Scroll untuk membaca artikel
Hernawan | Naomi
Andrea Hirata [Suara.com/Yuliani]

Novel berjudul ‘Cinta di Dalam Gelas’ ditulis oleh Andrea Hirata. Karya tulis Andrea Hirata secara keseluruhan bercerita tentang perjalanan hidup, dan pertemanan. Alur ceritanya terkesan ringan dan mudah diikuti. Setiap ceritanya tidak membosankan dan seringkali memberikan makna mengenai filosofi hidup.

Dapat terlihat jelas imajinasi Andrea Hirata sebagai penulis sangat liar dan membuat pembaca ikut membayangkan situasi saat membaca novelnya. Uniknya, kata ganti orang pertama dalam novel ini diperankan oleh Ikal, bukan oleh tokoh utamanya yaitu Maryamah.

Bahasa yang digunakan dalam novel 'Cinta di Dalam Gelas' tidak terlalu formal. Alurnya tidak hanya fokus pada induk cerita. Beberapa kali teralihkan pada kisah tokoh pendamping yaitu Ikal.  Selain itu, pendalaman karakter sangat baik oleh penulis.   
 
Novel ini berkisah mengenai seorang perempuan bernama Maryamah yang telah mengalami berbagai pengalaman pahit dalam hidupnya. Ditambah Maryamah harus cerai dengan suaminya Matarom, master catur kala itu karena kelakuannya yang kasar dan biadab.

Hingga pada suatu ketika, Maryamah mempunyai ide untuk membalaskan dendam ke suaminya karena tidak terima terhadap perlakuan suaminya dulu, dengan mengikuti sebuah pertandingan catur di acara 17 Agustusan nanti. Dalam perjalanannya, Maryamah dibantu Ikal teman dekatnya, dan kenalan lain untuk membantu ia mengalahkan mantan suaminya itu.

Sempat ada gejolak di desanya karena peraturan sebelumnya tidak mengizinkan perempuan untuk berpartisipasi dalam pertandingan catur. Oleh beberapa perdebatan, akhirnya Maryamah diizinkan bermain catur di pertandingan nanti.

Maryamah yang semula tidak mengenal catur, menjadi pandai perlahan-lahan karena bantuan dari teman sekitarnya. Sekitar berbulan-bulan mempelajari catur, dengan metodenya yang elegan berhasil mengungguli musuh-musuhnya dahulu, termasuk Matarom. Akhirnya, dendam tersebut terbalaskan sudah. Semua tidak menduga bahwa Maryamah akan memenangkan pertandingan tersebut setelah melawan seluruh laki-laki. 
 
Tema yang diangkat dalam novel 'Cinta di Dalam Gelas' ini yaitu tentang perjalanan hidup, dan perjuangan supaya dihargai sebagai perempuan. Dari awal cerita, penulis telah menggambarkan kondisi kehidupan di sekeliling tokoh Ikal dan Maryamah.

Diikutsertakan dengan kehidupan ikatan pertemanan melalui tokoh Ikal dan Maryamah dalam lika-liku kehidupan. Dalam beberapa situasi, mereka memang saling membantu. Tapi di situasi lain, ada dorongan dari para tokoh untuk balas dendam, dan tersirat sifat tamak dari manusia.

Tentu ini menyalahkan ajaran moral yang mengajarkan kita untuk saling mengampuni, memaafkan, dan membalas kejahatan dengan kebaikan. Namun, dalam novel tidak tercermin hal-hal tersebut.

Seharusnya para tokoh tidak berbuat demikian, melainkan membalas sikap tokoh antagonis dengan kebaikan, sikap memaafkan, dan mengampuni mereka karena Tuhan telah lebih dulu mengampuni kita. Untuk tujuan yang baik, diperlukan juga cara yang baik dalam menjalankannya. 

Naomi