Kasus kopi sianida belakangan ini ramai dibicarakan kembali setelah 7 tahun berlalu. Kini banyak dukungan yang ingin terpidana Jessica Kumala Wongso dalam kasus tersebut mendapat keadilan.
Pendapat publik ini muncul seiring dengan kecurigaan mereka terhadap sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Wayan Mirna Salihin itu. Sejumlah pengacara kondang Tanah Air pun berbondong-bondong memberikan bantuan layanan hukum untuk Jessica Wongso.
BACA JUGA: Disebut Manuver Politiknya Maju Kena Mundur Kena, Gibran Beri Jawaban Begini
Farhat Abbas mengaku bersedia membantu Jessica Wongso untuk mendapat keadilan dalam kasus kopi sianida.
"Saya bersedia membela Jessica," ucap Farhat dalam YouTube Intens Investigasi dikutip pada Minggu (22/10/2023).
Farhat merasa tidak masuk akal jika benar Jessica Wongso meracuni Mirna di Kafe Olivier. Ia menilai ada kejanggalan pula bukti Jessica memasukan racun sianida ke minuman Mirna.
"Saya enggak yakin. Enggak ada orang mau meracunin 'Ayo kita ke kafe safari kita racunin orang' ketahuanlah. Minumannya yang bawa siapa? Kopi siapa? Ada nggak CCTV melihat dia memasukkan (sianida)? Enggak ada kan," tuturnya.
Pengacara 47 tahun ini mengatakan kasus kopi sianida dapat dilakukan peninjauan kembali dan eksaminasi perkara. Menurutnya, dengan adanya keraguan publik atas kasus tersebut maka seharusnya kasus ini tidak ada.
BACA JUGA: Andai Bebas Tak Bersalah dari Kasus Kopi Sianida, Jessica Wongso Bisa Tuntut Ganti Rugi Rp800 Juta
Lebih lanjut, Farhat Abbas menyentil para hakim ikut andil memutuskan kasus kopi sianida kurang sesitif moralnya.
"Kalau bicara dari kacamata mahkamah itu kan ada yang menyangkut legal justice, social justice, dan moral justice. Hakim-hakim yang memutus ini enggak punya moral atau kurang sensitif moralnya," tutur Farhat.
"Tapi mereka dengan keyakinan artinya kalau hakim itu menghukum dengan keyakinan kalaupun salah menghukum masih tidak terlalu berdosa. Tapi kalau misalnya ada gerakan moral, ada yang salah di sini tidak mungkin kita membiarkan orang tidak salah dihukum. Lebih baik membebaskan 1000 orang bersalah daripada menghukum 1 orang yang tidak bersalah," jelasnya.
Farhat Abbas menilai kasus kopi sianida ini harus menjadi pelajaran bagi penegak hukum agar ke depan.
"Kasus ini menjadi pelajaran bagi penegak hukum khususnya buat pihak kepolisian. Apabila memang tidak cukup bukti atau memang ada satu kejanggalan, tidak sempurna penyidikannya enggak usah ragu-ragu," timpalnya.
Cek berita dan artikel yang lain di GOOGLE NEWS
Tag
Baca Juga
-
Joaquin Gomez Pasang Target Tinggi, Borneo FC Bertekad Finis di Empat Besar
-
Fleksibilitas dan Kecemasan: Potret Gen Z Hadapi Realita Dunia Kerja
-
Sinopsis Beneath the Undertow, Drama China Terbaru Chen Jianbin dan Chen Ruoxuan
-
Jonatan Christie dan Chico Pilih Jalur Independen, Apa Kabar Anthony Ginting?
-
Don't Say You Love Me oleh Jin BTS: Ingin Lepas dari Cinta yang Menyakitkan
Artikel Terkait
News
-
Antusiasme Hangat untuk Musikal Untuk Perempuan: Tiga Pertunjukan Sold Out, Ratusan Hati Tersentuh
-
Haru! Pelepasan Siswa Kelas XII SMAN 1 Kalidawir Berjalan Khidmat
-
Kemenag Karanganyar Borong Juara dalam Ajang Penyuluh Agama Islam Award Jateng 2025
-
Bekali Dosen dengan Pelatihan AI, SCU Perkuat Literasi Digital dan Riset di Era Kecerdasan Buatan
-
Mahasiswa Psikologi UNJA Tanggapi Darurat Pelecehan Seksual Lewat MindTalks
Terkini
-
Joaquin Gomez Pasang Target Tinggi, Borneo FC Bertekad Finis di Empat Besar
-
Fleksibilitas dan Kecemasan: Potret Gen Z Hadapi Realita Dunia Kerja
-
Sinopsis Beneath the Undertow, Drama China Terbaru Chen Jianbin dan Chen Ruoxuan
-
Jonatan Christie dan Chico Pilih Jalur Independen, Apa Kabar Anthony Ginting?
-
Don't Say You Love Me oleh Jin BTS: Ingin Lepas dari Cinta yang Menyakitkan