Sebelumnya telah viral di media sosial aksi penganiayaan yang dilakukan oleh seorang pria terhadap wanita kini berakhir damai. Pelaku pria itu berinisial N diduga preman yang mencekik hingga menendang seorang wanita yang bernama Meriana alias Abel.
Kejadian itu terjadi di Cililitan Besar, Kramat Jati, Jakarta Timur, pada Sabtu (2/9/2023) lalu. Aksi itupun menjadi viral di media sosial, hingga polisi dapat memintai keterangan pelaku, lalu akhirnya berakhir dengan damai.
Melansir dari suara.com, menurut Kapolsek Kramat Jati Kompol Malaka, ia mengatakan bahwa keduanya sudah berdamai secara kekeluargaan.
“Sudah diselesaikan secara kekeluargaan,” kata Rusit.
Lebih lanjut, Rusit mengatakan kalau pelaku dan korban berdamai atas inisiatif mereka. Meski begitu, pihak kepolisian melakukan pendampingan tersebut.
“Berdamai atas inisiatif mereka tapi kami hadir mendampingi,” ujarnya.
Kronologi aksi penganiayaan
Sebelumnya, seorang pria yang diduga preman menganiaya perempuan yang tengah makan di sekitar lampu merah Pusat Grosir Cililitan (PGC), Kramat Jati, Jakarta Timur.
Kejadian tersebut menjadi viral di media sosial dan salah satu akun yang membagikan melalui instagram @fakta.indo. Dalam keterangan dijelaskan penganiayaan dilakukan korban sedang makan di salah satu warung makan sekitar lokasi.
BACA JUGA: Jamban WC Umum Ini Dilengkapi Air Mengalir Kayak Sungai, tapi Bikin Bingung
“Preman menganiaya seorang wanita yang sedang makan di sebuah warung makan,” tulisnya.
Tampak pada video itu, wanita yang berambut panjang dicekik oleh pria diduga preman. Selain itu, preman itu juga sempat menendang si korban.
“Demi Allah saya cuma mau makan di sini,” teriak wanita itu.
Berdasarkan keterangan dari Kapolsek Kramat Jati, Kompol Rusit Malaka, seperti yang diunggah di akun instagram @fakta.indo, mengatakan kejadian bermula ketika korban tengah makan bersama temannya. Lalu tiba-tiba datang seorang pria berinisial N yang mempunyai warung kelontong tak jauh dari lokasi korban makan. N melihat korban mirip dengan orang yang hendak ditemuinya.
“Sedang makan dekat warung pelaku, dan saat itu pelaku bertanya ‘namanya A ya, ceweknya I ya’, lalu korban jawab ‘bukan saya S’, lalu pelaku agak emosi sehingga menendang korban,” ujar Rusit lewat keterangannya.
Sontak unggahan tersebut kembali menuai banyak reaksi dari netizen. Bahkan banyak yang menyayangkan aksi penganiayaan berakhir damai.
“Udah aniaya orang terus damai gitu? Pak polisi, itu udah kekerasan, apapun alasannya miris lihatnya,” tulis akun @sma****.
“Netizen kecewa,” timpal yang lain.
“Keluarga korba terima, kita yang gak terima,” sahut lainnya.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Gagasan Pendidikan Ki Hajar Dewantara, Perlunya Akses Pendidikan Merata
-
Hari Raya Idul Fitri, Memaknai Lebaran dalam Kebersamaan dan Keberagaman
-
Lebaran dan Media Sosial, Medium Silaturahmi di Era Digital
-
Ketupat Lebaran: Ikon Kuliner yang Tak Lekang oleh Waktu
-
Dari Ruang Kelas ke Panggung Politik: Peran Taman Siswa dalam Membentuk Identitas Bangsa
Artikel Terkait
-
Bukan Sekali, Dokter dan Istri Diduga Berulang Kali Aniaya ART, Polisi Dalami Motif Kejiwaan
-
Usai Identifikasi, 11 Jenazah Korban Serangan TPNPB-OPM Diserahkan ke Keluarga, Ini Daftar Namanya
-
Respons Kasus Serangan TNPB-OPM di Yakuhimo, Komisi I DPR Segera Panggil TNI
-
Sempat Disandera OPM 2 Hari, Kepala Dusun Muara Kum dan Istri Berhasil Dievakuasi Pakai Helikopter
-
Masih Upayakan Evakuasi 7 Jasad Korban Penyerangan OPM di Yahukimo, Polri: Situasi Sangat Menantang!
News
-
Mahasiswa PPG FKIP Unila Asah Religiusitas Awardee YBM BRILiaN Lewat Puisi
-
Jobstreet by SEEK presents Mega Career Expo 2025: Temukan Peluang Kariermu!
-
Sungai Tungkal Meluap Deras, Begini Nasib Pemudik Sumatra di Kemacetan
-
Record Store Day Yogyakarta 2025, Lebarannya Rilisan Fisik Kini Balik Ke Pasar Tradisional
-
Kode Redeem Genshin Impact Hari Ini, Hadirkan Hadiah Menarik dan Seru
Terkini
-
Perkuat Nilai Komoditas dan Pemasaran Berkualitas, GEF SGP Indonesia dan Supa Surya Niaga Teken MoU
-
Tanpa Naturalisasi, 3 Pemain Ini Bisa Bela Timnas Indonesia U-17 di Piala Dunia
-
Eduardo Almeida Dukung Peningkatan Kualitas Sepak Bola Indonesia, Mengapa?
-
Piala Asia U-17 dan Potensi Terjadinya Perang Saudara di Puncak Perhelatan
-
Tak Bisa Capai Semifinal Piala Asia U-17, Timnas Indonesia Gagal Total?