Sekar Anindyah Lamase | Rahmah Nabilah Susilo
Potret Kebersamaan Komunitas Playon Jogja (Laura/PlayOn Jogja)
Rahmah Nabilah Susilo

PlayOn Jogja didirikan pada tahun 2012 dengan nama awal Indorunners Yogyakarta. Komunitas ini berangkat dari format Indorunners Jakarta, tempat di mana pendirinya dulu tinggal dan aktif terlibat dalam kegiatan lari. Indorunners Jakarta sendiri sudah ada sejak 2008, jauh sebelum olahraga lari dikenal luas oleh masyarakat Indonesia.

Inisiator Indorunners Yogyakarta adalah Thea Riskia. Setelah menikah dan pindah ke Yogyakarta, ia mengajukan izin kepada Indorunners pusat untuk membentuk cabang komunitas di kota barunya. Izin tersebut disetujui, dan sejak saat itu, Indorunners Yogyakarta resmi berdiri dengan misi utama: “menyebarkan virus lari.”

Memasuki tahun 2013 atau 2014, ketika komunitas lari mulai berkembang di berbagai daerah, Indorunners pusat mendorong tiap regional untuk lebih mandiri dan membentuk identitas sendiri. Di Yogyakarta, pemilihan nama dilakukan secara terbuka melalui voting anggota. Hasilnya, nama PlayOn Jogja terpilih sebagai identitas baru komunitas ini.

Karena itu, PlayOn Jogja bukanlah komunitas yang lahir sepenuhnya dari lokalitas Yogyakarta, melainkan hasil adopsi dan adaptasi dari semangat komunitas lari di Jakarta. Namun, misi dan semangatnya tetap sama: memperkenalkan olahraga lari kepada pemula dan membangun gaya hidup sehat yang menyenangkan.

Perjalanan Komunitas dan Pertumbuhan Anggota

Menurut Indra, salah satu pengurus komunitas, PlayOn Jogja berawal hanya dari empat orang. “Tahun 2012, masyarakat masih tabu dengan lari malam,” ujarnya, Rabu (17/9/2025). 

Namun seiring waktu, kegiatan ini mulai dipandang sebagai sesuatu yang positif dan menyehatkan. Hal itu menarik minat banyak orang hingga jumlah anggota meningkat, dari empat menjadi sepuluh, lalu dua puluh, dan terus bertambah hingga sekarang.

Ia menambahkan bahwa kunci eksistensi PlayOn Jogja terletak pada konsistensi dalam mengadakan lari rutin setiap Kamis malam dan Minggu pagi. “Ini bukan sekadar lari, tapi juga tempat bersosialisasi dan mendapatkan keluarga baru,” ujarnya. 

Bagi banyak orang, komunitas ini bukan hanya wadah untuk hidup sehat, tetapi juga ruang untuk menjalin koneksi dan menemukan kebersamaan.

Popularitas dan Kehadiran di Media Sosial

Kini, PlayOn Jogja semakin dikenal luas. Akun Instagram mereka, @playon_jogja, telah memiliki lebih dari 36 ribu pengikut, jauh meningkat dari hanya sekitar 100 pengikut di awal berdiri. Perkembangan ini mencerminkan tingginya minat masyarakat terhadap gaya hidup sehat, khususnya lewat aktivitas lari.

“Kami sudah berdiri selama 13 tahun. Gerakan lari untuk hidup sehat selalu kami kampanyekan. Setiap tahun, kami selalu kedatangan wajah-wajah baru yang ikut lari bersama PlayOn Jogja. Itu adalah goals utama kami,” ujar Indra.

Rasa Kekeluargaan yang Kuat

Lebih dari sekadar komunitas olahraga, PlayOn Jogja dikenal karena suasana kekeluargaannya yang hangat. Hal ini diungkapkan oleh Himam, salah satu anggota komunitas: “Awalnya datang sendiri, eh tiba-tiba dapat teman ngobrol. Yang awalnya takut nggak ada teman, ternyata sampai sana malah nambah banyak teman. Orang-orangnya baik, welcome, dan sangat merangkul,” ujarnya, Selasa (16/9/2025).

Rasa saling mendukung dan keterbukaan menjadikan PlayOn Jogja sebagai ruang yang aman untuk siapa saja, terutama mereka yang datang sendirian, sedang menghadapi tekanan, atau sekadar ingin merasa lebih terhubung.

Lebih dari Sekadar Lari

Bergabung dengan PlayOn Jogja bukan hanya soal olahraga, tetapi juga tentang membangun keluarga baru dan memperluas lingkaran pertemanan. Di sini, setiap orang bisa berbagi cerita, saling mendukung, dan merasakan kebersamaan dalam satu tujuan yang sama: hidup sehat dan bahagia.

Komunitas ini telah berkembang menjadi ruang yang nyaman dan menyenangkan bagi siapa saja yang ingin berlari sambil membangun koneksi yang lebih bermakna.

CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS