Penonton Piala Dunia 2022 mengeluhkan saat menonton pertandingan di stadion Al Bayt, Qatar.
Para penonton Piala Dunia 2022 mengeluh karena merasa kedinginan di stadion.
Mario Sanchez, seorang suporter berusia 33 tahun asal Amerika Serikat mengomentari kondisi stadion yang terlalu dingin.
Hal ini dikarenakan pendingin udara yang terdapat di dalam stadion sudah diatur untuk tetap berada pada suhu 20 derajat celcius.
Baca Juga: Jepang Taklukkan Jerman di Piala Dunia 2022, Meme Blue Lock Bertebaran di Media Sosial
"Sebenarnya terasa agak dingin malam ini, tetapi itu karena cuaca juga sangat berangin," ujarnya kepada AP News, dikutip dari The Sun, Kamis (24/11/2022).
Sementara seorang fans Qatar, Faisal Rasheed, juga merasakan hal yang sama. Ia bahkan harus menggunakan pakaian berlapis.
"Saya merasa kedinginan dan mengenakan kaus merah marun untuk membantu melindungi dari cuaca," ungkapnya.
Salah satu hal unik pada gelaran terbesar sepak bola ini adalah AC (Air Conditioner) raksasa yang terpasang di dalam stadion. Menurut laporan, Qatar telah memasang AC di setiap stadion yang memompa udara di tribun dan nozel di lapangan.
Baca Juga: Habis Liburan di Bali Malah Sakit Berbulan-bulan, Turis Australia Beri Peringatan ke Turis Lainnya
"Kami tidak hanya mendinginkan udara, kami juga membersihkannya," ujar Saud Abdulaziz Abdul Ghani, Profesor di College of Engineering saat wawancara dengan FIFA, dikutip dari Sportbible.
Awalnya, Piala Dunia 2022 dijadwalkan berlangsung di Qatar pada Juni dan Juli. Namun karena suhu panas ekstrem yang mencapai 42 derajat Celcius, terpaksa pertandingan dijadwalkan ulang pada November dan Desember 2022.
Meski suhu rata-rata di Qatar saat ini mencapai 24 derajat Celcius, namun pihak tuan rumah tetap mencari cara untuk mendinginkan stadion demi kenyamanan para pemain dan penggemar.
Baca Juga: Bola Piala Dunia 2022 Al Rihla Ternyata Made In Madiun, Erick Thohir hingga Khofifah Bangga
Saud Abdulaziz Abdul Ghani menambahkan bahwa udara di dalam stadion dimurnikan untuk penonton. Pemurnian udara ini ditujukan demi kesehatan penonton yang memiliki alergi, sehingga para penonton tidak akan mengalami masalah di dalam stadion.
Udara dingin akan masuk melalui kisi-kisi yang terpasang di tribun dan nozel besar di samping lapangan. Dengan menggunakan teknik sirkulasi udara, udara yang didinginkan kemudian ditarik kembali, lalu didinginkan kembali, disaring, dan didorong keluar di tempat yang dibutuhkan.
Baca Juga
-
Tanpa Naturalisasi, 3 Pemain Ini Bisa Bela Timnas Indonesia U-17 di Piala Dunia
-
Eduardo Almeida Dukung Peningkatan Kualitas Sepak Bola Indonesia, Mengapa?
-
Piala Asia U-17 dan Potensi Terjadinya Perang Saudara di Puncak Perhelatan
-
Tak Bisa Capai Semifinal Piala Asia U-17, Timnas Indonesia Gagal Total?
-
82Major 'Takeover' Upaya Pemberontakan Diri Lewat Melodi yang Intens
Artikel Terkait
-
Penonton Rela Utang Jutaan, Memang Berapa Harga Tiket Coachella 2025?
-
Pecco Bagnaia Sebut 2 Kesalahan di MotoGP Qatar 2025: Tak Boleh Terulang
-
Dapat Dana Segar dari Qatar, Bos Danantara Beberkan Sektor Mana Saja yang Dapat Investas
-
Puncak Klasemen Direbut Sang Kakak Lagi, Alex Marquez Tak Sakit Hati
-
Ramai Dibahas, Film Jumbo Tembus 3 Juta Penonton dalam 13 Hari Tayang
News
-
Mahasiswa PPG FKIP Unila Asah Religiusitas Awardee YBM BRILiaN Lewat Puisi
-
Jobstreet by SEEK presents Mega Career Expo 2025: Temukan Peluang Kariermu!
-
Sungai Tungkal Meluap Deras, Begini Nasib Pemudik Sumatra di Kemacetan
-
Record Store Day Yogyakarta 2025, Lebarannya Rilisan Fisik Kini Balik Ke Pasar Tradisional
-
Kode Redeem Genshin Impact Hari Ini, Hadirkan Hadiah Menarik dan Seru
Terkini
-
Tanpa Naturalisasi, 3 Pemain Ini Bisa Bela Timnas Indonesia U-17 di Piala Dunia
-
Eduardo Almeida Dukung Peningkatan Kualitas Sepak Bola Indonesia, Mengapa?
-
Piala Asia U-17 dan Potensi Terjadinya Perang Saudara di Puncak Perhelatan
-
Tak Bisa Capai Semifinal Piala Asia U-17, Timnas Indonesia Gagal Total?
-
82Major 'Takeover' Upaya Pemberontakan Diri Lewat Melodi yang Intens