Hikmawan Firdaus
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa bersiap mengikuti pelantikan menteri dan wakil menteri Kabinet Merah Putih di Istana Negara, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (8/9/2025). [ANTARA FOTO/Galih Pradipta/tom]
Baca 10 detik
  • Dikenal blak-blakan dan “savage”, ia keras melawan pinjol ilegal dan investasi bodong.
  • Gaya tegasnya bukan sekadar retorika, tapi terbukti diikuti dengan aksi nyata.
  • Purbaya Yudhi Sadewa resmi gantikan Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan.
[batas-kesimpulan]

Purbaya Yudhi Sadewa resmi dilantik menjadi Menteri Keuangan RI, menggantikan posisi Sri Mulyani pada Senin 8/9/2025. Di tengah panggung politik yang seringkali diisi dengan bahasa diplomatis yang berbelit-belit, muncul sosok Purbaya dengan gaya komunikasi yang kontras.

Baru-baru ini, publik dihebohkan oleh pernyataan Menteri Keuangan baru mengenai solusi atas 17+8 tuntutan rakyat. Solusinya? "Biar rakyat sibuk cari makan enak, gak ada waktu buat demo."

Pernyataan yang terkesan mengalihkan isu ini sontak menjadi perbincangan. Namun, di tengah gaya komunikasi semacam itu, gaya kepemimpinan Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Purbaya Yudhi Sadewa, justru terasa seperti antitesisnya.

Inilah Purbaya Yudhi Sadewa, teknokrat lulusan Amerika Serikat yang dikenal publik bukan karena basa-basinya, melainkan karena gaya bicaranya yang savage, lugas, dan seringkali tanpa ampun.

Kumpulan 'Golden Quotes' Bos OJK yang Gak Suka Ribet

Bagi Purbaya, masalah di industri keuangan bukanlah sesuatu yang perlu didiamkan, melainkan harus dikonfrontasi secara langsung. Gayanya yang blak-blakan ini menjadi ciri khasnya, terutama saat berhadapan dengan isu-isu yang merugikan masyarakat, khususnya anak muda.

1. Soal Pinjol Ilegal

Ia berulang kali menegaskan OJK akan "menyikat habis" dan "memberangus sampai ke akar-akarnya" para pelaku pinjaman online ilegal yang menjerat anak muda dengan bunga selangit dan teror penagihan.

2. Soal Investasi Bodong

Menyadari Gen Z adalah target empuk penipuan investasi, Purbaya secara terbuka menyatakan perang. Ia berjanji akan "menutup semua ruang gerak" para penipu dan memastikan platform investasi yang legal benar-benar aman untuk digunakan.

Efektif Kah Gaya 'Gebrak Meja' Ini?

Pertanyaannya, apakah gaya komunikasi yang keras ini hanya gertak sambal? Data menunjukkan sebaliknya. Pernyataan-pernyataan tajam Purbaya seringkali diikuti dengan tindakan nyata.

Di bawah komandonya, Satuan Tugas Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal (Satgas PASTI) yang dikoordinasi OJK semakin agresif. Ratusan entitas pinjol ilegal dan investasi bodong telah diblokir.

Regulasi diperketat, dan tekanan terhadap industri keuangan yang "nakal" semakin nyata. Ini membuktikan bahwa gaya "galak"-nya bukanlah sekadar pencitraan, melainkan cerminan dari kebijakan yang serius dan tanpa kompromi.

Di saat ada pejabat yang memilih untuk "menenangkan" situasi dengan narasi ekonomi, Purbaya memilih untuk menjadi "penjaga gawang" yang galak. Gayanya yang to the point ini apakah bisa diterima oleh Gen Z saat ini?