Pada 17 Agustus 2021 lalu, kita merayakan hari ulang tahun ke-76 kemerdekaan Republik Indonesia. Meskipun perayaan dikemas sederhana karena negara masih dilanda pandemi Covid-19. Upacara bendera dan lomba 17 Agustus pun dibatasi, demi segera terbebas dari situasi pandemi.
Meski tanpa pawai atau lomba besar-besaran seperti dulu kala, tetapi masih banyak cara lain untuk merayakan hari kemerdekaan. Sebagai contoh, kita bisa mengunjungi museum atau monumen yang berisi tentang sejarah perjuangan bangsa Indonesia.
Saat ini, sudah banyak museum menyediakan fasilitas virtual tour, yang memungkinkan kita untuk dapat melihat isi museum tanpa harus hadir secara fisik ke tempat tersebut.
Salah satu contoh museum atau monumen yang dapat kita kunjungi adalah Monumen Jogja Kembali atau sering disebut Monjali. Ada apa di Monjali? Simak ulasan berikut ini.
1. Lokasi
Sesuai dengan namanya, sudah jelas Monumen Jogja Kembali ada di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Tepatnya di Dusun Jongkang, Kelurahan Sariharjo, Kecamatan Ngaglik, Kapubaten Sleman.
2. Sejarah
Monumen Jogja Kembali mulai dibangun pada 29 Juni 1985. Peletakkan batu pertama dilakukan oleh Hamengku Buwono IX. Sebelum dimulainya pembangunan monumen ini, dilakukan upacara tradisional penanaman kepala kerbau.
Pembangunan Monumen Jogja Kembali membutuhkan waktu empat tahun. Bangunan ini selesai dibuat tepat tanggal 6 Juli 1989 .Monumen Jogja Kembai diresmikan oleh Presiden Soeharto dengan ditandai penandatanganan prasasti.
3. Latar belakang pembuatan
Pembuatan Monumen Jogja Kembali digagas oleh Walikotamadya Yogyakarta yang saat itu dijabat oleh Kolonel Soegiarto.Pembuatan monumen ini dimaksudkan untuk mengenang sejarah perjuangan bangsa Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan. Khususnya sejarah peristiwa ditarik mundurnya tentara Belanda dari pendudukannya di Ibu Kota Yogyakarta pada 29 tahun 1949.
Peristiwa ini adalah titik awal dari bebasnya Indonesia dari penjajah Belanda secara nyata, serta kembalinya Presiden Soekarno, Wakil Presiden Mohammad Hatta, dan petinggi lainnya pada 6 Juli 1949 di Yogyakarta.
4. Arsitek bangunan monumen
Monumen Jogja Kembali memiliki bentuk kerucut dengan tinggi 31,8 meter dan terdiri dari tiga lantai. Monumen dikelilingi oleh kolam yang dbagi oleh empat jalan untuk menuju bangunan utama.
Pembangunan monumen yang terletak di area seluas 5,6 hektar ini pun mengikuti budaya Yogyakarta. Dikutip dari laman Slemankab, Monumen Jogja Kembali terletak pada sumbu imajiner yang menghubungkan Merapi, Tugu, Kraton, Panggung Krapyak dan Parang Tritis.
5. Koleksi
Banyak yang bisa kita temukan di monumen ini terkait sejarah perjuangan bangsa Indonesia dalam memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan dari tangan penjajah.
Setidaknya Monjali memiliki seribu koleksi yang memiliki nilai sejarah perjuangan kemerdekaan. Sebagai contoh, kita bisa melihat seragam Tentara Pelajar dan kursi tandu Panglima Besar Jenderal Sudirman.
Selain koleksi barang yang sarat akan sejarah perjuangan, dinding monumen dibuat setidaknya 47 relief yang menceritakan sejarah mulai dari 17 Agustus 1945 sampai dengan 28 Desember 1949. Mulai dari perjuangan fisik hingga perjuangan melalui diplomasi. Peristiwa perjanjian Roem Royen pun juga diceritakan pada relief yang terdapat pada dinding monumen ini.
Itulah sekilas tentang penjelasan Monumen Jogja Kembali. Monumen yang menyimpan barang bersejarah terkait mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Tag
Baca Juga
-
Memperingati Hari Asteroid Dunia, Sejarah dan Pesan Penting bagi Manusia
-
Fakta Unik Paus sperma, Kotorannya Biasa Digunakan untuk Sistem Pertahanan Diri
-
Ilmuwan: Prediksi Meleset, Ternyata Es di Antartika Mencair Lebih Cepat
-
Mengagumkan, 11 Bukti Paus Orca Memiliki Kecerdasan yang Luar Biasa
-
Miliaran Kepiting Salju Hilang dari Habitatnya, Ini Penjelasan Ilmuwan
Artikel Terkait
-
7 Budaya Kuno Aneh yang Dilupakan Sejarah
-
Museum Zoologi, Tempat Terbaik untuk Melihat Ragam Koleksi Fauna di Bogor
-
Sejarah Kelam Hari Valentine, Tak Romantis dan Penuh Ritual Mengerikan
-
Erdogan Tegaskan Kemerdekaan Palestina Kunci Stabilitas Timur Tengah
-
Sejarah Panjang Kamera di HP, Dulu Cuma Foto, Sekarang Bisa Buat Film!
Ulasan
-
Ulasan Buku 'Kita, Kami, Kamu', Menyelami Dunia Anak yang Lucu dan Jenaka
-
Ulasan Buku Rahasia Sang Waktu, Investasikan Waktu untuk Kehidupan Bermakna
-
Ulasan Novel Aroma Karsa, Menjelajahi Isi Dunia Melalui Aroma
-
Ulasan Novel Sagaras: Petualangan Ali dalam Melawan Ksatria Sagaras
-
Review I'm Not a Robot: Saat Captcha Bikin Kita Ragu, Aku Manusia atau Bot?
Terkini
-
Segere Wes Arang-Arang, Fenomena Remaja Jompo dalam Masyarakat!
-
Sinopsis Film Berebut Jenazah: Bukan Horor, tapi Kisah Haru di Tengah Perbedaan
-
Generasi Muda, Jangan Cuek! Politik Menentukan Masa Depanmu
-
Pesta Kuliner Februari 2025: Promo Menggoda untuk Para Foodie!
-
4 Inspirasi Clean Outfit ala Hwang In-youp, Gaya Makin Keren Tanpa Ribet!