Bicara es krim viral, pasti tidak lepas dari Mixue, salah satu merek dagang asal China dengan produk unggulan es krim dan teh. Mixue Ice Cream & Tea sendiri mulai viral sejak mencuat fakta adanya banyak antrean pembeli hingga kini gerainya sudah bertebaran di berbagai kota di Indonesia. Namun, keviralan Mixue bukan hanya urusan rasa dan harga yang bersaing, tapi juga status kehalalan Mixue yang masih jadi perdebatan.
Mixue belum memiliki sertifikat halal dan berdasar data Sistem Informasi Halal (SiHalal) baru mengajukan pendaftaran sertifikasi halal pada 13 November 2022. Saat ini prosesnya sudah masuk tahapan audit oleh Lembaga Pemeriksa Halal (LPH) LPPOM MUI. Pihak managemen Mixue pun mengakui hal ini tapi tetap memastikan jika produknya aman, tidak ada bahan non halal, dan sudah lolos BPOM.
Baca Juga: Bikin Nagih! Ini Dia 6 Best Seller Mixue Ice Cream yang Wajib Kamu Coba!
Sayangnya, salah satu gerai Mixue di Kartika Grand Bistro, Museum Mandala Bhakti Semarang, kedapatan menempelkan logo halal. Sontak kabar ini kembali membuat geger karena Mixue dianggap melakukan pelanggaran UU Jaminan Produk Halal No 33 tahun 2014 jika benar sudah menempel logo halal tersebut.
Alur proses sertifikasi halal sebuah produk
Sebelum dinyatakan halal dan berhak memiliki logo untuk dipasang di gerai, sebuah produk harus melewati beberapa proses lebih dulu. Setelah mendaftarkan produk ke Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), akan ada proses lanjutan untuk masuk tahapan audit oleh Lembaga Pemeriksa Halal (LPH) LPPOM MUI.
Jika proses audit oleh LPH selesai, berkasnya akan dilanjutkan ke Komisi Fatwa MUI untuk dilakukan sidang fatwa. Sertifikat Halal baru akan dikeluarkan BPJPH setelah ada Ketetapan Halal dari Komisi Fatwa MUI.
Baca Juga: Mengenal Mixue, Brand Minuman yang Sedang Viral!
Sejarah singkat Mixue
Mixue Ice Cream & Tea merupakan sebuah perusahaan waralaba yang menjual es krim lembut dan minuman teh asal China. Jauh sebelum jadi perusahaan besar, Mixue bermula dari kios es serut kecil yang dibuat oleh Zhang Hongchao pada Juni 1997 di Zhengzhou, Henan, China.
Kios minuman dingin ini dibuat Zhang untuk meringankan beban ekonomi keluarga dengan produk andalan berupa es serut, es krim, smoothie, dan teh susu mutiara. Sayang usaha Zhang mengalami kendala hingga kiosnya tersebut harus ditutup.
Baca Juga: Daftar Harga Mixue Ice Cream Terbaru, Murah Mulai 8 Ribuan!
Barulah pada tahun 1999, Zhang kembali membuka gerai es kedua dengan nama Mìxu Bngchéng yang bermakna "istana es yang dibangun dengan salju yang manis". Pada 2006, menjamurnya produk ice cream cone membuat Zhang ikut meluncurkan produk serupa dalam versi low budget tapi tetap menjaga kualitas. Hingga akhirnya Zhang memutuskan untuk terjun ke bisnis waralaba sejak 2008.
Setelah lebih dari satu dekade, perusahaan tersebut akhirnya berhasil membangun pabrik dan rantai pasok sendiri. Mixue Ice Cream & Tea kian berkembang dan menembus pasar dunia. Hingga 2021 saja sudah ada 21.581 gerai Mixue yang telah beroperasi di Tiongkok dan sedikitnya 11 negara lainnya di Asia.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Thailand Open 2025: Hanya Dua Wakil Indonesia yang Melaju ke Semifinal
-
Jonatan Christie dan Chico Pilih Jalur Independen, Apa Kabar Anthony Ginting?
-
Jojo dan Chico Resmi Keluar dari Pelatnas, Siap Berkarier Jalur Independen
-
Jadwal Laga 6 Wakil Indonesia di Babak Perempat Final Thailand Open 2025
-
Thailand Open 2025: Match Rekap Laga Wakil Indonesia di Babak 16 Besar
Artikel Terkait
-
Aliran 'Bab Kesucian' Gemparkan Warga Gowa, Jemaahnya Dilarang Makan Daging, Ikan dan, Susu
-
Status Halal Mixue Dipertanyakan, Aisha Maharani: Offside nih
-
Outlet Mixue di Semarang Terciduk Berani Pasang Logo Halal, Melanggar UU Jaminan Produk Halal
-
1 Juta Pelaku Usaha Bakal Dapat Sertifikasi Halal Gratis
-
9 Promo dan Diskon Tahun Baru 2023 untuk Makanan Minuman, Ada Mixue Hingga McD
News
-
Antusiasme Hangat untuk Musikal Untuk Perempuan: Tiga Pertunjukan Sold Out, Ratusan Hati Tersentuh
-
Haru! Pelepasan Siswa Kelas XII SMAN 1 Kalidawir Berjalan Khidmat
-
Kemenag Karanganyar Borong Juara dalam Ajang Penyuluh Agama Islam Award Jateng 2025
-
Bekali Dosen dengan Pelatihan AI, SCU Perkuat Literasi Digital dan Riset di Era Kecerdasan Buatan
-
Mahasiswa Psikologi UNJA Tanggapi Darurat Pelecehan Seksual Lewat MindTalks
Terkini
-
KISS OF LIFE Batal Tampil di KCON LA 2025, Imbas Isu Apropriasi Budaya
-
Dari Pop ke Dangdut: Transformasi Epik Anya Geraldine di Film Mendadak Dangdut!
-
Ngajar di Negeri Orang, Pulang Cuma Jadi Wacana: Dilema Dosen Diaspora
-
BRI Liga 1: Madura United Terhindar dari Degradasi, Bali United Gigit Jari
-
Neural Fatigue: Kelelahan Kognitif Akibat Terpapar Stimulus Berulang