In the Heart of the Sea adalah film bergenre biografi dan drama petualangan yang menceritakan tentang para pelaut pemburu ikan paus. Mereka mengambil lemak ikan paus untuk dijadikan minyak.
Tokoh utama dalam film In the Heart of the Sea adalah Owen Chase yang diperankan aktor kenamaan, Chris Hemswort. Selain Chris Hemswort, beberapa aktor kenamaan lainnya yang ikut bermain dalam film ini yaitu Tom Holland.
Cerita dalam film ini diangkat dari sebuah novel non-fiksi yang ditulis oleh Nathaniel Philbrick. Secara garis besar, menceritakan tentang kapal pemburu ikan paus bernama Essex yang tenggelam.
Kapal Essex tenggelam dikarenakan serangan ikan paus sperma raksasa yang sengaja menabrakkan diri ke kapal. Peristiwa itu terjadi di tengah samudra yang jauh dari pulau manapun, sehingga membuat para pelaut itu terdampar di lautan selama 90 hari.
Selama itu, mereka berusaha kembali ke daratan menggunakan sekoci. Sementara untuk bertahan dari kelaparan karena persedian bekal yang habis, mereka terpaksa melakukan kanibalisme. Selama perjalanan itu pun mereka tidak dapat tenang karena selalu dibuntuti oleh ikan paus yang menabrak kapal mereka.
Film ini tidak hanya menceritakan tentang para pelaut pemburu ikan paus yang terdampar, tetapi juga mengisahkan tentang bagaimana sebuah kisah nyata dapat menginpirasi lahirnya sebuah karya melegenda dan terkena, yaitu Moby Dick, novel karangan Herman Melville. Sedikit banyak saya jadi tahu bagaimana perjuangan dan kekhawatiran seorang penulis novel dalam membuat karyanya.
Film yang berdasarkan kisah nyata ini juga mengingatkan saya kepada sebuah karya sastra yang juga melegenda yaitu Odysseus. Ada kesamaan plot dalam Odysseus dan In the Heart of the Sea, di mana kedua-duanya terdampar.
Odysseus dikutuk terdampar dalam perjalanan pulang oleh para dewa yang murka kepadanya dan pasukan Yunani. Sebab, mereka membunuh pendeta dan membakar kuil-kuil saat menaklukkan Troya. Sedangkan di film In the Heart of the Sea, para pelaut pemburu ikan paus dikutuk terdampar selama sembilan puluh hari di lautan. Pasalnya, memburu ikan paus dan sedikit ketamakan.
Menonton film-film yang berlatar laut seperti In the Heart of the Sea atau Pirates of the Caribbean, atau juga One Piece, terkadang membuat saya merasa ingin jadi pelaut.
Berlayar mengarungi lautan, mendaki ombak-ombak dan melompati badai, hingga bisa saja dikutuk untuk terdampar. Namun, sama halnya dengan itu, saya anggap hidup ini demikian yaitu seperti pelayaran, perburuan, lalu ada kemungkinan untuk terdampar.
Bagaimanapun, bisa saja dalam hidup kita sempat tidak tahu harus menuju ke mana atau terjebak dalam situasi seperti apa. Pada akhirnya para pemburu paus itu ada yang berhasil selamat ketika tiga bulan terdampar di lautan. Itulah ulasan film In the Heart of the Sea, sudah menontonnya?
Baca Juga
Artikel Terkait
Ulasan
-
Citra Kebun Wisata, Lokasi Piknik di Tengah Padatnya Kota Batam
-
Review Novel Detektif Swasta Mami Suzuki, Detektif Perempuan Tangguh dari Kobe
-
Review Film Sampai Jumpa, Selamat Tinggal: Perihal Menemukan Cinta dan Luka
-
Ulasan Novel Life After You: Keikhlasan dan Cinta Sejati dalam Situasi Perang
-
Desa Wisata Kelor, Tempat Wisata Edukasi dengan View Pedesaan Asri
Terkini
-
Tanpa Ivar Jenner, Ini Prediksi Line-up Timnas Indonesia saat Hadapi Jepang
-
TWICE Umumkan Jadwal Tur Dunia Terbaru Lewat This Is For Part 1, Skip Jakarta?
-
Jelang Selesai Wamil, ARMY Diminta Tak Datangi Lokasi 4 Member BTS
-
Buat Ngantor Sampai Nongkrong, Intip 4 Tampilan Stylish dan Elegan ala Seol In Ah!
-
4 Tampilan OOTD Stylish dan Klasik ala T.O.P, Sontek untuk Tampil Kece!