Hari Rabu (07/07/2021), Kelompok Pengabdian Masyarakat Mitra Dosen Universitas Muhammadiyah Malang (PMM Mitra Dosen UMM) Tulungrejo, Bumiaji yang beranggotakan 5 orang yaitu Mario Werenfridus, Ilham Sukalumba, Aunil Ukhra, Ellen Enggra Saputri, dan Farah Zhafirah yang didampingi oleh Bapak Ali Roziqin, S.AP., M.PA selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) yang telah memberikan sebuah kegiatan untuk melakukan pendampingan Kelompok Tani Mitra Arjuna dalam upaya mendukung wisata berbasis pertanian.
Salah satu kegiatan pertama yang kami lakukan ialah mengunjungi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) “UMKM Keripik Sayur Agronusa Mushroom” yang dikelola oleh Ibu Ina di Desa Tulungrejo, Bumiaji, Kota Batu.
Agronusa Mushroom berdiri sejak tahun 2000 sebagai olahan jamur yang kemudian dari tahun ke tahun berkembang menjadi olahan keripik hingga ke frozen food. Pada tahun 2005 awal mula Agronusa Mushroom merintis sebagai pengelola keripik, lalu di tahun 2010 Agronusa Mushroom pun mulai memproduksi berbagai olahan frozen food.
Hingga di tahun 2017 Agronusa Mushroom mulai menambah beberapa produksi keripik yang bisa dikatakan anti mainstream, seperti keripik cabe, paprika, bawang bombay, brokoli, bunga kol, jamur tiram, jamur kuping dan lain-lain. Ada pun produk best sellers dari olahan keripik sayur di Agronusa Mushroom yaitu keripik brokoli, bawang bombay, dan keripik paprika.
Pemasaran produk dari awal mula berdirinya UMKM milik Ibu Ina ini hanya sebatas daerah lokal seperti di Batu, Malang, Jawa Timur dan di Jakarta, karena pada saat itu disanalah pusatnya. Jumlah pekerja di Agronusa Mushroom sekitar 6 orang.
Bahan baku di dapatkan berasal dari pasar atau pun dari supplier di daerah Karangploso maupun Sawojajar. Sedangkan cara pengolahan keripik sendiri sama seperti pada umumnya yaitu mulai dari pengadaan bahan baku yang berasal dari petani atau pasar – sortasi – pengupasan- pemotongan sesuai ukuran yang diinginkan – pencucian – penepungan – penggorengan – penirisan minyak – pengemasan.
Di situasi pandemi saat ini, UMKM milik Ibu Ina sangat merasakan efek yang mempengaruhi dalam hal penurunan penjualan dan penurunan pendapatan. Yang biasanya produk-produk tersebut dipasarkan ke supermarket-supermarket.
Namun karena pandemi masih berlanjut sampai sekarang jadi pemasaran produk-produk ini bergeser dan hanya dipasarkan melalui online, baik online secara full mau pun online secara terbatas. Seperti contohnya para reseller yang mengambil produk untuk dipasarkan secara online. Sehingga di masa PPKM ini, pemasaran produk hanya mengandalkan melalui reseller.
Dengan demikian kelompok PMM Mitra Dosen Tulungrejo, Bumiaji melakukan kegiatan yang sekiranya nanti dapat membantu memulihkan kembali peningkatan penjualan produk-produk keripik olahan dengan melalui pembuatan video tutorial pengolahan keripik hingga dapat menjual kembali produk-produk ke berbagai daerah melalui promosi di media social.
Baca Juga
Artikel Terkait
-
Digitalisasi Ekspor Produk UMKM Masih Perlu Dieksplorasi
-
5 Daftar Student Exchange Buat Tahun 2025: Syarat, Benefit dan Deadline
-
KUR BRI Buktikan Bisa Naikkan Pendapatan UMKM, Sistem Graduasi Jadi Salah Satu Kunci
-
Alasan KUR Tidak Masuk Program Penghapusan Utang UMKM, Pengamat Soroti Tantangannya
-
Kuliah S2 di Australia dengan Biaya Lokal, Bagaimana Caranya?
Release
-
Mahasiswa KKN UIN Walisongo Ikut Serta dalam Kegiatan Posyandu
-
Bantu Program Sekolah Kampung, KKN UIN Walisongo Gagas Model Pembelajaran Baru
-
Gowes dan Tanam: Aksi Nyata Menjaga Bumi ala Pencinta Alam UIN Jakarta
-
Ekspor Indonesia Alami Penurunan, Akibat Pandemi Covid-19?
-
Komunikasi Publik dalam Pemilu Lahirkan Pemilih Cerdas dan Berdaulat
Terkini
-
Ulasan Buku Struktur Cinta Yang Pudar, Melawan Kenangan yang Perih
-
Mantap! Intuisi Kakang Rudianto Dipuji Bojan Hodak usai Persib Raih 3 Poin
-
NCT Dream Raih Trofi ke-3 Lagu 'When I'm With You' di Program 'Music Core'
-
Ulasan Buku Bucket List: Khayal-Khayal Dahulu, Keliling Dunia Kemudian
-
Striker Vietnam Sebut Timnas Indonesia Bisa Juara AFF, Semakin Pesimis?