Platform streaming Disney+ semakin memperketat kebijakan mereka terkait pemanfaatan layanan streaming di Amerika Utara. Upaya ini dilakukan untuk menangkal tindakan beberapa pengguna yang memanfaatkan atau 'menebeng' akun milik orang lain.
Sejumlah pelanggan di Kanada telah menerima pemberitahuan resmi dari Disney+ yang menginformasikan pembatasan diberlakukan bagi mereka yang tak serumah dan berbagi password akun. Kecuali, jika hal ini memang diizinkan dalam paket atau tingkat berlangganan tertentu yang resmi dari Disney+.
Pemberitahuan tersebut juga memberikan informasi bahwa akan memberlakukan sanksi jika terdeteksi akses melanggar ketentuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Kebijakan tersebut diketahui akan diberlakukan pada 1 November mendatang. Jika kebijakan ini diberlakukan pengguna Disney+ yang berbagi password tidak satu rumah, kemungkinan besar akan kesulitan.
Menyadur dari Variety, Disney+ dilaporkan sedang mempertimbangkan untuk menawarkan beberapa opsi baru. Opsi-opsi ini kemungkinan besar berkaitan dengan kemudahan berbagi akses, namun tentunya dengan ketentuan dan batasan tertentu untuk menjaga integritas layanan.
Menariknya, meski berita ini sedang ramai dibicarakan di Kanada dan Amerika Utara, pengguna Disney+ Hotstar di Indonesia tampaknya belum mendapatkan informasi serupa. Hal ini pun menimbulkan pertanyaan: Apakah kebijakan serupa akan diterapkan di Indonesia? Dan jika iya, kapan?
BACA JUGA: Siap-siap! Coldplay Jual Tiket Konser Tambahan di Singapura pada 3 Oktober
Bob Iger selaku CEO Disney, sebelumnya telah memberikan sinyal bahwa perusahaan sedang mempertimbangkan strategi bisnisnya dalam menghadapi isu akun sharing.
Dalam sebuah pertemuan dengan para pemegang saham, Iger menekankan pentingnya beradaptasi dengan perilaku konsumen yang terus berubah.
Menurutnya, Disney sedang dalam tahap eksplorasi untuk menemukan solusi bagi para pelanggan yang ingin berbagi akun dengan keluarga dan teman, namun tetap adil bagi semua pihak.
Selain itu, Iger menekankan bahwa perubahan kebijakan ini tidak hanya fokus pada peningkatan pendapatan, tetapi juga untuk memastikan hak cipta dan integritas konten yang mereka produksi tetap terjaga.
Investasi besar yang telah dikeluarkan Disney untuk pembuatan konten berkualitas tinggi harus sebanding dengan pengakuan dan apresiasi bagi semua pihak yang terlibat, termasuk pencipta dan produser.
Dengan adanya teknologi yang terus berkembang dan konsumen yang semakin cerdas dalam memanfaatkannya, Disney pun turut berkomitmen untuk terus berinovasi dan menawarkan solusi yang sesuai dengan kebutuhan pasar.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Jackie Chan Dibuat Pusing Chris Tucker saat Syuting Rush Hour, Ini Sebabnya
-
Setelah G20, Viola Davis Digaet Jadi Bintang Utama di Film Ally Clark
-
Novel Klasik Animal Farm Kembali Diadaptasi Jadi Film Animasi Terbaru
-
Baru Umumkan Tanggal Tayang, Stranger Things Season 5 Pecahkan Rekor
-
Film Ready or Not 2: Here I Come Rampungkan Proses Syuting, Ini Tanggal Tayangnya
Artikel Terkait
News
-
Grantha Dayatina Eratkan Kebersamaan Lansia Lewat "Romansa Estetika"
-
Menggerakkan Harapan Penghuni Panti Eks Psikotik Bersama Komunitas Perlitas
-
Khutbah Idul Adha: Dosen UNY Serukan Kemandirian Pangan
-
Kelas Semesta UNJA Gelar Workshop Inklusif Bareng Teman Disabilitas Jambi
-
Pesta Bebas Berselancar (PBB) Kembali Hadir di Bogor, Ada Opick, Juicy Luicy hingga Yura Yunita
Terkini
-
Review Film Julie Keeps Quiet: Yang Memilih Nggak Terlalu Banyak Bicara
-
Ulasan Novel Saksi Mata: Kebenaran yang Tak Bisa Dibungkam Oleh Kekuasaan
-
Review Film Tak Ingin Usai di Sini: Saat Cinta Diam-Diam Harus Rela Pergi
-
Budaya Cicil Bahagia: Ketika Gen Z Menaruh Harapan pada PayLater
-
Review Film Big World dari Sudut Pandang Disabilitas, Apakah Relate?