Dalam peluncuran digitalisasi pembelajaran untuk Indonesia Cerdas, Presiden Prabowo Subianto kembali mengingatkan bahwa pendidikan adalah fondasi utama bagi kebangkitan sebuah bangsa.
Menurutnya, negara hanya dapat berdiri kuat jika rakyatnya mendapatkan akses pendidikan yang baik dan mampu berkembang mengikuti kemajuan zaman.
Ia juga menyinggung bahwa Indonesia memiliki kekayaan alam yang luar biasa besar. Namun, kekayaan tersebut belum sepenuhnya dikelola dengan baik karena masih ada oknum maupun pemimpin yang tidak mampu menjaga serta memanfaatkannya secara bijak.
Dalam unggahan video di kanal YouTube Sekretariat Presiden pada Senin (17/11/2025), saat menghadiri peluncuran digitalisasi pembelajaran untuk Indonesia Cerdas, Prabowo menyampaikan bahwa pendidikan menjadi salah satu sektor yang paling menentukan kebangkitan bangsa.
“Pendidikan adalah kunci dari suatu kebangkitan bangsa. Hanya melalui pendidikan kita bisa menjadi negara yang berhasil. Melalui pendidikan kita bisa merdeka,” ujarnya.
Prabowo menjelaskan bahwa pesantren, sekolah, dan taman siswa memiliki peran penting dalam melahirkan generasi penerus bangsa.
Ia menambahkan bahwa pendidikan tidak bisa dilepaskan dari teknologi, sains, dan ilmu pengetahuan karena semua itu merupakan kunci menuju kemakmuran.
“Tidak ada kemakmuran kalau kita tidak bisa menguasai sains dan teknologi,” ujarnya.
Ia juga mengingatkan bahwa Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia dengan kekayaan alam yang melimpah. Namun, kekayaan tersebut belum dirasakan sepenuhnya oleh rakyat karena pengelolaannya belum optimal.
Prabowo menyayangkan bahwa selama ratusan tahun kekayaan Indonesia justru diambil bangsa lain akibat kelemahan pemimpin dalam menjaga dan mengelolanya.
“Tetapi kita harus akui karena kita sebagai bangsa, terutama para pemimpin-pemimpinnya kurang pandai untuk menjaga dan mengelola kekayaan tersebut, maka ratusan tahun kekayaan kita diambil oleh bangsa lain,” ujarnya.
Prabowo kemudian mengajak seluruh pemimpin dan masyarakat untuk memahami kembali tujuan berbangsa dan bernegara. Baginya, negara yang merdeka tidak mungkin hanya memakmurkan segelintir orang.
“Tidak bisa suatu negara itu yang makmur hanya segelintir orang di atas, itu tidak bisa. Itu bukan negara yang merdeka. Dan negara itu pasti gagal,” ujarnya.
Karena itu, Prabowo menegaskan bahwa Indonesia tidak boleh lagi mempertahankan keadaan di mana hanya sebagian pihak menikmati kekayaan bangsa.
“Dan Indonesia tidak mau gagal karena itu Indonesia tidak boleh mempertahankan keadaan dimana yang menikmati kekayaan hanya segelintir orang,” ujarnya.
Ia juga menyoroti adanya oknum yang tidak cinta tanah air dan tega membawa lari kekayaan bangsa ke luar negeri. Menurutnya, perilaku seperti itu harus segera dihentikan demi masa depan Indonesia yang lebih baik.
Prabowo kembali menekankan bahwa pendidikan adalah bidang yang sangat menentukan kebangkitan suatu bangsa. Ia mengakui pemerintah yang ia pimpin memiliki tugas yang berat untuk memastikan pendidikan mampu menjawab tantangan zaman.
“Salah satu bidang yang sangat penting dalam kebangkitan suatu bangsa, sudah saya katakan adalah pendidikan. Karena itu pemerintah yang saya pimpin memang memiliki tantangan dan tugas yang sangat berat,” ujarnya.
Prabowo berharap upaya digitalisasi pembelajaran dapat menjadi langkah awal untuk memperkuat kualitas pendidikan di Indonesia.
Dengan pendidikan yang baik, generasi mendatang dapat menjaga kekayaan bangsa, menguasai teknologi, dan membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih sejahtera.
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Helwa Bachmid Akui Sempat Tiga Kali Menolak Habib Bahar Sebelum Menikah
-
Jadi Groomsmen Boiyen, Andre Taulany Titip Doa Manis untuk Kedua Pengantin!
-
Ditipu dan Terlilit Utang Miliaran, Fadil Jaidi Bantu Lunasi Utang Keluarga
-
SATUNAMA Yogyakarta: Rumah Antara yang Mendampingi Pemulihan Kesehatan Jiwa
-
Ekonomi Lagi Seret? Ini Cara Menuju Financial Freedom yang Bisa Kamu Coba!
Artikel Terkait
-
Biodata dan Pendidikan Marissa Anita yang Gugat Cerai Andrew Trigg
-
Prabowo Setuju RUU Kuhap Disahkan Jadi UU, Fokus Berantas Kejahatan Siber dan HAM
-
Dasco Buka Suara Soal Polemik Budi Arie Masuk Gerindra: Jangan Dibesar-besarkan!
-
Bertemu di Istana, Ini yang Dibas Presiden Prabowo dan Dasco
-
Poin Pembahasan Penting Prabowo-Dasco di Istana, 4 Program Strategis Dikebut Demi Rakyat
News
-
Helwa Bachmid Akui Sempat Tiga Kali Menolak Habib Bahar Sebelum Menikah
-
WEWAW Hadirkan Festival WEtheWAW Jakarta: Membuka Jalan Kepemimpinan Masa Depan Perempuan Indonesia
-
Stop Paksa Bahagia! Inilah Bahaya Tersembunyi dari 'Toxic Positivity' yang Wajib Kamu Tahu
-
Jakarta IP Market 2025 Siap Digelar, Hubungkan Karya, Bisnis, dan Dunia
-
SATUNAMA Yogyakarta: Rumah Antara yang Mendampingi Pemulihan Kesehatan Jiwa
Terkini
-
Allday Project Ajak Kita Nikmati dan Rayakan Hidup Lewat Lagu One More Time
-
Kuasai Oxford United, Semoga Erick Thohir Tak Blunder Seperti di Inter Milan dan Timnas Indonesia
-
Saat Hidup Tidak Sesuai Ekspektasi, Kenapa Kita Selalu Menyalahkan Diri?
-
18 November: Cukup! Tidak Ada Lagi Alasan untuk Menoleransi Pelecehan Anak
-
FIFA Puskas Award 2025: Maaf para Culers, Gol Lamine Yamal Sejatinya Tak Terlalu Istimewa!