Farhat Abbas Siap Bantu Jessica Wongso, Sentil Hakim dalam Kasus Kopi Sianida Kurang Sensitif Moralnya

Haqia Ramadhani
Farhat Abbas Siap Bantu Jessica Wongso, Sentil Hakim dalam Kasus Kopi Sianida Kurang Sensitif Moralnya
Potret Farhat Abbas (instagram/farhatabbasofficial)

Kasus kopi sianida belakangan ini ramai dibicarakan kembali setelah 7 tahun berlalu. Kini banyak dukungan yang ingin terpidana Jessica Kumala Wongso dalam kasus tersebut mendapat keadilan.

Pendapat publik ini muncul seiring dengan kecurigaan mereka terhadap sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Wayan Mirna Salihin itu. Sejumlah pengacara kondang Tanah Air pun berbondong-bondong memberikan bantuan layanan hukum untuk Jessica Wongso.

BACA JUGA: Disebut Manuver Politiknya Maju Kena Mundur Kena, Gibran Beri Jawaban Begini

Farhat Abbas mengaku bersedia membantu Jessica Wongso untuk mendapat keadilan dalam kasus kopi sianida.

"Saya bersedia membela Jessica," ucap Farhat dalam YouTube Intens Investigasi dikutip pada Minggu (22/10/2023).

Farhat merasa tidak masuk akal jika benar Jessica Wongso meracuni Mirna di Kafe Olivier. Ia menilai ada kejanggalan pula bukti Jessica memasukan racun sianida ke minuman Mirna.

"Saya enggak yakin. Enggak ada orang mau meracunin 'Ayo kita ke kafe safari kita racunin orang' ketahuanlah. Minumannya yang bawa siapa? Kopi siapa? Ada nggak CCTV melihat dia memasukkan (sianida)? Enggak ada kan," tuturnya.

Pengacara 47 tahun ini mengatakan kasus kopi sianida dapat dilakukan peninjauan kembali dan eksaminasi perkara. Menurutnya, dengan adanya keraguan publik atas kasus tersebut maka seharusnya kasus ini tidak ada.

BACA JUGA: Andai Bebas Tak Bersalah dari Kasus Kopi Sianida, Jessica Wongso Bisa Tuntut Ganti Rugi Rp800 Juta

Sidang ke 26 Jessica Kumala Wongso di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (28/9).
Sidang ke 26 Jessica Kumala Wongso di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (28/9).

Lebih lanjut, Farhat Abbas menyentil para hakim ikut andil memutuskan kasus kopi sianida kurang sesitif moralnya.

"Kalau bicara dari kacamata mahkamah itu kan ada yang menyangkut legal justice, social justice, dan moral justice. Hakim-hakim yang memutus ini enggak punya moral atau kurang sensitif moralnya," tutur Farhat.

"Tapi mereka dengan keyakinan artinya kalau hakim itu menghukum dengan keyakinan kalaupun salah menghukum masih tidak terlalu berdosa. Tapi kalau misalnya ada gerakan moral, ada yang salah di sini tidak mungkin kita membiarkan orang tidak salah dihukum. Lebih baik membebaskan 1000 orang bersalah daripada menghukum 1 orang yang tidak bersalah," jelasnya.

Farhat Abbas menilai kasus kopi sianida ini harus menjadi pelajaran bagi penegak hukum agar ke depan.

"Kasus ini menjadi pelajaran bagi penegak hukum khususnya buat pihak kepolisian. Apabila memang tidak cukup bukti atau memang ada satu kejanggalan, tidak sempurna penyidikannya enggak usah ragu-ragu," timpalnya.

Cek berita dan artikel yang lain di GOOGLE NEWS

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak