Scroll untuk membaca artikel
Hernawan | Budi
Ilustrasi Ayah sudah Tua. (Pixabay)

Tampak aroma semangat dalam dirimu.

Keriput kini berhias di wajah indahmu.

Rambut mulai memutih tanda engkau sudah tua.

Badan pun tak sekuat dulu lagi.

Engkau terus merawang akan masa lalu.

Masa lalu atas perjuangan dan kenanganmu.

Engkau bahkan berharap agar seperti dahulu kala.

Namun, itu hanyalah angan-anganmu saja.

Kini kadang kau tak sadar, kalau kau tak sekuat seperti dahulu.

Kini kau lupa bahwa saatnya istirahatkan tumbuhmu di masa tua.

Engkau seakan tak kenal lelah.

Engkau tak pernah tenang ketika berdiam diri di rumah saja.

Engkau begitu etos dan tekun bekerja.

Ayah, kini engkau sudah tua.

Cukuplah bagimu berjuang untuk anak-anakmu.

Hanya do'amulah ridha dari kesuksesan anak-anakmu.

Kini sudah saatnya anakmu akan merawat dan mengabdi kepadamu.

Istrihatlah wahai ayahku, kini engkau sudah tua.

Budi