Scroll untuk membaca artikel
Hernawan | Rizky Melinda Sari
Yoursay Talk: Sustainable Living for Earth Day Celebration (Instagram/@yoursay_id)

Yoursay Talk kembali hadir dalam rangka perayaan Hari Bumi yang diperingati setiap tanggal 22 Juni. Pembicaraan yang menarik seputar hidup berkelanjutan ini menghadirkan dua narasumber dari dua komunitas peduli lingkungan, yakni Trash Hero Yogyakarta dan Earth Hour Yogyakarta.

Ada Felix selaku koordinator Earth Hour Yogyakarta dan Ipung selaku ketua Trash Hero Yogyakarta yang membahas seputar sustainable living atau hidup berkelanjutan dalam rangka perayaan Hari Bumi.

Tentang Komunitas Earth Hour Yogyakarta dan Trash Hero Yogyakarta

Earth Hour Yogyakarta sendiri merupakan komunitas berbasis lingkungan yang ada di Yogyakarta. Komunitas ini sudah berdiri sejak tahun 2010 dengan fokus utama hemat energi dan gaya hidup ramah lingkungan.

Trash Hero Yogyakarta mengangkat isu yang lebih spesifik, terutama tentang sampah. Ciri khas kegiatan dari komunitas adalah rutin mengadakan clean up setiap minggu. Komunitas ini berdiri di Yogya pertama kali sejak 2 tahun yang lalu. 

Kedua komunitas lingkungan ini menjelaskan tantangan apa saja yang mereka hadapi selama mengajak masyarakat untuk melakukan kegiatan terkait lingkungan. Salah satunya adalah sikap ragu dari masyarakat sendiri terhadap dampak kegiatan yang mereka lakukan. Banyak yang sangsi dan mempertanyakan apa manfaat yang mereka peroleh.

Keresahan Terkait Isu Lingkungan

Isu lingkungan yang terjadi di sekitar kita ada sangat banyak, mulai dari isu sampah, banjir, kekeringan, sampai pemborosan energi. Felix dari Earth Hour Yogyakarta mengatakan bahwa sesungguhnya kita semua bisa melakukan sesuatu, tetapi kita lebih suka memilih untuk tidak peduli.

“Sebenarnya kita bisa melakukan sesuatu, tapi kadang kita memilih jalur yang lebih cepat untuk tidak peduli, kayak, ‘aku matiin lampu satu jam juga gak ngefek jadi ya udahlah,’ jadi kayak ketidakpedulian yang kadang-kadang bikin hal ini makin menantang,” terang Felix.

Senada dengan pendapat Felix, Ipung dari Trash Hero Yogyakarta juga menyampaikan bahwa isu sampah juga menjadi isu yang perlu diperhatikan.

“Kami memang fokusnya di isu sampah, menurut kami sangat meresahkan. Sampai kapanpun, kita akan diikuti oleh sampah, tidak bisa dihindari. Masalahnya, sampah itu sifatnya akan selalu mengikuti perkembangan zaman. Sekarang muncul sampah plastik yang sangat susah diolah dan sangat diremehkan saat ini,” ujar Ipung.

Memaknai Momen Hari Bumi

Pada momen perayaan Hari Bumi, kedua narasumber ini ssepakat bahwa kita sebagai manusia harus bisa refleksi diri. Alam tetap bisa berjalan tanpa manusia, tetapi manusia tidak bisa hidup tanpa alam. Jika kondisi bumi tidak sehat, manusia juga yang akan kerepotan. Kita harus sadar bahwa kita yang membutuhkan alam maka sudah seharusnya kita merawat dan menjaganya. 

Momen perayaan atau seremonial Hari Bumi ini juga bisa menjadi momentum yang tepat untuk mengingatkan kita bahwa kita tinggal di bumi. Namun, kita juga harus mengupayakan bahwa ‘hari bumi’ itu dirayakan setiap hari, bukan hanya di momen tahunan saja.

Gaya Hidup Berkelanjutan

Salah satu upaya untuk menjaga bumi adalah dengan menerapkan gaya hidup berkelanjutan atau sustainable living. Kita harus ingat bahwa bumi ini ada bukan hanya untuk kita, tetapi juga untuk generasi yang akan datang.

Agar gaya hidup berkelanjutan ini bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, kita harus memiliki kesadaran dan kemauan penuh untuk menerapkannya.

Ada beberapa tips yang disampaikan kedua narasumber untuk bisa konsisten menerapkan gaya hidup berkelanjutan ini. Apa saja tipsnya?

  • Harus dimulai dari diri sendiri. Kita harus bisa meyakinkan diri bahwa apa yang kita lakukan akan memberikan dampak positif bagi lingkungan dan generasi mendatang.
  • Tidak usah terlalu ekstrem, mulai dari hal-hal kecil dan sederhana. 
  • Harus mempunyai target. Misalnya, di antara gaya hidup berkelanjutan seperti membawa tumblr, membawa tas belanja, atau berhenti menggunakan sedotan plastik, pilih salah satu dan terapkan dalam jangka waktu tertentu. Hal ini bertujuan untuk membentuk kebiasaan.
  • Jangan terburu-buru. Berkaitan dengan poin di atas, kita tidak usah memutuskan langsung berubah dan menerapkan semuanya. Membentuk kebiasaan baru juga perlu waktu. Jangan sampai rasa jenuh malah membuat kita jadi berhenti dan kembali pada gaya hidup sebelumnya.

Perbincangan seru dalam rangka Hari Bumi ini ditutup oleh dua statement menarik dari dua narasumber:

 “Harus dimulai! Kalau tidak dari kita yang memulai, siapa? Kalau tidak dimulai sekarang, kapan lagi?” – Ipung, Ketua Trash Hero Yogyakarta.

“Kita punya pilihan yang bertanggung jawab dan kurang bertanggung jawab. Perlu diingat, kita yang bisa melakukan hal baik, kita tidak perlu menyuruh orang,” – Felix, Koordinator Earth Hour Yogyakarta.

Rizky Melinda Sari