M. Reza Sulaiman
Ilustrasi BBM jenis Bioetanol (Suara x Gemini)

Ada kabar besar dari dunia per-BBM-an Indonesia. Di tengah semua isu soal harga Pertalite yang naik-turun nggak jelas, Presiden Prabowo justru baru saja menyetujui sebuah kebijakan baru yang bakal mengubah bensin yang kita pakai sehari-hari: penggunaan BBM yang dicampur dengan etanol sebanyak 10% atau E10.

Katanya sih, bensin baru ini lebih ramah lingkungan dan bisa bikin kita nggak tergantung lagi sama impor minyak. Tapi, beneran sebagus itu? Atau jangan-jangan ada efek sampingnya buat mesin motor atau mobil kita? Yuk, kita bedah tuntas!

Kenalan Dulu sama 'Etanol', Si Campuran Ajaib dari Tebu & Singkong

Jadi, apa sih sebenarnya etanol itu? Gampangnya, etanol itu adalah semacam alkohol yang bisa dijadikan bahan bakar. Dan yang paling keren, dia bisa dibuat dari hasil pertanian seperti tebu, jagung, dan singkong. Makanya, dia disebut sebagai bioetanol, alias bahan bakar dari sumber yang bisa diperbarui.

Saat ini, kita sebenarnya sudah punya bensin campur etanol, yaitu Pertamax Green 95. Tapi, kandungan etanolnya baru 5% (makanya disebut E5). Nah, kebijakan baru dari Prabowo ini mau menaikkan levelnya jadi 10% (E10).

Kenapa Sih Pemerintah 'Ngotot' Banget sama Bensin Etanol Ini?

Ternyata, ada beberapa alasan kuat di baliknya.

Biar Langit Nggak Abu-abu Lagi: Etanol ini punya kandungan oksigen yang tinggi. Artinya, saat dicampur ke bensin, proses pembakarannya di mesin jadi lebih sempurna. Efeknya? Emisi gas beracun kayak karbon monoksida (CO) jadi berkurang drastis. Langit kota kita bisa jadi lebih bersih.

Biar Nggak 'Dijajah' Impor BBM: Karena dibuat dari hasil tani dalam negeri, penggunaan bioetanol ini bisa mengurangi ketergantungan kita sama impor BBM. Ujung-ujungnya, bisa menghemat devisa negara sampai ratusan triliun rupiah!

Bikin Mesin Lebih 'Bahagia': Etanol itu punya angka oktan yang super tinggi, bisa sampai RON 110! Jauh di atas Pertamax Turbo sekalipun. Oktan yang tinggi ini bikin mesin lebih aman dari gejala knocking atau "ngelitik", yaitu ledakan dini di ruang bakar yang bisa merusak mesin dalam jangka panjang.

Terus, Aman Nggak Buat Kendaraan Kita?

Nah, ini pertanyaan paling pentingnya. Jangan-jangan nanti motor atau mobil kita malah jadi rewel.

Tenang! Menurut Direktur Jenderal EBTKE, Eniya Listiani Dewi, kendaraan di Indonesia itu umumnya sudah kompatibel untuk menggunakan bensin dengan campuran etanol hingga 20% (E20). Jadi, kalau cuma E10, harusnya sih aman-aman saja.

Negara lain bahkan sudah jauh lebih maju. Di Amerika Serikat, campuran E10 itu sudah jadi standar. Di Brasil, mereka bahkan sudah biasa pakai E25!

Jadi, Kapan Kita Bisa Mulai Pakai Bensin Baru Ini?

Meskipun persetujuan dari Presiden sudah ada, implementasinya mungkin nggak akan secepat kilat. PR terbesar pemerintah saat ini adalah memastikan ketersediaan bahan baku etanol dari para petani tebu dan singkong.

Tapi yang jelas, ini adalah langkah maju yang sangat penting. Dengan beralih ke bensin campur etanol, kita nggak cuma bantu bikin udara lebih bersih, tapi juga ikut mendukung kemandirian energi dan para petani di dalam negeri. Keren, kan?