Indonesia terus melakukan upaya perdamaian kepada Myanmar atas konflik internal yang terus terjadi. Sebagai upaya perdamaian, Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Retno Marsudi terus konsisten melakukan diplomasi guna mewujudkan perdamaian bagi Myanmar dan kawasan.
"Saya sampaikan selama kurang lebih enam bulan, sudah lebih dari 70 engagements telah dilakukan Indonesia dengan hampir semua pihak di Myanmar," kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam keterangannya saat menjadi pembicara utama di Oslo Forum, dikutip Rabu (14/6/2023).
Menurutnya perkembangan peran Indonesia atas penyelesaian konflik Myanmar cukup penting. Hal tersebut turut dibahas pada pertemuan di Oslo Forum, Norwegia. Retno menambahkan bahwa peran Indonesia cukup krusial dalam menghadapi berbagai tantangan baik di dalam maupun di luar kawasan.
Sementarai itu pendekatan Indonesia terhadap penyelesaian konflik di Myanmar terus mendapatkan sejumlah apresiasi oleh berbagai pihak.
Namun Retno mengatakan bahwa pendekatan yang dilakukan Indonesia kepada Myanmar memang tidak terlihat di media. Indonesia memilih tak melakukan megaphone diplomacy. Retno yakin pendekatan tersebut akan menciptakan trust dan apresiasi dari berbagai pihak.
"Mengapa trust sangat penting? Karena trust ini akan menjadi modal dasar yang sangat penting untuk melakukan dialog dan upaya diplomasi," lanjut dia.
Selain itu, Retno turut menambahkan salah satu upaya yang dilakukan Indonesia adalah berkomunikasi dengan negara tetangga Myanmar. Hal tersebut dilakukan agar kebijakan mereka mendukung upaya yang sedang dilakukan oleh ASEAN.
Namun, Retno tidak menyebutkan negara mana saja yang telah menjalin komunikasi dengan Indonesia terkait dengan upaya perdamaian Myanmar.
Dalam kesempatan yang sama, Retno juga mengangkat isu Afghanistan saat bertemu dengan Wakil Khusus UNAMA (United Nations Assistance Mission in Afghanistan).
"Jadi kita melakukan tukar pandangan, compare notes mengenai situasi terakhir di Afghanistan,” tutur Retno.
Retno menambahkan bahwa satu sisi yang sangat penting untuk diwujudkan dan selalu terus diupayakan oleh Indonesia adalah terus memajukan atau membawa isu pendidikan bagi perempuan di Afghanistan. Hal tersebut terus diupayakan Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri Indonesia dalam berbagai pertemuan, terutama pertemuan dengan Taliban.
Baca Juga
-
Kunjungan Presiden RI ke Malaysia, Dapat Penghormatan Tinggi dari Kerajaan
-
Membangun Ketahanan Indonesia dari Ancaman Laut China Selatan
-
Malaysia Sepi Kembang Api saat Perayaan Tahun Baru, Demi Hormati Palestina
-
Indonesia Pastikan Tidak Ada WNI Korban Konflik Palestina-Israel
-
Situasi Terkini Konflik Hamas-Israel pasca Serangan Roket
Artikel Terkait
-
Pengganti Adilson, Arema FC Resmi Boyong Adixi Lenzivio
-
Unggahan Federasi Sepakbola Argentina Bikin Publik Yakin Lionel Messi Merapat ke Indonesia
-
DPR Minta Sediakan 'Pesawat Mewah' untuk Haji, Begini Jawaban Bos Garuda Indonesia
-
Dua Kali Ketemu dan Pernah Kalah, Indonesia Unggul Agregat Gol dari Palestina
-
Lionel Messi Absen Lawan Timnas Indonesia Jadi Berkah untuk Fans Manchester United, Kenapa?
News
-
Antusiasme Hangat untuk Musikal Untuk Perempuan: Tiga Pertunjukan Sold Out, Ratusan Hati Tersentuh
-
Haru! Pelepasan Siswa Kelas XII SMAN 1 Kalidawir Berjalan Khidmat
-
Kemenag Karanganyar Borong Juara dalam Ajang Penyuluh Agama Islam Award Jateng 2025
-
Bekali Dosen dengan Pelatihan AI, SCU Perkuat Literasi Digital dan Riset di Era Kecerdasan Buatan
-
Mahasiswa Psikologi UNJA Tanggapi Darurat Pelecehan Seksual Lewat MindTalks
Terkini
-
Masa Depan Museum di Tengah Komunitas yang Bergerak Cepat dan Dinamis
-
Review Novel Sendiri Tere Liye: Sebuah Perjalanan Menyembuhkan Luka Kehilangan
-
Berbalas Penalti, Persebaya Tak Mampu Jaga Kemenangan di Kandang Borneo FC
-
Kim Ga Ram Buka Instagram Usai Tiga Tahun Tinggalkan LE SSERAFIM, Isyaratkan Kembali?
-
Asnawi Comeback ke Timnas, Undur Diri dari Tim ASEAN All Stars Bakal Jadi Kenyataan?