Wakil Gubernur Banten, Achmad Dimyati Natakusumah meminta penonaktifan Kepala Sekolah SMAN 1 Cimarga, Kabupaten Lebak, Banten, usai dugaan kasus penamparan siswa. Permintaan tersebut disampaikan sebagai langkah untuk meredam situasi di sekolah yang memanas akibat aksi mogok ratusan siswa.
Kasus ini bermula ketika seorang siswa diketahui merokok di lingkungan sekolah dan diduga mendapat tamparan dari kepala sekolah, Dini Fitria. Kejadian tersebut memicu aksi dari para siswa.
Sekitar 630 pelajar melakukan aksi mogok belajar sebagai bentuk protes dan solidaritas terhadap teman mereka.
Melihat kondisi yang semakin memanas, Gubernur Banten Andra Soni dan Wakil Gubernur Achmad Dimyati mengambil langkah cepat dengan menonaktifkan kepala sekolah tersebut. Menurut keduanya, keputusan itu diambil untuk menjaga suasana agar tetap kondusif dan pembelajaran bisa kembali berjalan normal.
Mengutip dari unggahan akun Instagram @fakta.indo pada Rabu (15/10/2025), Achmad Dimyati menilai kepala sekolah tidak mampu menjaga kenyamanan lingkungan belajar.
“Kalau dia tidak bisa membuat nyaman, tenteram, damai, membuat kondusif, berarti kepala sekolahnya enggak benar. Saya minta segera nonaktifkan kepala sekolah ini,” katanya.
Ia juga menambahkan bahwa seorang pendidik harus lebih sabar menghadapi kesalahan anak didiknya.
“Anak (murid) kita nih kalau ada kesalahan sekecil apapun, sebesar apapun yang namanya anak-anak, orang tua harus maklum. Yang namanya kepsek lebih tua, senior, harus jaga anak-anak,” tambahnya.
Namun kini konflik tersebut tampaknya mulai mereda. Berdasarkan video yang diunggah akun TikTok @friska_32, Kepala Sekolah Dini Fitria dan siswa yang bersangkutan, ILY (17), telah melakukan mediasi dan saling memaafkan di hadapan Gubernur Andra Soni.
Dalam pertemuan yang digelar di Kantor Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B) pada hari Rabu (15/10/2025), ILY menyampaikan, “Saya minta maaf, saya sadar bikin kesalahan Bu,” secara terbuka di depan Gubernur.
Dini Fitria pun dengan tulus menerima permintaan maaf dan balik meminta maaf, “Ibu maafkan dan juga ibu minta maaf, dan terkait kata-kata itu semoga di hati ananda, lukanya lekas hilang. Ibu doakan semoga ananda di masa depan.”
Dengan mediasi dan simbol saling maaf itu, polemik yang sempat memanas kini berada pada fase mereda.
Baca Juga
-
Resmi Putus! Jovial dan Kezia Aletheia Mengakhiri Hubungan Setelah 6 Tahun
-
Begini Jawaban Menohok Robot AI saat Ditanya AHY Cara Memajukan Indonesia
-
Bisa Jadi Inspirasi! Pesona Menikah di KUA Tapi Honeymoon ke Eropa
-
Kios Buku di Tengah Wisata Edukasi: Sudut Yang Hampir Terlupakan
-
Bikin Fans Terpana! Momen Ji Chang Wook Jadi Mas-Mas Jogja
Artikel Terkait
-
Kepala SMAN 1 Cimarga Dipolisikan Ortu Siswa Perokok, Komnas Tembakau: Guru Harus Dihargai
-
Profil dan Kekayaan Andra Soni: Gubernur Banten Janji Aktifkan Kembali Kepsek SMAN 1 Cimarga
-
Isu HRD Ramai-ramai Blacklist Lulusan SMAN 1 Cimarga Imbas Kasus Viral Siswa Merokok
-
Biodata dan Pendidikan Gubernur Banten: Nonaktifkan Kepsek SMA 1 Cimarga usai Pukul Siswa Perokok
-
Sebut Kasus Kepsek SMAN 1 Cimarga Aniaya Murid Merokok Unik, Rocky Gerung Bilang Begini
News
-
PBNU Soroti Tayangan 'Xpose Uncensored', TRANS7 Sampaikan Permohonan Maaf
-
Indonesia Tutup Pintu untuk Atlet Israel, Siap Berperang Hadapi Gugatan!
-
Dari Penerima Hibah Jadi Pelaku Pasar, Cerita Berdaya Komunitas di TEI 2025
-
Heboh Prabowo Dikabarkan Mau ke Israel, Istana dan Gerindra Kompak Bilang Hoaks!
-
Begini Jawaban Menohok Robot AI saat Ditanya AHY Cara Memajukan Indonesia
Terkini
-
Resmi Putus! Jovial dan Kezia Aletheia Mengakhiri Hubungan Setelah 6 Tahun
-
Pecinta Horor Wajib Tahu! 5 Film Horor Lokal Ini Lagi Hits di Netflix
-
Fajar Sadboy Masuk Daftar Tamu Intimate Wedding Amanda, Ini Alasannya!
-
Dari 'Mini Cheetah' Sampai Kucing Botak: 5 Ras Kucing Termahal yang Harganya Bisa Beli Mobil
-
Bukan Cuma Soal Komunikasi, Ini Alasan Sebenarnya Kenapa Shin Tae-yong Gagal di Ulsan HD