Meski menyandang predikat sebagai provinsi termiskin di Pulau Jawa, Yogyakarta kembali menunjukkan kekuatan solidaritasnya melalui sebuah gerakan bernama Nasi Gratis Jogja. Komunitas filantropi berbasis sosiopreneurship ini didirikan pada 1 Desember 2019 oleh dua pemuda lulusan SMTI Yogyakarta, Ilham Prihatin dan Fajar Kurniawan. Berawal dari pendanaan pribadi, kini Nasi Gratis Jogja telah berkembang dengan 12 cabang di Yogyakarta, serta masing-masing satu cabang di Solo dan Magelang.
Aksi mereka dilakukan dengan menaruh nasi bungkus gratis di gerobak atau etalase yang tersebar di berbagai titik strategis. “Kami menyajikan nasi lengkap dengan lauk pauk bergizi, empat sehat lima sempurna, secara gratis untuk masyarakat,” ujar Ilham.
Selain kegiatan utamanya yakni berbagi nasi gratis di etalase atau gerobak, gerakan ini juga mencakup kegiatan lain seperti pembagian makanan di jalanan, layanan kesehatan gratis di TPST, distribusi sembako, dan program berbagi lainnya.
“Sedekah itu adalah kegiatan yang menyenangkan, tapi tidak menutup kemungkinan bahwa kegiatan yang selalu biasa itu kurang bergairah. Oleh karena itu, Nasi Gratis Jogja memiliki beberapa program yang bisa kami lakukan tiap bulannya,” tambah Ilham.
Kesuksesan gerakan ini tak lepas dari kontribusi banyak pihak. Para donatur menyumbang dalam bentuk uang, bahan baku, atau makanan siap saji, sementara para relawan bahu-membahu menjalankan berbagai kegiatan. Nasi Gratis Jogja juga menjalin kerja sama dengan UMKM lokal. Mereka membeli dagangan UMKM untuk kemudian dibagikan gratis melalui etalase komunitas.
Inisiatif ini mendapat apresiasi luas. Salah satu relawan menyoroti dampak positifnya terhadap masyarakat, termasuk pengurangan potensi tindak kejahatan akibat kelaparan. “Ketika orang lapar, mereka sulit berpikir jernih dan terkadang mengambil tindakan yang salah. Gerakan ini membantu memenuhi kebutuhan primer mereka, sehingga mencegah hal-hal buruk terjadi,” tuturnya.
Ilham dan Fajar berharap gerakan ini dapat menginspirasi masyarakat luas untuk terus berbagi. “Jangan takut berbagi, meskipun hanya satu bungkus nasi. Bagi orang lain, nasi bungkus itu sangat istimewa. Mari kita jadikan berbagi sebagai kebiasaan,” ajak Ilham.
Dengan semangat kebersamaan, Nasi Gratis Jogja membuktikan bahwa berbagi, walaupun sederhana, dapat menciptakan kebahagiaan besar dan memberikan dampak positif bagi masyarakat.
Baca Juga
Artikel Terkait
-
Dehumanisasi Digital: Saat AI Mengambil Peran Manusia
-
Gaza di Ambang Krisis Kesehatan: 80% Pasien Tak Tertangani, 'Kematian Baru Setiap Menit'
-
Korban Gaza Terus Berjatuhan: 23 Tewas, Krisis Kemanusiaan Makin Parah
-
Dirasa Sudah Gawat, Jerman, Prancis, Inggris Kompak Desak Israel Lakukan Ini di Gaza
-
Raja Yordania: Serangan Israel ke Gaza 'Sangat Berbahaya,' Desak Gencatan Senjata Segera!
News
-
Sungai Tungkal Meluap Deras, Begini Nasib Pemudik Sumatra di Kemacetan
-
Record Store Day Yogyakarta 2025, Lebarannya Rilisan Fisik Kini Balik Ke Pasar Tradisional
-
Kode Redeem Genshin Impact Hari Ini, Hadirkan Hadiah Menarik dan Seru
-
Pasar Literasi Jogja 2025: Memupuk Literasi, Menyemai Budaya Membaca
-
Bukan Hanya Kembali Suci, Ternyata Begini Arti Idulfitri Menurut Pendapat Ulama
Terkini
-
Masuki Fase Krusial, Bagaimana Aturan Kelolosan Babak Grup Piala Asia U-17?
-
3 Pencapaian Indonesia yang Bisa Bikin Malu Korea Selatan di AFC U-17, Pernah Kepikiran?
-
Kang Daniel Terjebak dalam Hubungan Cinta yang Menyakitkan di Lagu 'Mess'
-
Masuk Daftar Top Skor AFC U-17, Evandra Florasta Terbantu Kelebihan Mental Reboundnya
-
Zahaby Gholy, Pembuka Keran Gol Timnas U-17 dan Aset Masa Depan Persija