Mudahnya mengakses informasi dari media tanpa benar-benar memahami informasi yang disebarluaskan tersebut dapat berdampak negatif pada seseorang. Terlebih lagi banyaknya konten-konten yang belum dapat dipastikan kebenarannya namun beberapa individu tetap mengikutinya.
Salah satu yang menjadi persoalan yaitu berkaitan dengan kesehatan mental yang sering disalahartikan oleh individu itu sendiri hingga pada akhirnya menimbulkan self-diagnosis. Padahal, ketika individu tersebut melakukan self-diagnosis berdasarkan konten yang dilihat melalui media sosial yang belum jelas sumbernya dapat memicu efek kesehatan mental yang cukup fatal.
Berdasarkan permasalahan tersebut, Psikologi Kuantan menyelenggarakan kegiatan yang bertajuk psychology talk dengan tema “jangan-jangan saya gangguan jiwa?” diselenggarakan pada hari sabtu (05/08/2023) di salah satu cafe Kota Jambi. Kegiatan ini terbatas dan hanya diikuti oleh beberapa peserta saja rata-rata merupakan mahasiswa.
Psikolog Darsyam Wiradi, S.Psi., M.Psi., menjadi narasumber dalam kegiatan ini. Beliau merupakan psikolog klinis yang juga tergabung dalam kepengurusan Ikatan Psikolog Klinis Indonesia serta sebagai Psikolog Klinis pada Dinas Sosial Harapan Mulya Jambi.
Melalui kegiatan ini, Darsyam Wiradi mengingatkan kepada peserta untuk dapat menghindari self diagnosis dengan alasan apapun. Lebih Lanjut Daryam menyebutkan bahwa self diagnosis diartikan sebagai suatu upaya untuk mendiagnosis diri sendiri berdasarkan kepada informasi yang didapatkan secara mandiri, seperti saat memiliki keluarga atau teman yang pernah mengalami rasa sakit yang sama di masa sebelumnya.
Self diagnosis cenderung berdampak negatif apabila tergesa-gesa dalam mengambil keputusan dan tidak menindaklanjuti hasil self diagnosis kepada ahlinya dan hal ini dapat dikonsultasikan bersama psikolog.
“Self diagnosis ini akan berdampak buruk jika tidak ditindaklanjuti oleh ahlinya, beberapa dampak yang dapat terjadi diantaranya mengalami gangguan kesehatan yang lebih serius, kesalahan dalam memilih obat serta memicu gangguan kesehatan yang lebih parah. Penting juga bagi masyarakat untuk mengetahui literasi kesehatan mental, karena ketika merasa mengalami permasalahan kejiwaan dapat mencari pertolongan kesehatan mental pada professional”, ujar Darsyam Wiradi.
Kegiatan edukasi ini juga diselingi dengan sesi tanya jawab sehingga peserta dapat langsung berkonsultasi dengan psikolog.
“Kegiatannya seru sekali, banyak informasi yang peserta dapatkan. Penting untuk tidak melakukan diagnosis terhadap diri sendiri serta kita sebagai masyarakat perlu untuk terus menggalakkan literasi kesehatan mental”, ungkap Vara salah satu peserta kegiatan.
Melalui program ini, harapannya masyarakat semakin sadar tentang pentingnya kesehatan mental serta menghindari self diagnosis.
Baca Juga
-
Bikin Nagih, Sarapan Kaki Lima Mie Celor Nizam di Telanaipura Kota Jambi
-
Menyantap Lezatnya Masakan Padang di Rumah Makan Ganto Sori Kuala Tungkal
-
Icip Menu Kopi Dusun, Kuliner Tradisional di Candi Muaro Jambi
-
Tugu Keris Siginjai, Destinasi Wisata Ikonik di Tengah Kota Jambi
-
Ngaol, Surga Alami di Tengah Perbukitan Merangin Jambi
Artikel Terkait
-
Strategi Mengelola Waktu Bermain Gadget Anak sebagai Kunci Kesehatan Mental
-
Bikin Nagih, Sarapan Kaki Lima Mie Celor Nizam di Telanaipura Kota Jambi
-
Menyantap Lezatnya Masakan Padang di Rumah Makan Ganto Sori Kuala Tungkal
-
Icip Menu Kopi Dusun, Kuliner Tradisional di Candi Muaro Jambi
-
Tugu Keris Siginjai, Destinasi Wisata Ikonik di Tengah Kota Jambi
News
-
Harumkan Indonesia! The Saint Angela Choir Bandung Juara Dunia World Choral Championship 2024
-
Usaha Pandam Adiwastra Janaloka Menjaga, Mengenalkan Batik Nitik Yogyakarta
-
Kampanyekan Gapapa Pakai Bekas, Bersaling Silang Ramaikan Pasar Wiguna
-
Sri Mulyani Naikkan PPN Menjadi 12%, Pengusaha Kritisi Kebijakan
-
Tingkatkan Kompetensi, Polda Jambi Gelar Pelatihan Pelayanan Prima
Terkini
-
G-Dragon Ekspresikan Ikatan Kuat dengan Fans di Lagu Baru 'Home Sweet Home'
-
3 Produk The Originote Ukuran Jumbo, Ada Micellar Water dan Sunscreen Spray
-
Raih Piala di MAMA Awards 2024, Pidato RIIZE Bikin Nangis Penggemar
-
Tren Childfree di Indonesia Melonjak, Sejauh Mana Negara Hadir?
-
Gagal Ikuti Tim Putra, Timnas Futsal Putri Raih Juara ke-3 di Ajang AFF Cup