Scroll untuk membaca artikel
Tri Apriyani | Novita Edy
Ilustrasi rujak cingur (iStockphoto)

Wilayah Jawa Timur khususnya Surabaya dan kota di sekitarnya memiliki makanan khas yang bisa bikin ketagihan dan kangen, yakni rujak cingur. Jangan salah, walau judulnya rujak namun penganan ini berbeda dari rujak pada umumnya yang terbuat dari aneka buah-buahan, lho. Rujak cingur memiliki bahan utama yang terbuat dari kulit bibir sapi!

Bibir sapi? Iya, benar. Bukan bagian tubuh sapi yang lain, melainkan kulit dari hidung dan bibirnya. Bahkan menurut Mbak Pat, salah satu penjual rujak cingur yang berada di kawasan Kota Mojokerto, bibir sapi jantan adalah pilihan paling sesuai untuk hidangan yang sering ia racik dan jual.

Alasannya, jika menggunakan bagian dari bibir sapi betina maka akan terasa alot dan harus direbus dengan sejumlah bumbu lebih lama untuk membuatnya empuk. Sedangkan bibir sapi jantan lebih mudah empuk dan terasa kenyal-kenyal lembut saat dikunyah. Mungkin karena sapi betina sering menggibah sehingga bibirnya terasa keras, tambah Mbak Pat. Ada-ada saja ya.

Bahan lain yang digunakan untuk membuat rujak cingur khas Surabaya adalah sayuran berupa kangkung, kacang panjang serta kecambah dan krai (sejenis mentimun Jepang) yang direbus, lalu tahu serta tempe goreng, ketimun, juga nanas. Terkadang ada penjual yang menambahkan bengkoang untuk bahannya.

Lalu untuk bahan saus, Mbak Pat dan penjual rujak cingur lainnya memakai petis asli Madura. Nah, ini juga salah satu bahan yang membuat aroma rujak cingur jadi berbeda serta lebih nikmat. Petis adalah olahan udang, ikan dan kerang yang dimasak bersama gula aren hingga air rebusannya menjadi seperti karamel, berwarna coklat tua atau hitam dengan aroma yang tajam.

Petis dipadukan dengan kacang tanah goreng, cabai rawit, gula merah, asam Jawa, garam, bawang putih goreng, serta terasi dan sedikit air juga parutan pisang batu muda sedikit untuk memberi sensasi sepat yang lezat. Seluruhnya diulek hingga halus agar dapat mudah dicampurkan dengan aneka bahan lainnya.

Nah, saat meracik, Mbak Pat akan mengirisi cingur, tempe, tahu, serta mentimun dan krai, juga bengkoang dengan irisan yang kecil untuk sekali suap. Lalu diberi kangkung rebus dan kacang panjang juga irisan lontong jika kita memintanya.

Seluruh bahan tersebut akan diguyur dengan bahan saus petis dan kacang tanah yang telah dihaluskan sebelumnya. Kemudian atasnya diberi topping dengan sebuah kerupuk putih besar yang diletakkan di bagian pinggir piring, sungguh hidangan yang menggugah selera.

Cita rasa rujak cingur adalah gabungan dari manis, pedas, gurih, juga asin dan segar yang berasal dari seluruh bahan yang menyatu lengkap dalam satu piring. Aroma khas sayur dan buah yang segar, berpadu dengan gurih dari cingur dan petis serta kacang, sangat lengkap. Sulit untuk menggambarkannya kecuali setelah mencicipi sendiri. Yang pasti, enak banget lah.

Yuk, masa kamu nggak pingin mencicipi sensasi kenyal lembutnya cingur sapi yang berpadu aneka bahan pelengkapnya tersebut. Harga yang dibandrol juga murah, lho. Mulai dari Rp 10.000 - Rp 50.000 per porsi. Yang jelas arek-arek Surabaya walau sudah merantau ke berbagai daerah bahkan ke luar negeri sekali pun, pasti akan selalu kangen dengan hidangan ini.   

Novita Edy