Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Firdaus | 🌸🌸Lily 🌸🌸
Potret Takuro Hoki/Yugo Kobayashi (Instagram.com/kobayashi0710)

BWF World Tour Final (WTF) menjadi turnamen puncak dalam rangkaian agenda kejuaraan Super Series sepanjang tahun. Turnamen tahunan ini terbilang sangat bergengsi karena hanya delapan nama dari masing-masing nomor yang berhak lolos WTF berdasar poin akumulasi selama berlaga di turnamen Super Series dalam satu tahun.

Bukan cuma gelar yang didapat, ada prize money juga yang jadi incaran para atlet dunia, lho. Menariknya, dari beberapa wakil yang tercatat pernah diundang BWF secara resmi, hanya delapan negara yang berhasil mendeklarasikan diri sebagai "tim" kampiun di podium WTF sejak 2018 silam.

Indonesia, Thailand, dan India kompak catatkan satu nama, berikut delapan negara pencetak gelar juara World Tour Final. China mendominasi di beberapa nomor!

1. China (6 gelar)

potret Chen Qingchen/Jia Yifan (instagram.com/chenqingchen0623)

Sejak berubah nama menjadi World Tour Final pada 2018, China sudah langsung mendominasi podium juara di beberapa sektor berbeda. Gelaran WTF kala itu catatkan Shi Yuqi di nomor tunggal putra, Li Junhui/Liu Yuchen di nomor ganda putra, dan Wang Yilyu/Huang Dongping di nomor ganda campuran sebagai juara.

Berlanjut di WTF 2019, gelar juara disumbangkan oleh Chen Yufei di nomor tunggal putri, Chen Qingchen/Jia Yifan di nomor ganda putri, dan Zheng Siwei/Huang Yaqiong di nomor ganda campuran. China baru melepas perebutan gelar saat masa pandemi sebab seluruh atlet tidak mengikuti turnamen apa pun sepanjang tahun 2020 dan 2021.

BACA JUGA: Keren! Ini 5 Beasiswa yang Pernah Diterima oleh Erina Gudono Selama Kuliah S1

2. Jepang (3 gelar)

potret Takuro Hoki/Yugo Kobayashi (instagram.com/kobayashi0710)

Setelah China, ada Jepang yang pernah mencicipi euforia podium juara WTF sebanyak tiga kali. Pada gelaran tahun 2018, Jepang catatkan gelar dari sektor ganda putri lewat perjuangan Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi usai jegal langkah wakil Korea Selatan Lee So Hee/Shin Seung Chan.

Gelar kedua Jepang masih di tahun yang sama disumbangkan oleh Kento Momota dari nomor tunggal putra. Sedangkan Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe hanya mampu jadi runner up kala itu. Barulah pada WTF 2021, ganda putra Jepang berhasil naik podium juara lewat "duo monster" Takuro Hoki/Yugo Kobayashi.

3. Korea Selatan (3 gelar)

potret An Se Young (instagram.com/a_sy_2225)

Sama seperti Jepang, Korea Selatan juga mengoleksi tiga gelar juara World Tour Final. Gelar pertama untuk Korea Selatan datang dari nomor ganda putri, Lee So Hee/Shin Seung Chan usai jalani laga perang saudara melawan Kim So Yeong/Kong Hee Yong saat final WTF 2020.

Barulah pada WTF 2021, Kim So Yeong/Kong Hee Yong buktikan diri layak menyandang gelar juara usai kalahkan Nami Matsuyama/Chiharu Shida. Nomor tunggal putri juga ikut berjaya usai An Se Young tundukkan Pusarla Sindhu di laga final. Sayang, baik Matsuyama/Shida dan Shindu putuskan mundur dari WTF 2022 karenan masih dalam pemulihan cedera.

4. Taipei (2 gelar)

potret Tai Tzu Ying (instagram.com/tai_tzuying)

Belakangan Taipei bak kuda hitam yang perlahan melahirkan atlet-atlet muda potensial dalam turnamen dunia. Bahkan sederet nama lawas cukup disegani dan diperhitungkan sebagai lawan tangguh. Sebut saja tunggal putri Tai Tzu Ying dan ganda putra Lee Yang/Wang Chi Lin yang punya banyak catatan prestasi.

Keduanya pun jadi tulang punggung peraih gelar di turnamen World Tour Final, lho. Baik Tai Tzu Ying maupun Lee Yang/Wang Chi Lin sama-sama kompak naik podium juara di WTF 2020. Kala itu Tai Tzu Ying kalahkan Carolina Marin asal Spanyol, sedangkan Lee Yang/Wang Chi Lin tundukkan unggulan Indonesia Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan.

BACA JUGA: Beda Sikap Felicia Tissue dan Nadya Arifta Lihat Kaesang Pangarep Nikahi Erina Gudono

5. Denmark (2 gelar)

potret Viktor Axelsen (instagram.com/viktoraxelsen)

Lain cerita dengan Denmark, yang para atletnya kerap jadi lawan berat bagi sejumlah wakil dari negara lain. Namun, fakta bahwa nomor tunggal putra kerap jadi tulang punggung seolah sudah jadi rahasia umum. Sebut saja Hans Kristian Vittinghus, Anders Antonsen, dan Viktor Axelsen.

Bahkan Viktor Axelsen menjelma jadi "monster" yang hampir tak terkalahkan oleh tunggal putra negara lain. Hanya beberapa nama yang berhasil, salah satunya rekan senegara, Anders Antonsen yang jadi juara WTF 2020. Menariknya, Axelsen berhasil revans di gelaran WTF 2021 dan naik podium tertinggi.

6. Indonesia, India, dan Thailand (1 gelar)

potret Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan (instagram.com/badminton.ina)

Indonesia, India, dan Thailand sama-sama catatkan satu nama dalam daftar peraih gelar juara World Tour Final di nomor yang berbeda. Indonesia memiliki gelar dari nomor ganda putra lewat Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan pada WTF 2019, sedangkan India hanya mampu catatkan nama Pusarla Sindhu sebagai juara tunggal putri tahun 2018.

Thailand sendiri punya rising star Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai yang jadi juara ganda campuran dua kali, pada 2020 dan 2021. Namun, di WTF 2022 hanya Hendra/Ahsan dan Bass/Popor yang berpotensi menambah catatan gelar setelah Sindhu dipastikan mundur.

Sejak 2018 sampai 2021, dominasi China di gelaran World Tour Final memang cukup sulit dipatahkan. Namun, tampaknya World Tour Final 2022 yang digelar di Bangkok, Thailand pada 7 sampai 11 Desember 2022 bakal suguhkan laga sengit dari sederet nama potensial yang siap berebut gelar juara. Banyak debutan baru, kira-kira siapa, ya yang bakal masuk daftar juara World Tour Final 2022? Let's wait and see!

Video yang mungkin kamu lewatkan.

🌸🌸Lily 🌸🌸