Acapkali di jalan-jalan kita melihat orang-orang menengadahkan tangannya memohon belas kasihan dari orang-orang sekitarnya. Bahkan, banyak pula yang baik-baik saja dan lengkap secara fisik juga "berprofesi" sebagai pengemis. Namun, lain halnya dengan pria tunanetra ini.
Wira Adikusuma, biasa dipanggil Bang Wira mengaku tidak mau meminta-minta, memilih berjualan kerupuk keliling di Jalan Kemuning dan Angsana, Pejaten Timur, Jakarta Selatan. Di sore hari, Bang Wira sering mangkal berjualan di samping Jalan Angsana I.
Menyempatkan membeli, kakak saya, Mbak Titin iseng-iseng menanyakan kenapa bisa menjadi tunanetra. Bang Wira bercerita bahwa indera penglihatannya hilang ketika di usia balita sakit panas tinggi (demam) yang membuat syaraf di matanya rusak.
Bang Wira mengontrak sebuah rumah kecil di Jalan Kemuning V agar bisa berjalan berkeliling berjualan kerupuk ikan yang tidak terlalu jauh dari rumahnya. Sudah hampir 10 tahun, bang Wira berjualan di daerah Pejaten Timur.
Kerupuk ikan yang dijajakan didapatkan dari seorang pengusaha UMKM yang rutin mengiriminya kerupuk. Sempat beberapa waktu lalu, Bang Wira mandeg berjualan karena bos terdahulu berhenti menyuplai kerupuk. Sekarang, dirinya masih terus berjualan, namun berbeda bos kerupuknya.
Lahir 40 tahun yang lalu, tunetra kelahiran Sukabumi ini ternyata sudah menikah dengan sesama tunanetra yang bekerja sebagai pemijat di Bogor dan memiliki anak yang tidak difabel berusia 6 tahun.
Menjalani LDM (long distance married), tak memupuskan semangat bekerja pasutri tunanetra ini untuk berjualan dan sang istri yang pernah belajar memijat dari salah satu yayasan sosial di Bogor.
Secara berkala, Bang Wira sering mengunjungi istri dan anaknya di Bogor serta aktif mengikuti komunitas tunanetra di sana.
Sebelum menjual kerupuk ikan, Bang Wira pun juga pernah bekerja sebagai tukang urut di daerah Cawang, Jakarta Timur, dan mengontrak rumah di sana. Dirinya belajar memijat di yayasan Cahaya Batin, belakang RSUD Budhi Asih, yayasan sosial bagi tunanetra.
Perjalanan hidupnya menghantarkan Bang Wira bisa mengikuti program sekolah asrama khusus tunanetra di usia 10 tahun dan mengenyam pendidikan hingga menengah pertama di SMP Tanmiyat, Bekasi.
Dikarenakan belum ada jenjang SMA di sana, dirinya melanjutkan pendidikan dengan mengikuti Program Sistem Kejar Paket C di daerah Pasar Loak, Jatinegara.
Meski Tuhan sudah mengambil penglihatannya dari warna-warni dunia, Bang Wira bisa mengetahui jam kapan harus bangun, sholat, dan beraktivitas melalui suara sholawatan dan azan dari masjid.
Adapun, yang menyedihkan dari urang Sunda ini, Bang Wira mengatakan tidak mempunyai kartu JKN-KIS (BPJS Kesehatan), sedangkan istri dan anaknya mempunyai.
Semoga Dinas Sosial terkait bisa memasukkan Bang Wira di dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dan menjadi penerima berbagai program sosial nasional/daerah, termasuk JKN-KIS.
Yuks Sobat Yoursay, jika bertemu difabel seperti Bang Wira ini jangan lupa membeli dagangannya.
Baca Juga
-
Antisipasi Petugas KPPS Berguguran, Ini Upaya Pencegahan agar Tragedi 2019 Tak Terulang
-
Viral Laka Lantas Karena Bendera Parpol, Ini Ada Aturan Pemasangannya Ya!
-
Jelajah Kota Ambon dan Sekitarnya, Ini 4 Pesona Wisatanya yang Ciamik
-
Demotivasi Mutasi Ala ASN Medioker Menuju Ibu Kota Negara 'IKN'
-
Pantang Menyerah, Ini Kisah Sukses Keluarga Tukang Sayur Punya Banyak Aset
Artikel Terkait
-
Dilaporkan Gegara Guyon soal Janda Kaya dan Rasul, Suswono Mangkir Panggilan Baswaslu: Saya Gak Tahu
-
Hasil BRI Liga 1: Duo Striker Cetak Gol, Persija Jakarta Libas Madura United 4-1
-
Bandingkan Harga Gorengan Jakarta dengan Bandung, RK Mau Siapkan Dana Mitigasi Pangan Rp 1 Triliun
-
Rumusan UMP DKI 2025 Dibahas Besok, Akankah Tuntutan Buruh Terpenuhi?
-
Bantah KIM Plus Pecah di Pilgub Jakarta, Sahroni: Yang Disangka Menang Belum Tentu Menang
News
-
Lestarikan Sastra, SMA Negeri 1 Purwakarta Gelar 10 Lomba Bulan Bahasa
-
Jakarta Doodle Fest Vol.2 Hadirkan Moonboy and His Starguide The Musical, dari Ilustrasi Seniman ke Panggung Teater
-
Dibalik Bingkai Gelar Festival Dokumenter Lumbung Sinema: Palaka Loka Sampada
-
Puan Bisa Sediakan Tempat Untuk Membangun Inspirasi Hebat Bagi Perempuan Muda
-
Bersinergi dengan Mahasiswa KKN, Tim PkM Ilkom UNY Gelar Pelatihan Pengembangan Konten Promosi Kampung Wisata
Terkini
-
Sambut Hari Anak Sedunia PBB, Doyoung NCT Donasi Rp1,1 Miliar ke UNICEF
-
3 Film Korea yang Dibintangi Song Kang Ho, Ada Sporty hingga Mendebarkan
-
Indonesia dan Lunturnya Budaya Malu, dari "Jam Karet" hingga Korupsi
-
4 Tips OOTD Rok ala Zara Adhisty yang Girly Abis, Cocok Buat Hangout!
-
TVXQ Resmi Merilis Album Perayaan Debut 20 Tahun di Jepang Bertajuk 'Zone'