Ada gak sih makanan yang manis, segar tapi juga mengenyangkan? Jawabannya ada!
Salah satu hidangan khas dari Makassar yaitu es pisang ijo berbahan dasar pisang dan bubur sum-sum. Hidangan ini umumnya dibuat dari buah pisang raja, pisang ambon, atau pisang kepok saja yang sudah matang. Pisang yang dipakai nantinya akan dibalut dengan adonan tepung beras bercampur santan dan air daun suji atau daun pandan yang memberi warna hijau serta aroma pandan pada es pisang ijo.
Cara memasaknya adalah dengan mengukus balutan pisang tersebut di dandang. Barulah kemudian diberi tambahan bubur sum-sum dan disiram dengan sirup warna merah khas Makassar, atau bisa juga diberi susu kental. Topping lainnya untuk es pisang ijo biasanya bisa ditambah sesuai selera, misalnya dengan menambahkan parutan keju.
Karena namanya yang berawalan “es’ tentu saja hidangan ini akan disajikan dengan es serut sebagai pelengkap dan penyegarnya. Hidangan yang manis dan segar ini juga mengenyangkan, lho.
Sajiannya memang sederhana, tetapi es pisang ijo tetap cocok untuk melepas dahaga di siang hari yang panas. Walaupun berasal dari Makassar, tetapi es pisang ijo ini ternyata juga populer beberapa kota besar lainnya, seperti contohnya kota Jakarta.
Es pisang ijo bisa menjadi pilihan yang tepat untuk sajian acara dan hari raya atau untuk berbuka puasa. Bubur sum-sum dan tumpukan es serut akan memberikan rasa kenyang namun juga kesegaran yang sangat pas bagi yang menikmatinya. Hidangan ini pastinya akan menjadi rebutan banyak orang di bulan Ramadhan. Harga es pisang ijo umumnya berkisar antara Rp 12.000 hingga Rp 15.000 per porsinya.
Mengutip dari laman detikfood, rupanya hidangan yang satu ini memiliki lumayan banyak fakta-fakta yang menarik! Misalnya, legenda raja dan juru masak nya yang bernama Ijo hingga filosofi warna hijau yang ternyata melambangkan malabbiri atau keanggunan, sopan santun, bertutur elok dan juga merupakan warna yang dianggap sakral dan suci bagi masyarakat Makassar.
Gimana nih sekarang? Apa kalian sudah tertarik untuk mencicipi hidangan manis ini?
Baca Juga
Artikel Terkait
-
Gereja Ganjuran, Wujud Inkulturasi yang Sarat Nilai Toleransi
-
Sintesis Coffee & Space, Asyiknya Minum Kopi sambil Baca Buku
-
Segarkan Hari dengan Sirup Legendaris Khas Cirebon
-
Pengunjungnya Bermobil Semua! Ini Mie Ayam Bakso Populer di Cirebon
-
Bumi Perkemahan Ipukan, Menawarkan Berbagai Macam Keindahan
Ulasan
-
Ulasan Novel The Bitter Tea: Hidup Tak Selalu Memberi Pengalaman Pahit
-
Review Film Went Up the Hill: Kala Duka Nggak Pernah Mau Pergi
-
Ulasan Never Have I Ever: Saat Cinta, Budaya dan Kekacauan Jadi Satu Kisah
-
Ulasan Novel A Whole Lotto Love: Romansa Manis di Balik Kemenangan Lotre
-
Ulasan Buku Generasi 90an, Kenangan Jadul dan Nostalgia Kaum Milenial
Terkini
-
Menggiring Bola Melawan Stigma: Perempuan dan Kesetaraan di Lapangan Futsal
-
Mau Hangout Pas Weekend? 4 Ide OOTD Kasual ala Jennie BLACKPINK yang Nyaman
-
Adaptasi Game Populer, Sengoku: No Defeat Akan Tayang Perdana Tahun 2026
-
Paradoks Pengetahuan: Semakin Banyak Membaca, Semakin Merasa Bodoh
-
4 OOTD Jo A Ram yang Simpel dan Stylish, Ide Buat Pecinta Gaya Playful