Scroll untuk membaca artikel
Hernawan | I Gusti Putu Narendra Syahputra
PM India Narendra Modi mengheningkan cipta bagi puluhan tentara yang terbunuh di perbatasan India-China. [AFP]

Perdana Menteri India, Narendra Modi, sepakat untuk meningkatkan kerja sama perdagangan India dengan Inggris. Perjanjian yang disepakati bersama dengan Perdana Menteri Inggris, Rishi Sunak, di hari terakhir KTT G20 2022 tersebut dianggap mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi, perdagangan, dan teknologi India untuk beberapa tahun mendatang.

Reuters melansir, Modi bertemu dengan Sunak di sesi pertemuan bilateral KTT G20 2022 yang berlangsung di The Apurva Kempinski Hotel, Nusa Dua, Bali, pada Rabu (16/11/2022). Pertemuan tersebut merupakan pertemuan bilateral pertama Modi dengan Sunak. Sunak resmi menjabat sebagai PM Inggris setelah berhasil mengalahkan Leader of The House of Commons dan Lord President of the Council, Penny Mordaunt, dalam putaran pertama Pemilihan Perdana Menteri Inggris yang diselenggarakan oleh Partai Konservatif pada 25 Oktober 2022.

Dalam pertemuan tersebut, Modi dan Sunak menyepakati adanya rencana peningkatan kerja sama perdagangan di antara kedua negara. Nantinya, kerja sama tersebut akan memberikan keuntungan signifikan terhadap India dan Inggris, seperti membuka keran investasi ke berbagai sektor ekonomi yang dapat membuka jutaan lapangan kerja baru di sektor teknologi informasi dan komunikasi. Tidak hanya itu, kerja sama tersebut juga dapat mempererat hubungan kekeluargaan tradisional yang telah terjalin antara masyarakat India dengan masyarakat Inggris sejak India berada dibawah penjajahan kolonial Inggris yang dimulai pada awal abad ke-18, tepatnya 1765. 

Dalam pernyataan resmi, Modi mengatakan bahwa menjaga dan memperkuat hubungan kerja sama yang hangat dan konstruktif dengan Inggris sangat penting untuk mendukung keberlanjutan kemajuan India. Dalam pertemuan perdananya dengan Sunak, Modi membahas berbagai aspek kerja sama potensial. 

Di bidang ekonomi, Modi mendiskusikan tentang upaya meningkatkan volume perdagangan ekspor komoditas kedua negara melalui perusahaan milik negara atau BUMN. Di bidang pertahanan, Modi membahas tentang upaya memperkuat kerja sama pertahanan melalui program pertukaran tentara India untuk belajar di akademi militer Inggris dan proyek pengadaan alat utama sistem persenjataan (alutsista) canggih buatan Inggris untuk menunjang misi modernisasi militer India. Di bidang sosial-budaya, Modi membicarakan tentang upaya memperbanyak jumlah peserta program pertukaran pelajar dan mahasiswa India untuk belajar di Inggris dan promosi budaya yang dapat memperkenalkan budaya tradisional India kepada masyarakat Inggris.

Sementara itu, di bidang pengembangan talenta muda, Sunak telah menandatangani keputusan eksekutif berupa implementasi program UK – India Young Professionals Scheme. NDTV melansir, Setiap tahunnya, Departemen Dalam Negeri Inggris (UK Home Office) akan mengeluarkan visa khusus kepada 3.000 anak muda India berusia 18 – 30 tahun yang merupakan Gen Z dan generasi milenial, memiliki minimal gelar pendidikan diploma tiga (D3) atau sarjana (S1), dan mampu berkomunikasi aktif dengan bahasa Inggris untuk dapat bekerja di Inggris selama lebih dari dua tahun dan dapat diperpanjang. 

India adalah negara Asia pertama yang dimasukkan ke dalam skema kerja sama UK – India Young Professionals Scheme. Skema kerja sama tersebut merupakan salah satu komponen turunan dari UK – India Migration and Mobility Partnership, yaitu perjanjian bilateral India – Inggris di bidang imigrasi yang dijalankan sejak masa pemerintahan mantan PM Inggris 2019 – 2022, Boris Johnson, pada Mei 2021. Skema tersebut menjadi momen signifikan bagi India dan Inggris untuk memperluas komitmen yang mengarah pada penguatan kerja sama ekonomi kedua negara di dalam kawasan Indo-Pasifik.

Jika dibandingkan dengan negara Indo-Pasifik lainnya, Inggris memiliki hubungan kultural dengan India secara mendalam. Hal ini dapat dilihat dari hampir seperempat pelajar dan mahasiswa internasional yang belajar di Inggris berasal dari India. Tidak hanya dari pendidikan, jumlah investasi India di Inggris juga telah membuka sebanyak 95.000 lapangan kerja di seluruh wilayah daratan Inggris.

Selain memperkenalkan program pertukaran profesional muda, dibawah kepemimpinan Sunak, Inggris juga berupaya memperkuat kerja sama keamanan dengan India. Kerja sama tersebut dilakukan melalui penguatan perjanjian deportasi dan ekstradisi. Perjanjian yang telah ditandatangani pada Mei 2021 tersebut bertujuan untuk meningkatkan mobilitas yang aman antarnegara dengan mendeportasi imigran India yang tidak memiliki izin tinggal tetap di Inggris, begitu juga sebaliknya. 

Tidak hanya itu, India dan Inggris juga sepakat untuk mengadakan pertukaran pejabat teknis yang menangani masalah penegakan hukum imigrasi. Nantinya, para pejabat teknis yang berasal dari unsur pejabat junior departemen dalam negeri, badan imigrasi, dan lembaga kepolisian tersebut akan saling belajar dan berbagi pengalaman tentang cara melakukan pencegahan dan penanganan terhadap kejahatan terorganisir yang sering dihadapi oleh petugas imigrasi, seperti penyelundupan narkoba dan barang warisan budaya nasional.

Dilansir dari The Times of India, menutup pertemuan dengan Sunak, Modi menghadiahkan Mata Ni Pachedi yang Namanya diambil dari bahasa Gujarat, yaitu Mata artinya Dewi Ibu, Ni artinya milik, dan Pachedi yang artinya tersembunyi. Mata Ni Pachedi merupakan kain tenun buatan tangan yang dibuat oleh pengrajin di kota Ahmedabad, Gujarat, dan digunakan untuk melindungi kuil Hindu dari orang yang termasuk ke dalam golongan kasta terendah. Kain ini juga digunakan sebagai kain suci untuk proses pemujaan kepada Dewi Ibu.

I Gusti Putu Narendra Syahputra