Berbicara mengenai film dan game tentang zombi semua orang pasti mengenal Resident Evil. Resident evil sendiri merupakan sebuah game horror bertemakan zombi yang sudah dirilis sejak tahun 1996, game tersebut terbilang sukses hingga berkembang sebanyak delapan game dengan game terbarunya adalah Resident Evil : Village (2021). Ingin sukses seperti game-nya kemudian studio film Screen Gems merilis film live action dari game Resident Evil ini pada tahun 2002.
Namun, banyak yang kecewa karena film tersebut tidak sesuai dengan game, melainkan menghadirkan karakter baru bernama Alice. Walaupun demikian film resident evil live action terbukti sukses meraup banyak keuntungan hingga merilis sebanyak enam film dengan film terakhirnya yang berjudul Resident Evil: The Final Chapter (2017). Tertarik dengan hal tersebut Netflix mencoba mengulangi hal yang sama, dengan membuat film reboot dari resident evil yang berjudul Resident Evil: Welcome to Raccoon City, yang menjanjikan bahwa film ini akan sesuai dengan game atau game related.
Netflix menggaet Johannes Robberts sebagai sutradara dari film ini. Berlatar pada 1998 sama seperti game-nya, film ini berkisah tentang kota Raccoon yang dijadikan pusat penelitian umbrella corporation. Merasa ada yang aneh di kota Raccoon, Claire refield kembali setelah pelariannya selama belasan tahun dan menyaksikan permulaan dari wabah zombie. Dijanjikan dengan cerita yang tak jauh dari game-nya, tentu saja kita berharap bisa melihat poni lempar Leon S. Kennedy dan aksi menantang Jill Valentine.
Tidak seperti apa yang diharapkan, Netflix malah membuat blunder dengan menghadirkan para pemeran yang tidak mirip dengan game-nya sama sekali. Memang benar semua karakter dalam film ini diambil dalam dua game pertama resident evil, namun tetap saja hal itu mengecewakan banyak ekspektasi penonton. Seperti game-nya film ini lebih menonjolkan elemen horror pada ceritanya. Sayangnya, pencitraan film ini terasa begitu datar untuk ukuran film horror dan kurang membangun perasaan mencekam pada penonton.
Walau mengedapankan elemen horror film ini tetap mencoba untuk memasukan sedikit humor demi mencairkan suasana. Bukannya mencairkan suasana, leluconnya malah dilemparkan pada suasana yang kurang tepat, jadi semua leluconnya terkesan hambar dan aneh karena leluconnya yang dipaksakan. Walaupun film ini merupakan Garapan Netflix, namun film ini terlihat seperti film kelas B dengan efek visual yang biasa saja, bahkan sangat berbeda jauh dengan film live action sebelumnya yang digarap oleh Green Gems Screen.
Film Resident Evil Netflix hanya mendapat rating 5,2/10 dari imdb, angka yang sangat rendah mengingat betapa besarnya nama franchise resident evil ini. Terlepas dari itu semua film ini sebenarnya masih enjoyable untuk ditonton, karena berbagai aksi yang mereka lakukan dalam ini. Film ini dapat anda saksikan di platform streaming film Netflix.
Tag
Baca Juga
-
3 Macam Tipe Cumlaude yang Dapat Kamu Raih sebagai Seorang Mahasiswa
-
5 Manfaat Me Time untuk Kesehatan Mental dan Hubunganmu
-
Ulasan Film Fresh, Melarikan Diri dari Pacar Psikopat Juga Kanibal
-
4 Fakta Riddler, Villain DC di Film The Batman yang Penuh Teka-Teki
-
Ulasan Film Scream 5, Kembalinya Sosok Ghostface Meneror Seluruh Kota
Artikel Terkait
-
Sinopsis Test, Film India Terbaru Nayanthara dan R Madhavan di Netflix
-
5 Rekomendasi Film Korea Bertema Survival, Wajib Tonton!
-
Endingnya Gantung, Akankah Animasi Devil May Cry Lanjut ke Season 2?
-
Ulasan Film 'Banger': Ketika DJ Tua Kembali Beraksi demi Relevansi
-
Review Pulse: Series Medis Netflix yang Tegang, Seksi, dan Penuh Letupan
Ulasan
-
Aksi Heroik Seorang Mantan Tentara dalam Melawan Teroris dalam Film Cleaner
-
Review Anime Ranma 1/2, Komedi Klasik dengan Sentuhan Modern
-
Ulasan Novel 'Bumi Manusia' karya Pramoedya Ananta Toer: Sejarah Kolonial
-
Merenungkan Makna Hidup Melalui Novel Khutbah di Atas Bukit
-
There's Still Tomorrow: Perjuangan Ibu Lawan KDRT Demi Masa Depan Anak
Terkini
-
Lebaran Lebih Berwarna dengan Arisan Keluarga, Ada yang Setuju?
-
Masuk BaekSang Awards 2025, When Life Gives You Tangerines Raup 8 Nominasi
-
Menghadapi Mental Down setelah Lebaran, Mengapa Itu Bisa Terjadi?
-
Sidang Perdana, NewJeans Tolak Tawaran Lanjut di ADOR Tanpa Min Hee-jin
-
Menyusun Kembali Peta Kehidup setelah Lebaran sebagai Refleksi Diri