M. Reza Sulaiman
Presiden Prabowo Subianto dalam upacara 17 Agustus 2025. (Dok. Tangkap Layar)

Ada momen di mana sebuah pidato yang niatnya mau membakar semangat, malah jadi bumerang dan berakhir jadi bahan lawakan nasional. Inilah yang baru saja dialami oleh Presiden RI, Prabowo Subianto.

Dalam sebuah acara, Prabowo dengan lantang menyebut bahwa akar dari kemiskinan di Indonesia adalah para pemimpinnya yang "tidak pandai" dan "tidak handal".

Sontak, potongan video pidatonya ini viral dan langsung disambut oleh "koor" sarkasme dari netizen se-Indonesia yang merasa sang Presiden lagi ngomongin diri sendiri.

Momen Saat Pidato Berubah Jadi Auto-Kritik

Semua ini terjadi saat Prabowo memberikan pembekalan untuk para kepala sekolah dan guru di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Jumat (22/8/2025) lalu. Di depan ratusan pendidik, ia mencoba mengurai masalah kemiskinan bangsa dengan nada yang berapi-api.

“Saudara harus mengerti bahwa kemiskinan itu terjadi karna pemimpin-pemimpin yang tidak pandai, pemimpin-pemimpin tidak handal, pemimpin-pemimpin tidak kuat, pemimpin-pemimpin tidak mampu menghadapi penjajahan dari luar," ucap Prabowo.

Menurutnya, karena para pemimpin ini nggak becus, bangsa asing jadi gampang mengeruk kekayaan kita. Sebuah kritik tajam yang seolah menunjuk hidung para elite di masa lalu.

"Karna pemimpin tidak pandai, tidak handal, tidak paham bagaimana menjalankan negara dengan sebaik-baiknya maka bangsa-bangsa asing bisa menguasai nusantara yang begini luas," tegasnya.

Setelah itu, Prabowo mengajak semua pemimpin untuk bersatu dan berhenti diadu domba. Sebuah pesan persatuan yang sebenarnya bagus. Tapi sayang, nasi sudah menjadi bubur. Pesan itu tenggelam oleh pernyataan awalnya yang super kontroversial.

Netizen Kompak Menyalakan Mode 'Nyelekit'

Di sinilah letak lucunya. Netizen dengan cepat menangkap sebuah ironi besar. Sebagai pemimpin tertinggi negara saat ini, pernyataan Prabowo soal "pemimpin yang tidak pandai" auto dianggap sebagai sebuah kritik terhadap dirinya sendiri.

Kolom komentar di berbagai media sosial pun langsung berubah jadi panggung komedi. Alih-alih dapat dukungan, Prabowo justru "diserang" dengan candaan-candaan jenaka.

“Dia lupa sdh jadi pemimpin, mlh msh kritik.. apa dia anggap pemimpinnya msh jkwi? (emoji ketawa),” tulis akun mrno*.

“Presiden mengkritik prabowo subianto (emoji ketawa),” sahut se*.s**.

“Pak Prabowo sedang kritik Pak Subiyanto,” timpal yffi*.

“Subianto mengkritik prabowo (emoji tepuk tangan 3x),” tambah ha15*.

“Prabowo sedang curhat mengenai sosok subiyanto,” kata akun yuri*.

Rentetan komentar senada ini menunjukkan bagaimana publik dengan cerdasnya membalikkan kritik tersebut kepada sang pengkritik. Niat hati ingin menyalahkan masa lalu, eh malah jadi seperti sedang curhat tentang diri sendiri di depan umum.

Jadi, gimana menurutmu? Ini murni salah ucap, atau jangan-jangan memang sebuah bentuk refleksi diri yang nggak disengaja?