Pendaftaran Olimpiade Jaringan MikroTik (OJM) 2025 resmi dibuka sejak 1 Agustus lalu. Ajang bergengsi ini diselenggarakan oleh MikroTik bekerja sama dengan PT Citraweb Solusi Teknologi.
Namun, OJM bukan sekadar kompetisi, kegiatan ini merupakan gerakan sosial yang bertujuan membangun ekosistem industri jaringan yang kuat di Indonesia.
Sejak pertama kali digelar pada tahun 2016, OJM hadir dengan misi mulia untuk meningkatkan kualitas pendidikan vokasi dan melahirkan sumber daya manusia unggul yang mampu bersaing di dunia industri teknologi.
Melalui ajang ini, siswa SMK dari berbagai daerah diuji tidak hanya dalam teori, tetapi juga dalam praktik langsung penerapan jaringan MikroTik.
Babak penyisihan OJM 2025 dilakukan secara bertahap, dimulai dari tes tertulis online mengenai pemahaman dasar jaringan komputer, routing, firewall, dan troubleshooting. Dari 481 sekolah peserta, hanya 80 sekolah yang berhasil lolos.
Tahap berikutnya berupa pembuatan video tutorial bertema MikroTik Advanced Traffic Control untuk menguji kemampuan peserta dalam memecahkan persoalan jaringan di lapangan.
Dari tahap ini, terpilih 30 sekolah yang lanjut ke tahap wawancara, di mana peserta mempresentasikan pemahaman mereka serta kemampuan komunikasi teknis.
OJM menjadi laboratorium nyata bagi siswa SMK untuk mengenal dunia industri teknologi jaringan secara langsung, mulai dari membangun, mengamankan, hingga mengoptimalkan jaringan digital agar dapat dimanfaatkan masyarakat luas.
Final OJM 2025: Adu Strategi dan Ketangkasan Teknis
Babak final OJM 2025 digelar pada 20–24 Oktober 2025 di PT Citraweb Solusi Teknologi, Yogyakarta. Sebanyak 15 sekolah terbaik dari seluruh Indonesia hadir bersama guru pendamping mengikuti bootcamp intensif bersama trainer MikroTik bersertifikat.
Topik utama tahun ini adalah “Traffic Control”, yang mencakup materi DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol), Firewall Filter, NAT (Network Address Translation), dan QoS (Quality of Service).
Setelah melalui ujian teori dan praktik, tiga sekolah terbaik melangkah ke babak grand final. Di tahap pamungkas ini, para finalis diuji kemampuan berpikir cepat dalam memecahkan kasus jaringan dan mempertahankan argumen teknis di bawah tekanan waktu.
Para Juara dan Hadiah Bergengsi
Kompetisi berakhir dengan kemenangan SMK Kristen Petra Surabaya, Jawa Timur sebagai Juara 1. Disusul oleh SMK Negeri 2 Depok, DIY di posisi Juara 2, dan SMK Negeri 1 Nglegok, Jawa Timur sebagai Juara 3.
Para pemenang berhak atas hadiah menarik:
Juara 1: Medali, uang pembinaan sebesar Rp25 juta, serta beasiswa Politeknik ASTRA.
Juara 2: Medali dan uang pembinaan sebesar Rp15 juta.
Juara 3: Medali dan uang pembinaan sebesar Rp10 juta.
Kisah Inspiratif dari Sang Juara
Tim dari SMK Kristen Petra Surabaya, yang terdiri dari Jonathan Antonio Salim dan Eleazer Audwin, bersama pembina mereka Pak Tri, menjadi sorotan di ajang OJM 2025. Mereka berhasil menorehkan prestasi gemilang dengan membawa pulang gelar Juara 1 setelah melalui perjalanan panjang dan penuh tantangan.
Meski tampil percaya diri, Jonathan mengaku kemenangan ini benar-benar di luar dugaan.
“Senang banget dan sangat tidak menyangka bisa mendapatkan juara 1,” ujar Jonathan dengan wajah sumringah.
Ia menuturkan bahwa babak grand final menjadi momen paling menegangkan sepanjang kompetisi.
“Saat di tahap akhir, kami benar-benar deg-degan. Tapi kami berusaha tetap tenang, yakin, dan percaya diri dengan apa yang sudah kami pelajari,” tambah Jonathan.
Sementara itu, Eleazer menekankan bahwa OJM bukan hanya soal menang atau kalah, melainkan tentang proses belajar yang berharga.
“Di sini kami belajar banyak tentang hal-hal yang sebelumnya belum kami ketahui,” ungkap Eleazer.
Pak Tri juga berharap ajang ini semakin dikenal dan menjadi wadah inspiratif bagi lebih banyak siswa SMK di seluruh Indonesia.
“Saya harap peserta yang ikut olimpiade ini semakin ramai dan olimpiade ini semakin seru,” ujarnya.
OJM bukan sekadar ajang adu kemampuan, melainkan wadah bagi para engineer muda untuk membangun masa depan industri jaringan Indonesia.
Melalui kompetisi ini, diharapkan lahir talenta-talenta SMK yang mampu membawa inovasi serta memperkuat fondasi transformasi digital bangsa.
Baca Juga
-
Kamu Kan Anak Pertama: Tekanan Tak Kasat Mata di Balik Label Panutan
-
Pooh Is Back! Keajaiban Natal Menyapa di A Hundred Acre Christmas
-
Perubahan Wajah Jadi Sorotan, Ashanty Ungkap Penyebabnya
-
Hasan Nasbi Sentil Gaya Komunikasi, Menkeu Purbaya Beri Jawaban Menohok!
-
Science of Sadness: Kenapa Hujan Bisa Bikin Kita Melankolis?
Artikel Terkait
-
Indonesia Disanksi IOC? Menpora Erick Thohir: Bukan Dilarang Cuma...
-
Indonesia Fokus Jalankan Blueprint Olahraga Nasional usai Disanksi IOC Buntut Tolak Atlet Israel
-
Indonesia Tak Gentar Disanksi IOC karena Tolak Atlet Israel, Pegang Prinsip UUD 1945
-
IOC, Badan Olimpiade Dobel Standar: Berani Hukum Rusia, Tapi Bela Israel yang Lakukan Genosida
-
Tolak Atlet Israel, IOC: Mimpi Indonesia jadi Tuan Rumah Olimpiade Tamat!
News
-
SAEMEN FEST 2025: Hadir Di Jogja dengan Energi Baik Sekali
-
Logo di Spanduknya Viral, Warung Bakso Babi Bantul Jadi Sorotan Warga
-
Menuju Generasi BAIK, Pro Ide Sebaya Sosialisasi di Desa Senaung Jambi
-
Hasan Nasbi Sentil Gaya Komunikasi, Menkeu Purbaya Beri Jawaban Menohok!
-
Ikut Kocok Doorprize, Momen Gibran Hadiri Acara Mancing Mania di Bekasi
Terkini
-
Sinopsis Anime Mechanical Marie, Kisah Gadis yang Menyamar Jadi Robot
-
Review Anime Umamusume: Pretty Derby Season 2, Menghadapi Badai Cedera
-
Ditolak Keras oleh STY, Mengapa Banyak Pihak Ingin Titipkan Pemain ke Timnas Indonesia?
-
Keluar dari Zona Nyaman! Rey Mbayang dan Dinda Hauw Perdana Main Film Horor
-
Generasi Z di Pusaran Globalisasi: Masihkah Cinta Tanah Air?