Kedatangan imigran Rohingya di Aceh menjadi perhatian khusus dan menuai pro kontra di masyarakat. Bahkan, beberapa yang lalu terjadi penolakan dari mahasiswa dengan adanya imigran Rohingnya di daerah mereka.
Adanya penolakan tersebut jelas mendapatkan respon dari sejumlah pihak, bahkan banyak yang menyebut adanya pengusiran imigran Rohingya di Aceh adalah tindakan yang tidak berpihak pada kemanusiaan. Untuk itulah, banyak pihak yang memberikan tanggapan terkait dengan kejadian tersebut.
Bahkan ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh, Teungku Faisal Ali, sempat meminta kepada pihak tertentu untuk tidak memprovokasi warga agar menolak kedatangan imigran Rohingya. Ia menyebut kalau memang ada pihak yang sengaja memprovokasi masyarakat.
Di lain pihak, Wakil Ketua I Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh, Tgk H Hasbi Albayuni, juga meminta kepada masyarakat untuk tidak lagi menolak imigran Rohingnya.
“Seharusnya masyarakat tidak boleh menolak dan mendukung program pemerintah yang menyediakan tempat pengungsian bagi muslim Rohingya. Selain itu, ulama Aceh juga sudah menyeru untuk peduli pengungsi Rohingya,” kata Tgk H Hasbi Albayuni di Banda Aceh, dikutip dari akun Instagram @fakta.indo, pada Rabu (10/1/2023).
Bukan itu saja, Tgk H Hasbi Albayuni juga meminta kepada masyarakat untuk tidak menyebarkan isu hoaks (kebohongan) terkait dengan etnis Rohingya.
“Kita meminta kepada masyarakat Aceh untuk tidak menyebarkan isu hoaks tentang muslim Rohingya,” ucapnya, seperti dalam keterangan uggahan.
Pimpinan Dayah Thalibul Huda itu juga sangat menyayangkan dengan peristiwa penolakan pengungsi Rohingya yang dilakukan oleh sejumlah masyarakat. Padahal, pemerintah Aceh telah berupaya keras untuk mereloksi para pengungsi tersebut ke tempat yang lebih layak.
“Mengingat kita sendiri orang Aceh saat konflik dulu juga terkatung-katung. Kita juga lari ke negara lain dan mereka menampung,” ungkap Tgk Hasbi.
Pada saat Tgk H Hasbi datang untuk memberikan paket bantuan kepada pengungsi Rohingya, menilai lokasi penampungan sementara di bawah Gedung Meuseuraya Aceh (GMA) tidak layak.
Ia pun berharap agar pemerintah Aceh dapat segera bertindak untuk merelokasi penempatan para pengungsi Rohingya ke tempat yang lebih layak dan lebih manusiawi.
Unggahan tersebut tak lepas komentar dari warganet. Berikut beberapa komentar netizen yang dapat dilihat.
“Ngurus pengungsi bisa, ngurus rakyat sendiri gak bisa,” komentar netizen.
“Nyuruh doang aksi sendirian aja gak usah ngajak orang lain,” sahut yang lain.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Review ASUS Zenbook S16 OLED: Otak Einstein & Bodi Supermodel untuk Profesional
-
Generasi Z, UMKM, dan Era Digital: Kolaborasi yang Bikin Bisnis Naik Level
-
Bung Hatta, Ekonomi Kerakyatan, dan Misi Besar Membangun Kesejahteraan
-
Rengasdengklok: Peristiwa Penting Menuju Kemerdekaan Indonesia
-
Lopi Sandeq: Perahu Runcing yang Menjaga Napas Mandar
Artikel Terkait
News
-
Edukasi Peziarah, Mahasiswa KKN Arab Saudi Resik-Resik Jabal Khandamah
-
Konservasi Air Mendesak, Pakar Sebut Pemerintah Gagal Capai Target Iklim
-
Spektakuler! UPH Festival 2025 Bangkitkan Iman dan Karakter Mahasiswa Baru
-
Karnamereka Rilis Album Terbaru "Fortune", Sebuah Cerita tentang Harapan hingga Persahabatan
-
Merdeka Bukan Soal Berburu Diskon, Tapi Bebas dari Sampah dan Polusi
Terkini
-
Suara Kritis untuk Omnibus Law: Di Balik Janji Manis Ada Kemunduran Hijau
-
Ulasan Novel A Farewell To Arms: Kisah Tentang Perang, Cinta, dan Kesetiaan
-
Manakah Lore yang Lebih Kaya Antara Lord of the Mysteries dan One Piece?
-
Dari Hutan hingga Laut, Bagaimana Kekayaan Biodiversitas Bisa Jadi Sumber Ekonomi Berkelanjutan?
-
Bagaimana Terobosan Ini Bisa Bikin Tenaga Surya Kini Jadi Energi Termurah?