Jambi memiliki sebuah Masjid Agung yang cukup menarik untuk diulas. Masjid Agung Al-Falah atau sering juga dijuluki dengan masjid 1000 tiang. Masjid ini berlokasi di Jalan Sultan Thaha, Legok, Telanaipura yang berjarak lebih kurang 300 meter dari Museum Perjuangan Rakyat Jambi.
Masjid Agung Jambi memiliki tiga gerbang yaitu sisi kiri, tengah dan sisi kanan. Jika pengunjung masuk melalui gerbang sisi kiri masjid, maka akan melihat luasnya taman yang dipenuhi rerumputan hijau.
Terdapat pula beberapa pohon yang sangat rindang serta berjejer rapi tempat duduk yang terbuat dari semen. Pada bagian pinggir masjid juga terlihat beberapa jenis bunga yang menawan.
Ketika pengunjung melewati gerbang tengah, untuk dapat menaiki masjid akan menapaki beberapa anak tangga. Sedangkan pada gerbang sisi kanan akan langsung berhadapan dengan lokasi toilet.
BACA JUGA: Selain Al Jabbar, Ini 3 Masjid Rancangan Ridwan Kamil yang Tak Kalah Ikonik
Bangunan tanpa dinding dan pintu
Masjid Agung Al-Falah didominasi warna putih pada setiap sisi bangunannya. Uniknya, masjid ini dibangun tanpa dinding dan pintu sehingga jamaah dapat memasuki bangunan dari arah mana saja yang diinginkan.
Wisata religi ini memiliki satu kubah utama yang sangat besar disandingkan dengan menara yang menjulang tinggi di bagian samping bercorak putih serta di padu dengan warna hijau.
Pada bagian luar bangunan, dikelilingi oleh kolam lengkap dengan air yang jernih serta berbagai jenis ikan. Pengunjung dapat juga memberi makan ikan yang pakannya bisa diperoleh melalui penjaga yang berada di sisi kanan masjid.
BACA JUGA: Menilik Masjid Suciati Saliman, Wujud Cita-cita Pedagang Ayam di Yogyakarta Membangun Masjid
Banyaknya tiang penyangga
Decak kagum melihat bagian dalam masjid yang berdiri kokoh tiang-tiang penyangga bangunan. Pada bagian bawah Kubah terdapat tiang yang berukuran cukup besar dibalut bahan tembaga. Sedangkan pada posisi lain tiangnya berwarna putih dari bahan semen.
Konon, jumlah tiang masjid ini bukanlah seribu tiang, karena jumlahnya yang terlalu banyak maka sebutan ini menjadi cukup populer bagi masyarakat saat melihat dan berkunjung.
Tiang utama ini diberi ukiran-ukiran khas sehingga lebih menarik untuk dipandang. Perasaan lega ketika pertama kali menempuh masjid ini, luasnya bangunan serta tanpa adanya dinding penghalang dapat menoleh ke bagian mana saja yang diinginkan.
Pada bagian depan imam, terdapat pembatas yang terbuat dari kayu jati dengan ukiran-ukiran serta tulisan kaligrafi pada beberapa titik serta terdapat pula bagian yang dilapisi warna emas menambah kemegahan bangunan masjid ini.
Masjid ini sering pula mengadakan kegiatan keagamaan dan bahkan menjadi salah satu tujuan tokoh-tokoh nasional untuk singgah jika memiliki lawatan ke Kota Jambi.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Tingkatkan Minat Berwirausaha Mahasiswa, Psikologi UNJA adakan Seminar
-
Cegah Adiksi Gawai, Dosen Psikologi UNJA Pengabdian di TK An-Nahl Jambi
-
Pertamina EP Gaet HIMPSI Jambi Sosialisasi Psikologis di Lapas Perempuan
-
Cegah Korupsi, FKIK Universitas Jambi Gelar Workshop Zona Integritas
-
Tingkatkan Kompetensi Karyawan, PNM Jambi gelar Sharing Coaching Karyawan
Artikel Terkait
-
Masjid di Selandia Baru Diduga Sengaja Dibakar, Apa Motifnya?
-
Bejat! Pimpinan Ponpes di Jambi Cabuli 11 Santri dan 1 Santriwati, Begini Modusnya
-
Tingkatkan Minat Berwirausaha Mahasiswa, Psikologi UNJA adakan Seminar
-
Irish Bella Dapat Masjid saat Dinikahi Haldy Sabri, Apa Sebetulnya Mahar Terbaik menurut Islam?
-
Cegah Adiksi Gawai, Dosen Psikologi UNJA Pengabdian di TK An-Nahl Jambi
Rona
-
Fesyen Adaptif: Inovasi Inklusif di Dunia Mode untuk Penyandang Disabilitas
-
KILAS dan Edukasi G-3R di Cimenyan: Membangun Kesadaran Pengelolaan Sampah
-
Vera Utami: Pionir Inklusivitas Pakaian Adaptif bagi Penyandang Disabilitas
-
Ekoregion Pembangunan Wilayah di Papua sebagai Solusi Pembangunan Berkelanjutan
-
Rahma dan Segudang Prestasinya, Kisah Inspiratif Dalang Perempuan Melestarikan Budaya
Terkini
-
Resmi Dijadikan Anime, Mr. Yano's Ordinary Days Kisahkan Romansa di Sekolah
-
Rebutan Gelar, Pecco Bagnaia dan Jorge Martin Merasa Tak Perlu Bermusuhan
-
Ulasan Film The Black Phone: Penculikan Misterius Laki-Laki Bertopeng
-
Tantangan Literasi di Era Pesatnya Teknologi Informasi
-
3 Bek Timnas Jepang yang Diprediksi Jadi Tembok Kokoh Saat Jumpa Indonesia