Belum lama ini, beredar sebuah video di media sosial yang memperlihatkan seorang ustaz yang dikeroyok oleh sekelompok orang dewasa di sebuah jalan raya tepatnya di depan Alfamart, kabupaten Serang. Diduga sekelompok pria yang melakukan pengeroyokan itu adalah pegawai bank keliling.
Melansir pada video yang diunggah melalui akun Instagram @memomedsos, tampak sang ustaz yang mengenakan sarung dikeroyok oleh sekelompok orang yang memakai helm.
Peristiwa itu pun lantas menjadi sorotan warga yang ada di lokasi dan kini videonya telah beredar luas di media sosial hingga menjadi viral.
Dalam video itu terlihat sang ustaz masih sempat memberikan perlawanan, namun karena kalah jumlah, sang ustaz pun kalah dominasi dan akhirnya berhasil dikeroyok.
Beberapa kali ustaz itu terlihat terkena pukulan menggunakan helm dan bahkan terlihat pula temannya diinjak oleh sekelompok oknum pegawai bank keliling.
Diketahui, peristiwa itu terjadi di Jalan Raya Serang – Pandeglang, tepatnya berada di Kampung Sukamanah, Desa Sukamanan, Kecamatan Baros, Kabupaten Serang, pada Minggu (31/3/2024) malam.
Melansir dari akun Instagram @polresta.serang.kota, diketahui aksi pengeroyokan itu berhasil dihentikan dan sudah diamankan oleh pihak kepolisian.
Menurut Kapolres Serang Kota Kombes Sofwan Hermanto mengatakan, peristiwa itu sudah ditangani dan sudah dilakukan penyidikan untuk ditetapkan tersangka.
“Kami sampaikan bahwa peristiwa ini telah kami tangani dan kami lakukan percepatan. Langsung kami tingkatkan ke penyidikan, dan telah kita lakukan pemeriksaan saksi sebanyak 4 orang, telah kami kumpulkan alat bukti, dan kita lakukan pilar dan langsung ditetapkan tersangka,” ucap Kapolres Serang Kota, dikutip pada Rabu (3/4/2024).
Pada unggahan yang lain, pelaku yang bernama Haji Muhdi, juga turut menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang turut berempati kepadanya atas aksi pengeroyokan yang menimpanya.
“Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-sebesarnya kepada seluruh saudara, seluruh ormas, seluruh santri, para kyai, yang sudah bersimpati atas kejadian penganiayaan tersebut terhadap kami. Dengan ini kamu menempuh jalan hukum dan Insya Allah semuanya diserahkan kepada pihak kepolisian,” ucap Haji Muhdi.
Sebagai informasi, awal mula pengeroyokan itu terjadi, di saat kedua korban baru pulang dari rumah sakit kemudian dicegat oleh pelaku yang mengendarai sepeda motor. Walaupun pengeroyokan itu berhasil dihentikan oleh warga, namun korban mendapatkan luka dan sempat dilarikan ke rumah sakit.
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Review ASUS Zenbook S16 OLED: Otak Einstein & Bodi Supermodel untuk Profesional
-
Generasi Z, UMKM, dan Era Digital: Kolaborasi yang Bikin Bisnis Naik Level
-
Bung Hatta, Ekonomi Kerakyatan, dan Misi Besar Membangun Kesejahteraan
-
Rengasdengklok: Peristiwa Penting Menuju Kemerdekaan Indonesia
-
Lopi Sandeq: Perahu Runcing yang Menjaga Napas Mandar
Artikel Terkait
-
Partai Gerindra dan Happy Asmara Ikut Kepo, Nelayan 'Kang Jacob' Beri Jawaban Kocak
-
Gempa Taiwan Bikin Audi Marissa Panik, Sosok Tersayang Berada di Lokasi yang Hancur
-
Gaduh Tas Iriana Jokowi Jadi Bahan Gibah Warganet: Lumayan Harganya Buat DP Rumah
-
Alis Istri Ustaz Solmed Bikin Salfok saat Sesi Wawancara, Warganet: Pecicilan Banget
-
Dimasukkan Benda Aneh! Curhat Bocah 5 Tahun kepada Ibunya saat jadi Korban Pemerkosaan Ayah Kandung di Jaktim
News
-
Edukasi Peziarah, Mahasiswa KKN Arab Saudi Resik-Resik Jabal Khandamah
-
Konservasi Air Mendesak, Pakar Sebut Pemerintah Gagal Capai Target Iklim
-
Spektakuler! UPH Festival 2025 Bangkitkan Iman dan Karakter Mahasiswa Baru
-
Karnamereka Rilis Album Terbaru "Fortune", Sebuah Cerita tentang Harapan hingga Persahabatan
-
Merdeka Bukan Soal Berburu Diskon, Tapi Bebas dari Sampah dan Polusi
Terkini
-
Memaknai Literasi Finansial: Membaca untuk Melawan Pinjol dan Judol
-
Sinopsis Drama China Fell Upon Me, Tayang di iQIYI
-
Lembapnya Tahan Lama! 4 Toner Korea Hyaluronic Acid Bikin Wajah Auto Plumpy
-
Do What I Want oleh Monsta X: Rasa Bebas dan Percaya Diri Melakukan Apa Pun
-
Ulasan Novel Rumah Tanpa Jendela: Tidak Ada Mimpi yang Terlalu Kecil