Sebuah sikap yang berbeda ditunjukkan oleh Timnas Jepang di laga pamungkas grup C babak kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia Ronde ketiga. Meskipun mereka telah memastikan lolos ke putaran final turnamen sepak bola paling bergengsi sedunia tahun depan, namun tim Samurai Biru tetap menampilkan permainan serius saat berhadapan dengan Pasukan Merah Putih.
Menyadur laman resmi AFC, anak asuh Hajime Moriyasu tersebut tampil kesetanan saat menjamu Timnas Indonesia di depan publik sendiri. Alhasil, berondongan enam gol ke gawang Emil Audero pun mewarnai permainan yang mereka tunjukkan di malam itu.
Uniknya, jika kita bandingkan dengan beberapa laga sebelumnya, apa yang ditampilkan oleh Timnas Jepang di laga melawan Indonesia tersebut sangat berbeda jauh. Setidaknya, pada pertandingan melawan Arab Saudi dan Australia yang mereka jalani sebelumnya, Jepang terlihat main ogah-ogahan dan tak sengotot seperti saat berjumpa dengan Jay Idzes dan kolega.
Menyadur laman match report AFC, pada tanggal 25 Maret 2025 lalu, Jepang yang kala itu sudah memastikan diri lolos ke putaran final Piala Dunia terkesan bermain "sekadarnya" saat menjamu Arab Saudi. Asumsi kasarnya, menghadapi tim yang dikalahkan oleh Indonesia pada bulan November sebelumnya, tentu bukan sebuah hal yang sulit bagi tim sekelas Jepang untuk mengalahkannya bukan?
Namun yang terjadi justru di luar prediksi banyak kalangan. Jepang yang lebih diunggulkan, mengingat kualitas dan status mereka sebagai tuan rumah, justru tampil angin-anginan di pertandingan tersebut. Alhasil, laga yang berlangsung di Saitama Stadium itu pun berakhir dengan hasil sama kuat untuk kedua kesebelasan.
Hal yang relatif sama juga terjadi saat Jepang dua kali bertemu dengan Australia. Di laga pertama kedua kesebelasan (15/10/2024), Jepang yang berstatus sebagai tuan rumah hanya mampu bermain imbang 1-1 saat bertarung melawan Australia.
Sementara di laga kedua (5/6/2025), Jepang menelan kekalahan tipis 0-1 saat bermain di kandang lawan. Bukan soal kualitas pemain Australia yang bisa dikatakan satu level dengan tim Samurai Biru, namun di sini yang menjadi sorotan adalah gaya bermain Jepang yang terkesan tak sengotot seperti saat berjumpa dengan Indonesia.
Seolah-olah, Jepang mau-mau saja memberikan poin untuk Arab Saudi dan Australia, namun sangat pelit untuk berbagi poin dengan Indonesia yang secara hubungan kenegaraan relatif lebih dekat daripada dua lawan terdahulunya itu.
Namun ternyata, seriusnya Jepang saat menghadapi Indonesia justru memberikan keuntungan tersendiri bagi Pasukan Garuda. Ibarat seorang saudara yang mengajari saudaranya tentang kehidupan, di pertandingan pamungkas lalu Jepang seolah ingin menunjukkan kepada Indonesia betapa ngerinya persaingan sepak bola di level atas benua Asia.
Tujuannya apa? Tentu agar Indonesia terus berbenah dan lebih waspada dalam menghadapi persaingan yang kian hari kian meninggi. Terlebih lagi, Pasukan Garuda juga masih harus meneruskan perburuan tiket menuju Piala Dunia 2026 mereka hingga masuk ke ronde keempat zona Asia.
Sehingga, Jepang secara tak langsung ingin menunjukkan posisi sebenarnya persepakbolaan Indonesia di peta persaingan benua kuning. Dengan status Jepang sebagai kekuatan utama persepakbolaan Asia dan Indonesia yang baru merintis kekuatannya untuk bersaing, Pasukan Samurai Biru seperti menunjukkan kepada Indonesia bahwa level yang mereka duduki kini belum sepenuhnya semapan tim-tim besar lainnya.
Sehingga jika ingin terus bisa bersaing dengan tim-tim mapan di persepakbolaan Asia, maka Indonesia harus terus belajar dan menambah kekuatan, karena jika tidak, bisa jadi mereka akan kembali hancur sepertimana berondongan enam gol yang dilesakkan oleh Jepang ke gawang mereka.
Jadi, ada untungnya juga di partai terakhir kemarin Jepang bermain sangat serius saat berhadapan dengan Indonesia ya!
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
RilisanPeringkat FIFA Bulan September dan Intimidasi Malaysia yang Siap Kudeta Pasukan Garuda
-
Ranking FIFA September: 3 Raksasa ASEAN Saling Pepet, Indonesia Terancam Rival Paling Berisik!
-
Liga Italia Serie A: Saat Eks MU dan Kiper Termahal Asia Kalah Kualitas dari Emil Audero
-
Emil Audero, Liga Italia Serie A dan Perjodohan Dirinya dengan Tim-Tim Medioker
-
Erick Thohir Jadi Menpora, Sebuah Keuntungan atau Kerugian bagi PSSI?
Artikel Terkait
-
AFC Plin-plan Soal Menentukan Tuan Rumah Round 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Prediksi Hasil Undian Grup Round 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026, Bagaimana Nasib Timnas Indonesia?
-
5 Dampak Negatif yang Berpotensi Terjadi apabila Thom Haye Gabung Persija Jakarta
-
Petenis Aldila Sutjiadi Sindir Pemberian Jam Rolex ke Timnas: Bisa Buat Tur Hingga 6 Bulan
-
Erick Thohir Pastikan PSSI Dukung Penuh Persiapan Timnas Indonesia U-17
Hobi
-
RPG Koleksi Baru: Seven Knights Re:BIRTH Resmi Meluncur di Indonesia
-
Sorakan Menjadi Musik Pengiring Gol: Irama Kompetisi Futsal
-
Cewek vs Cowok di Lapangan Futsal: Gaya Main yang Sama tapi Beda Warnanya
-
Liga 1: Van Gastel Respon Kekalahan Perdana PSIM Yogyakarta dengan Jantan
-
Nova Arianto Mulai Temukan Puzzle Timnas Indonesia U-17 Jelang Piala Dunia
Terkini
-
Out of the Box: 4 Hobi Anti-Mainstream Gen Z untuk Mengasah Kreativitas & Produktivitas
-
KPK Panggil Nursatyo Argo sebagai Saksi, Korupsi LNG Temui Titik Terang?
-
Lelaki dan Kelopak Bunga: Narasi Genderless di Sporadies
-
JICAF 2025 Resmi Dibuka, Saatnya Ilustrasi Indonesia Bicara di Panggung Dunia
-
Gemilang! Artis dan Film Indonesia Menghiasi BIFF 2025