Scroll untuk membaca artikel
Ayu Nabila | Rizky Gura Saputra
Tangkapan layar situasi konflik di Nablus (Twitter/@idfonline)

Serangan mematikan Israel ke Palestina kembali terjadi, membuat belasan orang meninggal dunia dan menyebabkan lebih dari seratus orang lainnya mengalami luka-luka.

Serangan saling serang itu diketahui terjadi saat pasukan Israel datang ke kota Nablus pada Rabu (22/2) sekira pukul 10 pagi waktu setempat, dengan target utama mencari pejuang Palestina yang diduga berada di sebuah rumah yang dijadikan persembunyian.

Namun kemudian mendapatkan konfrontasi dari pejuang Palestina lainnya yang ikut menyerang pasukan Israel dan membuat ketegangan di daerah tersebut.

Akibat kejadian tersebut, sebanyak 11 orang dinyatakan meninggal dunia, di antaranya adalah pejuang Palestina bersenjata dan sipil, termasuk lebih dari seratus orang Palestina lainnya mengalami luka-luka.

BACA JUGA: Pasal Berlapis dan Ancaman Hukuman Mario Dandy Usai Hajar Anak di Bawah Umur

Dilansir dari Aljazeera, kementerian kesehatan Palestina sejauh ini menyebutkan sebanyak 102 orang mengalami luka, di antaranya 82 terkena peluru tajam, 6 lainnya mengalami kritis, dan pria berumur 66 tahun meninggal karena menghirup udara gas yang timbul selama penggerebekan oleh tentara Israel tersebut.

Selain itu laporan lainnya juga mengungkapkan seorang pria berumur 72 tahun dan seorang bocah lelaki berusia 14 tahun ikut menjadi korban dalam peristiwa itu.

Diketahui dalam operasi itu, tentara Israel itu sempat memblokir pintu masuk kota Nablus dan mengepung sebuah rumah yang di dalamnya dicurigai terdapat pejuang Palestina yang sedang dicari-cari.

Pasukan Israel yang datang ke kota Nablus bersama puluhan kendaraan lapis baja dan pasukan khususnya itu lalu menerima serangan dari pejuang Palestina lainnya.

Ikut terlibat serangan terhadap Israel, beberapa di antaranya adalah kelompok bersenjata Lions Den dan Brigade Balata, termasuk pemuda Palestina lainnya yang memberikan perlawanan dengan lemparan batu ke kendaraan lapis baja.

Juru Bicara Presiden Palestina Mahmoud Abbas, yakni Nabil Abu Rudeineh mengatakan bahwa pihaknya mengecam tindakan pasukan Israel di kota Neblus yang telah membuat banyak orang menjadi korban.

"Kami mengutuk penyerbuan pendudukan ke Nablus dan kami menyerukan diakhirinya serangan lanjutan terhadap rakyat kami," kata Nabil Abu Rudeineh seperti dikutip penulis dari Aljazeera pada Kamis (23/2/2023).

BACA JUGA: Tak Kuasa Tolak Perintah Sambo, Arif Rahman Setuju Rusak Laptop Berisi Rekaman Yosua Masih Hidup

Sementara itu diketahui bahwa pihak militer Israel dalam media sosial Twitter telah membenarkan adanya operasinya di kota Nablus tersebut.

"Pendahuluan: Pasukan keamanan kini beroperasi di kota Nablus. Rincian lebih lanjut akan datang." tulis akun militer Israel @idfonline.

Masih dalam akun Twitter-nya, selain menggambarkan situasi operasi di Nablus melalui unggahan foto dan video, militer Israel juga mengkonfirmasi bahwa pihaknya tak memiliki korban.

"Tidak ada korban jiwa bagi pasukan kami." tulis @idfonline.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Rizky Gura Saputra