Dago merupakan sebuah kawasan di Bandung yang sangat terkenal. Sebagian besar wisatawan yang datang ke Kota Bandung, pasti ingin menyambangi kawasan ini. Selain terkenal dengan keasriannya, kawasan Dago juga dikenal sebagai tempat wisata belanja serta kuliner eksis di Bandung.
Kawasan Dago, terutama yang berada di Jalan Ir. H. Juanda, suasananya selalu semarak. Apalagi setiap akhir pekan, selalu diadakan car free day.
Sebagaimana dikutip dari website Humas Kota Bandung, berikut 6 fakta kawasan Dago, Bandung, Jawa Barat.
1. Berawal Dari Saling Menunggu
Nama Dago sendiri sudah ada sejak zaman Belanda. Konon, pada masa tersebut, penduduk Bandung Utara memiliki kebiasaan untuk saling menunggu sebelum pergi ke kota.
Untuk jalan yang digunakan masih berupa jalur setapak. Saat itu menjadi satu-satunya akses bagi penduduk untuk dapat pergi ke pasar. Namun, jalan menuju pasar tersebut masih dikuasai oleh perampok dan rawan binatang buas, terutama daerah hutan sekitar Terminal Dago saat ini.
2. Masih Banyak Ditemui Hewan Buas
Dalam sejumlah tulisan juga mencatat jika Kota Bandung saat itu masih banyak ditemui badak hingga harimau. Kondisi tersebut yang membuat penduduk selalu berpergian bersama-sama karena alasan keamanan. Lama kelamaan, warga terbiasa untuk silih dagoan (menunggu) di suatu tempat kawasan Dago.
3. Sudah Jadi Tempat Istirahat Sejak Zaman Belanda
Sejak zaman dahulu, kawasan Dago memang menjadi kawasan yang cocok untuk dijadikan tempat beristirahat. Saat Belanda berkuasa, kawasan itu juga dijadikan sebagai rumah peristirahatan dan kawasan elit.
Pembangunan Dago pun dimulai pada tahun 1905 oleh Andre van der Brun. Selain membangun rumah peristirahatan, di kawasan Dago juga dibangun Dago Thee Hui atau sekarang lebih dikenal sebagai Dago Tea House.
4. Lahirnya Perguruan Tinggi Teknik Pertama di Indonesia
Pada sekitaran tahun 1920-1940 pemerintah Hindia Belanda pun semakin giat untuk melakukan pembangunan di kawasan Dago. Pemerintah Hindia Belanda saat itu membangun sarana pendidikan, seperti Techniche Hoogeschool te Bandoeng atau sekarang lebih dikenal Institut Teknologi Bandung (ITB), yang dibuka pada 3 Juli 1920. ITB menjadi perguruan teknik pertama di Hindia Belanda.
5. Perubahan Nama Jalan dan Perubahan Kawasan
Sebelum sekarang bernama Jalan Ir. H. Juanda, dahulu jalan tersebut bernama Dagostraat. Jalan tersebut dibangun pada tahun 1915. Nama Dagostraat sendiri kemudian berubah menjadi Jalan Ir. H. Juanda pada 1970.
Pada tahun yang sama, kawasan Dago juga berubah dari daerah hunian, kemudian menjadi wilayah komersial.
6. Menjadi Favorit Wisatawan yang Berkunjung ke Kota Bandung
Kawasan Dago pun sekarang sudah semakin asri dan tidak dapat dijumpai lagi hewan buas. Deretan kursi di sepanjang Jalan Ir. H. Juanda membuat kawsan tersebut semakin nyaman. Sudah dapat dipastikan, wisatawan yang pernah berkunjung ke Kota Bandung, pasti akan singgah di Dago.
Itulah fakta kawasan Dago Bandung. Sudah pernah ke sana?
Tag
Baca Juga
-
Preview Anime 'Chainsaw Man' Episode 4 Tunjukan Akhir dari Pertarungan Bat Devil
-
Manga 'Chainsaw Man' Umumkan Proyek Baru
-
Berapa Primogems yang Dibutuhkan untuk Mendapatkan Ayaka di Genshin Impact?
-
9 Rekomendasi Masjid untuk Itikaf di Bandung
-
Song Kang Buat Park Min Young Tertawa di Forecasting Love and Weather
Artikel Terkait
Ulasan
-
6 Rekomendasi Desa Wisata di Jogja, Liburan Sekaligus Belajar Budaya Jawa
-
Review Film Birthday, Cerita Luka Mendalam Pasca Tragedi Kapal Sewol
-
Isu Konflik Batin dan Rekayasa Kehidupan Idol di Lagu FIFTY FIFTY Bertajuk Pookie
-
Menyelami Simfoni Cinta Lewat Lagu Oh My Girl Bertajuk Closer
-
Ulasan Lagu Royalty: ENHYPEN Totalitas Tunjukkan Kesetiaan, Bikin Baper!
Terkini
-
7 Rekomendasi Film Horor Terbaik dari tahun 80-an, Sudah Nonton?
-
Mees Hilgers, Laga Kontra Cina dan Performa Buruknya di Timnas Indonesia
-
Harapan Pupus! Ada 2 Alasan Kekalahan MU dari Spurs Kali Ini Terasa Jauh Lebih Menyakitkan
-
Kembang Goyang Luna Maya Patah Detik-Detik Sebelum Akad, Pertanda Apa?
-
Mulai Rp1,4 Juta, Ini Daftar Harga Tiket Konser Doh Kyung-soo di Jakarta