Anak dengan Down Syndrome memiliki perspektif dan kebutuhan komunikasi yang khas serta unik. Mereka sering menghadapi tantangan dalam memahami dan mengekspresikan diri, sehingga penting bagi kita untuk memahami cara terbaik untuk berkomunikasi dengan mereka.
Pada dasarnya, cara berkomunikasi dengan anak Down Syndrome sama saja seperti cara berkomunikasi dengan orang pada umumnya. Namun pada beberapa kesempatan, anak Down Syndrome mungkin memiliki artikulasi yang kurang jelas dan susah dipahami oleh orang yang belum terbiasa.
Dalam salah satu acara yang diselenggarakan oleh Persatuan Orang Tua Anak dengan Down Syndrome, beberapa orang tua menjelaskan mengenai bagaimana caranya mereka untuk berkomunikasi dengan anaknya.
Tiap orang tua yang membagikan pengalaman tersebut memiliki cara berkomunikasi yang berbeda-beda tergantung dari kepribadian anaknya, pola asuh, serta lingkungan sekitarnya.
Dari pengalaman-pengalaman yang dibagikan, terdapat beberapa cara berkomunikasi yang beragam dari tiap orang tua yang dapat diterapkan dalam berkomunikasi dengan anak Down Syndrome. Berikut adalah beberapa di antaranya:
1. Memberikan Pujian
Anak-anak dengan Down Syndrome, seperti halnya anak-anak lainnya, senang menerima pujian. Pujian dapat membangun rasa percaya diri dan mendorong mereka untuk lebih aktif berkomunikasi dengan orang di sekitarnya.
“Ketika anak saya berhasil melakukan sesuatu, saya langsung memuji dia dengan senyuman atau tepuk tangan. Seringnya juga saya memuji secara verbal seperti memuji penampilannya. Itu membuat dia semakin semangat,” ujar salah satu peserta yang membagikan pengalamannya.
2. Menggunakan Bahasa Tubuh
Bahasa tubuh, seperti gerakan tangan atau ekspresi wajah, dapat membantu kita untuk menyampaikan pesan kepada anak Down Syndrome. Hal ini sangat berguna ketika anak kesulitan memahami kata-kata tertentu.
“Mereka sebenarnya mampu latih dan sebagian besar mampu didik. Jadi, komunikasi saja seperti biasa. Cuma, bahasa verbal mereka terbatas dan paling sering kemampuan vokalisasinya sulit, sehingga kata-katanya terkadang tidak jelas. Tapi dia sebenarnya ngerti kok apa yang mau kita sampaikan, dan mereka juga berusaha untuk menyampaikan maksud hatinya,” ujar dr. Widya.
3. Menggunakan Kata-Kata Sederhana
Gunakan kata-kata yang sederhana dan jelas. Hindari kalimat yang terlalu panjang atau kompleks. Bu Nana, salah satu pengurus POTADS DIY, memberikan tips, “Satu sampai dua kata saja. Kalau mau berkomunikasi jangan panjang-panjang. Kalau tiga kata biasanya saya susah memahaminya. Intinya sederhana tapi jelas.”
4. Pengulangan Kata
Pengulangan adalah kunci untuk membantu anak memahami pesan. Mengulangi instruksi atau kata-kata penting dapat mempermudah mereka menangkap maksud kita dalam menyampaikan pesan.
Salah satu anggota POTADS DIY berbagi pengalamannya bahwa, “Kalau ingin menyuruh itu harus sekali-dua kali dikasih tahunya.” Konsistensi dalam pengulangan juga membantu anak mengingat dan memahami lebih baik.
“Pada dasarnya, anak Down Syndrome itu sebenarnya anak yang sangat ceria, sehingga selama kita menyampaikan sesuatu atau memberikan arahan dengan menyenangkan dan sederhana pasti dia akan bisa memahami kok,” ujar dr. Widya Wasityastuti selaku Ketua Umum POTADS DIY
Secara keseluruhan, cara berkomunikasi dengan anak Down Syndrome pada dasarnya sama seperti berkomunikasi dengan orang lain, karena anak Down Syndrome tetap bisa memahami bahasa yang digunakan sehari-hari.
“Mereka sebenarnya mampu latih dan sebagian besar mampu didik. Jadi, komunikasi saja seperti biasa. Cuma, bahasa verbal mereka terbatas dan paling sering kemampuan vokalisasinya sulit, sehingga kata-katanya terkadang tidak jelas. Tapi dia sebenarnya ngerti kok apa yang mau kita sampaikan, dan mereka juga berusaha untuk menyampaikan maksud hatinya,” ujar dr. Widya
Namun, karena terkadang artikulasi mereka kurang jelas dan sulit dipahami, penting bagi kita untuk memahami metode komunikasi yang efektif untuk anak Down Syndrome.
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Artikel Terkait
-
UMKM Daur Ulang Sampah Plastik: Peluang dan Tantangan
-
Dinamika Produk Olahan Daun Pandan Laut sebagai Kerajinan Ramah Lingkungan
-
Ini Dia! 3 Rekomendasi Komunitas Anak Muda Surabaya yang Bisa Kamu Ikuti!
-
Tantangan Regenerasi Petani: Komunitas Petani Muda Jogja Beraksi
-
Komunitas Petani Muda Jogja: Bangun Ketahanan Pangan dari Pekarangan Rumah
News
-
Antusiasme Hangat untuk Musikal Untuk Perempuan: Tiga Pertunjukan Sold Out, Ratusan Hati Tersentuh
-
Haru! Pelepasan Siswa Kelas XII SMAN 1 Kalidawir Berjalan Khidmat
-
Kemenag Karanganyar Borong Juara dalam Ajang Penyuluh Agama Islam Award Jateng 2025
-
Bekali Dosen dengan Pelatihan AI, SCU Perkuat Literasi Digital dan Riset di Era Kecerdasan Buatan
-
Mahasiswa Psikologi UNJA Tanggapi Darurat Pelecehan Seksual Lewat MindTalks
Terkini
-
Mau Gaya Manis Tapi Tetep Chic? Coba 5 Hairdo Gemas ala Zhang Miao Yi!
-
Ulasan Novel The Pram: Teror Kereta Bayi Tua yang Menghantui
-
5 Karakter Kuat One Piece yang Diremehkan Monkey D. Luffy, Jadinya Kalah!
-
Infinix Note 50X 5G+ Masuk ke RI Bareng Note 50S 5G+, Harga Tidak Sama
-
PSS Sleman Belum Aman dari Zona Degradasi Walau Kalahkan Persija, Mengapa?