Scroll untuk membaca artikel
Candra Kartiko | Rizky Melinda Sari
Petugas PLN (pln.co.id)

Laman resmi PLN (Perusahaan Listrik Negara) baru saja memberikan pengumuman atau informasi resmi mengenai penggantian meteran listrik konvensional dengan Smart Meter Advance Metering Infrastructure (AMI).

AMI sendiri merupakan alat yang digunakan untuk mengukur penggunaan listrik yang dilengkapi dengan sistem komunikasi digital lebih canggih, akurat, serta berkualitas. Smart Meter AMI ini disinyalir mampu meningkatkan kenyamanan pelanggan, sesuai dengan perkataan Darmawan Prasodjo, Direktur Utama PLN.

Alat ini dikatakan mampu mengumpulkan informasi berupa data penggunaan atau konsumsi listrik oleh pelanggan secara otomatis, lalu mengirimkannya ke perangkat milik konsumen dan produsen. Hal ini akan mempermudah pelanggan untuk dapat mengetahui profil beban serta tagihan listrik yang berjalan secara realtime melalui aplikasi PLN Mobile.

BACA JUGA: Wow! TikToker Ini Suguhkan Potret Indah Gunung dari Balik Jendela Pesawat

Para petugas hanya akan mendatangi setiap rumah pelanggan untuk melakukan pemeliharaan atau pengecekan listrik jika ditemukan data yang anomali atau tidak normal, ataupun adanya gangguan pada media komunikasi dan Smart Meter.

“Kami akan melaksanakan program pembaruan kWh meter yang terpasang di rumah pelanggan menjadi Smart Meter AMI,” ujar Darmawan Prasodjo, dikutip pada Kamis (24/08/2023).

Darmawan juga menambahkan bahwa penerapan Smart Meter AMI ini akan membawa banyak manfaat untuk masyarakat, salah satunya adalah pelanggan dapat mengendalikan penggunaan energi listrik sehingga rekening tagihan dapat disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing pelanggan.

BACA JUGA: Bu Tejo 'Tilik' Bagikan Momen Warga Jogja Antri Buang Sampah

Secara lebih terperinci, berikut ini adalah beberapa kelebihan lainnya dari penggunaan Smart Meter AMI jika dibandingkan dengan meteran listrik konvensional.

  • Pelanggan atau konsumen dapat memilih jenis layananan, baik pascabayar maupun prabayar.
  • PLN dapat mempercepat proses recovery time jika terjadi gangguan listrik karena dapat terdeteksi secara realtime.
  • Petugas tidak perlu mendatangi rumah-rumah pelanggan untuk melakukan pembacaan meteran yang sebelumnya dilakukan secara manual karena pengecekan ini dapat dilakukan secara otomatis.
  • Tidak ada pungutan biaya untuk mengganti meteral listrik konvensional, atau dengan kata lain penggantian Smart Meter AMI ini gratis.

Program ini rencananya akan direalisasikan secara bertahap dan pada akhir tahun 2023 ditargetkan sebanyak 1.217.256 pelanggan yang tersebar di Sidoarjo, Magelang, Bandung, Jakarta, Banten, Bali, Medan, dan Makassar sejak bulan Juni 2023. 

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Rizky Melinda Sari