Petani buang tomat karena harga anjlok, dibuang ke sungai sampai diberi makan ke kambing. Aktivitas tersebut terlihat dalam unggahan Instagram @lambe_turah pada Selasa (24/1/2023).
Sebuah video yang menampilkan para petani membuang ribuan tomatnya ke sungai. Hal tersebut dilakukan oleh para petani karena harga tomat yang kian anjlok.
“Tomat murah gak laku mahalan kotaknya daripada tomatnya,” ujar seorang petani dalam video tersebut. Tampak dalam video tersebut kotak-kotak kayu berisikan tomat berada dalam pick up yang diduga akan dibuang ke sungai juga.
BACA JUGA: Viral Aksi Heroik Bocah SMP Buka Jalan untuk Damkar di Bogor, Banjir Pujian Warganet: Calon Sukses
Di tempat lain pun terekam dua orang petani yang juga membuang beberapa keranjang tomat di sebuah tempat pembuangan sampah. Diketahui bahwa harga tomat-tomat tersebut hanya mencapai Rp500 per kilogramnya.
Tak sampai di situ, para petani juga memberikan tomat-tomatnya untuk dimakan oleh kambing. Beberapa puluh kambing terlihat tengah menyantap tomat yang diduga diberikan karena alasan yang sama.
Warganet pun saling berkomentar dan berakhir menimbulkan pro dan kontra.
“Sebenarnya banyak lho solusinya,bisa di keringkan atau di buat saos, sedih saja ketika melihat makanan dibuang,” tulis pemilik akun @and*****hse.
“Sedih banget ihh lihat makanan kok dibuang mending dikasih ke orang. Sedekah biar dapat pahala lebih baik daripada mubazir,” respons @charlo******llvania
Beberapa warganet pun bertanya mengapa tomat-tomat tersebut tak dibagikan saja dan malah dibuang. Pertanyaan tersebut kemudian dijawab oleh seorang warganet.
“Kenapa pada tanya kenapa ga dibagikan secara gratis, logikanya gini aja kalau dibagikan di sana secara gratis harganya akan semakin anjlok karena pembeli semakin berkurang karena udah dapat yang gratisan,” jawab pemilik akun @iqb*****sah.
“Saya seorang petani juga... Kalau harga sudah anjlok gitu yg ada kita lemes bang.. gak sesuai sama perawatannya, mana pupuk subsidi sekarang dijatah, adanya yg nonsubsidi yg harganya berkali2 lipat, obat pertanian juga mahal, di daerahku sawah-sawah pada dijual karna petani sudah lelah merasakan dampak pupuk subsidi yang semakin langka. Pada akhirnya sawah-sawah akan jadi perumahan miris sekali...,” jerit @kei*****da yang diketahui sebagai seorang petani.
Ini bukanlah kali pertama, petani-petani tomat tersebut mengalami kerugian yang berakibat harus membuang hasil panennya.
Dikutip dari laman Suara.com pada bulan Maret 2022 lalu, para petani di Desa Sebarus, Kecamatan Balik Bukit, Lampung Barat, Lampung menjual tomat-tomatnya di pinggir jalan. Para petani tersebut menjual tomatnya tanpa menetapkan harga.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Drama Korea 'Love Next Door' Sukses Cetak Rekor Rating Baru di Episode 6
-
Kejutkan Penggemar, Hyunhee VVUP Hengkang dari Grup karena Masalah Kesehatan
-
NOWADAYS Resmi Comeback dengan Merilis Video Musik 'Why Not?'
-
Lee Minhyuk BTOB akan Gelar Fan Meeting untuk Pertama Kalinya
-
Geram Keluarga Ikut Diserang, V dan Jungkook BTS Gugat YouTuber Sojang
Artikel Terkait
-
Terobosan Pertanian: Teknologi Hemat Air & Burung Hantu Jadi Andalan Dongkrak Produksi Padi
-
Petani Sumut Full Senyum! BRI Kucurkan KUR Rp150 Juta untuk Program Jagung Sejagat
-
Kemenhut dan Kemnaker Teken MoU Perluas Lapangan Kerja dan Pemberdayaan Petani Hutan
-
Tarif Trump Bikin Petani Sawit Menjerit, Prabowo Diminta Lakukan Ini
-
Burung Hantu Jadi Andalan Prabowo Basmi Tikus di Sawah: Mitos atau Fakta?
News
-
Lawson Ajak Jurnalis dan Influencer Kenali Arabika Gayo Lebih Dekat
-
Resmi Cerai, Ini 5 Perjalanan Rumah Tangga Baim Wong dan Paula Verhoeven
-
Mahasiswa PPG FKIP Unila Asah Religiusitas Awardee YBM BRILiaN Lewat Puisi
-
Jobstreet by SEEK presents Mega Career Expo 2025: Temukan Peluang Kariermu!
-
Sungai Tungkal Meluap Deras, Begini Nasib Pemudik Sumatra di Kemacetan
Terkini
-
Final AFC U-17: Uzbekistan Miliki 2 Modal Besar untuk Permalukan Arab Saudi
-
Final AFC U-17: Uzbekistan Lebih Siap untuk Menjadi Juara Dibandingkan Tim Tuan Rumah!
-
Media Asing Sebut Timnas Indonesia U-17 akan Tambah Pemain Diaspora Baru, Benarkah?
-
Ulasan Novel Monster Minister: Romansa di Kementerian yang Tak Berujung
-
Ulasan Novel The Confidante Plot: Diantara Manipulasi dan Ketulusan