres Persiapan Liga Indonesia All Star