Jika teman-teman pembaca Ingin menonton serial detektif yang tak biasa, ringan dan juga tentu saja menegangkan? Mungkin teman-teman pembaca perlu melirik sebuah serial detektif yang berjudul “Only Murders in The Building” ini.
Pasalnya, serial detektif yang satu ini menyajikan konsep dan menawarkan tema detektif yang berbeda daripada film atau serial detektif mainstream lainnya. Jika pada serial lainnya teman-teman dipastikan akan menemukan detektif, profesional atau orang-orang dengana analisis mumpuni untuk memecahkan sebuah kasus pembunuhan, maka tidak demikian halnya dengan serial ini.
Di serial yang memiliki rating 8,8 ini, teman-teman akan menemukan analisis-analisis yang nyeleneh, ambyar, dan juga penuh dengan retorika dari para pemain, meski pada akhirnya semuanya bermuara pada terungkapnya kasus yang mereka jalani.
Serial ini dimulai dengan adanya kasus kematian seorang pemuda bernama Tim Kono yang terjadi di apartemen kelas elit, Arconia. Sejatinya, Polisi telah menetapkan kematian Tim Kono sebagai kasus bunuh diri, namun tidak demikian halnya dengan tiga penghuni gedung lainnya, yakni Charles-Haden Savage (Steve Martin), Oliver Putnam (Martin Short) dan Mabel Mora (Selena Gomez, iya Selena Gomez yang mantannya Justin Beiber idola kalian itu) yang curiga jika kematian Kono merupakan sebuah pembunuhan.
Berbekal ilmu dan basik yang sama (ketiganya merupakan penggemar berat serial dan podcast misteri), mereka bertiga pada akhirnya sepakat untuk membuktikan hipotesis mereka bahwa kasus tersebut merupakan sebuah pembunuhan, bukan bunuh diri seperti yang ditetapkan oleh kepolisian.
Tentu saja, dengan bermodalkan skill penyelidikan yang “seadanya”, seringkali ketiga tokoh kita tersebut mengeluarkan statemen atau melakukan sesuatu yang membuat penyelidikan semakin ambyar. Perlu digarisbawahi, meskipun Charles-Haden Savage merupakan mantan aktor pemeran serial detektif yang kini mulai meredup, namun tentu saja menyingkap kasus pembunuhan di dunia nyata sangat berbeda dengan di televisi yang semuanya sudah jelas alurnya.
Namun, disinilah letak kekuatan serial ini. dengan kemampuan yang apa adanya tersebut, tak jarang aksi mereka bertiga membuat para penonton mengulaskan senyum karena perbuatan dan juga hipotesis yang mereka keluarkan.
Satu hal lain yang menjadi kekuatan serial ini adalah, meskipun mereka bertiga Bersatu untuk membuktikan kasus pembunuhan Tim Kono, namun ternyata mereka menutupi sesuatu dan saling berbohong satu sama lain. Apakah itu? Tentu saja akan lebih seru jika teman-teman menontonnya secara langsung.
Baca Juga
-
SEA Games 2025: 3 Pemain Filipina yang Patut Diwaspadai Indonesia di Pertarungan Perdana
-
Ngeri! Selain Full Abroad, Timnas Filipina U-22 Juga Dipenuhi Pemain Berpengalaman di Level Senior!
-
FIFA Puskas Award 2025, Rizky Ridho dan Kado Penawar Luka Barisan Pendukung Setia Skuat Garuda
-
Predator Vietnam Comeback, Timnas Malaysia Harus Pandai-Pandai Jaga Pertahanan!
-
Marselino Absen, Kini Hanya Tersisa 2 Alumni Generasi Emas SEA Games 2023 di Skuat Garuda
Artikel Terkait
Ulasan
-
Ulasan Film Qorin 2: Mengungkap Isu Bullying dalam Balutan Horor Mencekam
-
Ulasan Buku "Revenge of the Tipping Point", Kombinasi Psikologi Dunia
-
Review Film Wasiat Warisan: Komedi Keluarga dengan Visual Danau Toba
-
Review Film Zootopia 2: Petualangan yang Lebih Dewasa dan Emosional
-
Ulasan Film Steve: Kisah Satu Hari yang Mengancam Kewarasan
Terkini
-
Fenomena Job Hugging, Tanda Loyalitas atau Karier Stagnan?
-
Cerah Maksimal! 4 Skincare Daily Mask Niacinamide untuk Glowing Setiap Hari
-
Kisah Akbar, Disabilitas Netra yang Berkelana di Ruang Sastra Tukar Akar
-
Ari Lasso Beri Kejutan Romantis untuk Dearly Djoshua, Bantah Rumor Putus?
-
Rentetan Bullying Hingga Kekerasan di Sekolah, Bagaimana Peran Pendidik?