M. Reza Sulaiman
Ilustrasi perempuan overthinking (pexels/deucefleur)

Overthinking adalah kebiasaan mental yang seringkali datang tanpa diundang. Ia bisa muncul saat kita sedang sendirian, saat kita ingin tidur, atau bahkan saat kita sedang melakukan aktivitas yang sederhana. Pikiran yang terus-menerus berputar tanpa arah ini bisa menguras energi emosional kita dan menciptakan kecemasan yang berkepanjangan.

Meskipun umum terjadi, overthinking bukanlah sesuatu yang harus dibiarkan begitu saja. Yuk, ikuti beberapa cara ini agar kamu bisa segera putus dari lingkaran pemikiran yang berlebihan ini.

1. Mundur Sedikit, Lihat 'Gambaran Besarnya'

Saat pikiranmu terasa kusut, salah satu langkah paling kuat adalah dengan berhenti sejenak dan melihat masalah dari sudut pandang yang lebih luas. Banyak dari kita yang terjebak memikirkan detail-detail kecil yang sebenarnya tidak akan berdampak besar. Dengan memperluas perspektif, kamu akan menyadari bahwa tidak semua hal yang kamu pikirkan itu layak untuk mendapatkan energi sebesar itu.

2. Jangan Cuma 'Mikir', tapi 'Lakuin' Sesuatu

Salah satu penyebab utama dari overthinking adalah stagnasi. Kita memikirkan sesuatu secara berulang-ulang karena kita tidak mengambil langkah nyata untuk menyelesaikannya. Daripada hanya membayangkan semua kemungkinan terburuk, ubahlah energi tersebut menjadi sebuah rencana kecil yang bisa langsung kamu kerjakan.

Tuliskan masalahnya, bagi menjadi langkah-langkah sederhana, dan lakukan satu tindakan. Ketika kamu mulai bergerak, pikiranmu akan berpindah dari kecemasan ke arah solusi. Dan seringkali, satu tindakan kecil itu sudah cukup untuk bisa menghentikan pikiran yang terus berputar.

3. 'Ngobrol' Baik-baik Sama Diri Sendiri

Overthinking seringkali muncul karena kita terlalu keras pada diri kita sendiri. Setiap kesalahan kecil kita perbesar, dan setiap ketidakpastian kita anggap sebagai sebuah ancaman. Latihlah dirimu untuk bisa bersikap lebih lembut pada diri sendiri. Cara ini adalah salah satu yang paling efektif untuk menghentikan overthinking. Cobalah untuk berbicara pada dirimu sendiri seperti kamu sedang berbicara pada seorang teman dekat—dengan penuh empati dan pengertian.

4. Berdamai dengan 'Ketidakpastian'

Kebanyakan overthinking berasal dari kebutuhan kita untuk bisa mengontrol segala hal. Padahal, hidup ini penuh dengan ketidakpastian, dan tidak semuanya bisa kita prediksi. Belajar untuk menerima ketidakpastian bisa menjadi hal yang sangat membebaskanmu. Dengan membiarkan beberapa hal berjalan apa adanya, kamu bisa mengurangi tekanan batin.

5. Minta Bantuan, Jangan Jadi 'Pahlawan Kesiangan'

Tidak semua pikiran bisa kamu selesaikan sendirian. Berbicara dengan orang lain bisa memberikanmu sudut pandang baru yang tidak terpikirkan sebelumnya, entah itu dengan teman, keluarga, atau seorang psikolog. Jika overthinking sudah mulai mengganggu kehidupan sehari-harimu, terapi atau konseling bisa menjadi langkah yang sangat bijak. Ini bukanlah tanda kelemahan, tetapi sebuah bentuk perawatan diri yang matang.

6. Kembali ke 'Sini dan Sekarang' dengan 'Grounding'

Teknik grounding dan mindfulness bisa membantumu untuk kembali ke momen saat ini, bukan lagi "tenggelam" dalam skenario masa depan yang membuatmu cemas. Latihan pernapasan dalam, meditasi singkat, menulis jurnal, atau bahkan sekadar fokus pada sensasi tubuhmu bisa memutus rantai overthinking.

(Flovian Aiko)