Scroll untuk membaca artikel
Candra Kartiko | Budi Prathama
Mahfud MD dinilai Tokoh Kuat Cawapres Dampingi Ganjar Pranowo. (Instagram/@mohmahfudmd)

Teka-teki bakal calon wakil presiden atau bacawapres Ganjar Pranowo hingga kini belum juga terjawab. Padahal pendaftaran capres dan cawapres akan dibuka oleh KPU pada 19-25 Oktober 2023.

Meski begitu, sudah ada beberapa nama yang yang muncul untuk mendampingi capres usulan PDIP itu untuk bertarung pada kontestasi Pemilu 2024.

Salah satu nama yang muncul yang memiliki peluang dan dinilai kuat adalah Menko Polhukam Mahfud MD. Banyak pengamat menilai, kalau Mahfud MD dipasangkan dengan Ganjar Pranowo akan memiliki efek besar dalam meraih kemenangan.

BACA JUGA: Ganjar Pranowo Buka Suara Duet Ganjar-Prabowo, Sangat Mungkin Terjadi!

Melansir dari suara.com, Peneliti SMRC, Saidiman Ahmad meyakini kalau sosok Mahfud bisa memberikan dampak elektoral untuk Ganjar. Hal itu disampaikannya karena sosok Mahfud dianggap bisa membangun branding integritas bagi Ganjar.

Branding integritas ini penting karena salah satu kualitas personal yang dianggap paling penting oleh masyarakat untuk seorang pemimpin nasional adalah integritas,” kata Saidiman di Jakarta, Minggu (24/9/2023), seperti dikutip dari suara.com.

Saidiman menilai, Mahfud adalah sosok yang bisa menghadirkan kualitas personal tersebut melalui rekam jejaknya yang bersih dan berani selama ini.

Di samping itu, Direktur Eksekutif Indonesia Political Review Ujang Komaruddin juga menilai, kalau Mahfud MD lebih berpeluang menjadi bakal calon wakil presiden (bakal cawapres) mendampingi Ganjar Pranowo di Pilpres 2024 daripada Ridwan Kamil (RK).

"Saya menilai Mahfud lebih berpeluang menjadi bakal cawapres mendampingi Ganjar, sedangkan peluang Ridwan Kamil lebih kecil," kata Ujang di Jakarta, Minggu (17/9/2023), dilansir dari suara.com.

BACA JUGA: Anak Ganjar Pranowo Dibandingkan dengan Anak Jokowi, Gibran Rakabuming Beri Respons Santai

Pada kesempatan itu, kecocokan untuk Mahfud MD mendampingi Ganjar karena memiliki kelebihan antara lain disukai kalangan milenial, berasal dari Nahdlatul Ulama (NU), Ketua Dewan Pakar Majelis Nasional KAHMI, dan dekat dengan Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.

Pada kesempatan yang lain, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan, kalau PDIP sudah memegang nama bakal cawapres Ganjar, dan pengumumannya tinggal menunggu waktu saja.

Hal itu disampaikan melalui akun X (Twitter) PDIP beberapa waktu lalu. Hasto mengatakan, nama bacawapres Ganjar akan diumumkan langsung oleh Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Namun di antara nama-nama bacawapres yang beredar, Menko Polhukam Mahfud MD dinilai yang paling berpeluang untuk mendampingi Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.

Lantas seperti apa sosok Mahfud MD yang kini disebut berpeluang jadi pendamping Ganjar Pranowo di Pilpres 2024?

Profil singkat Mahfud MD

Mahfud MD lahir di Sampang, Madura, Jawa Timur pada 13 Mei 1957. Ia memiliki rekam jejak yang mentereng, tak hanya di bidang politik, namun juga di bidang akademis dan profesional.

Mahfud MD bahkan pernah menjadi pejabat penting di tiga pilar sistem kekuasaan negara, yakni legislatif, eksekutif dan yudikatif.

Namun, Mahfud mengawali kariernya sebagai akademisi ketika ia menjadi Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta.

Mahfud MD pertama kali dipercaya menjadi Menteri Pertahanan pada 2000-2001. Namun jabatan itu hanya diemban selama tiga hari, karena Gus Dur keburu dilengserkan dari posisinya sebagai Presiden RI.

Ia pun merambah ke legislatif dengan menjadi anggota DPR RI Periode 2004-2009 melalui Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Pada 2008, Mahfud terpilih menjadi Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), dan memegang jabatan itu selama dua periode. Pada Pilpres 2014, Mahfud MD merapat ke pasangan calon Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.

Pemilu selanjutnya, Mahfud MD berkesempatan masuk ke kabinet ketika Jokowi kembali terpilih pada Pilpres 2019. Ketika itu Mahfud dipercaya menjadi Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) hingga kini.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Budi Prathama