Film dokumenter yang merekam perjalanan karier grup perempuan k-pop terpopuler, BLACKPINK telah rilis 14 Oktober 2020. Sebagai dokumenter, BLACKPINK: Light Up the Sky tidak terlalu berfokus menceritakan BLACKPINK sebagai grup k-pop, melainkan pada pengalaman personal masing-masing member, Jisoo, Jennie, Lisa, dan Rose dalam grup ini. Bukannya tidak penting, namun film sepanjang 1 jam 19 menit ini tampaknya memang berusaha menunjukkan sisi manusia di balik nama besar BLACKPINK.
Film diawali dengan video cuplikan debut sebuah girlband pada 2016. Empat orang perempuan masuk ke stage satu per satu, diperkenalkan sebagai BLACKPINK. Tiga tahun kemudian, melalui tur, konser, dan serangkaian penghargaan, girl band ini telah dikenal secara global.
Sudut pandang “eksternal” disampaikan langsung oleh produser dan penulis lagu BLACKPINK, Teddy Park sebagai pengantar yang lebih mendalam kemudian. Perannya yang begitu penting membuatnya bisa dibilang sebagai orang di luar member yang paling mengenal mereka berempat. Ia “memperkenalkan” secara singkat para anggota BLACKPINK dengan mengungkapkan pribadi masing-masing.
Lebih jauh, ia jugalah yang “memandu” penonton dokumenter ini untuk lebih mengenal karakter dan mendalami sisi musikalitas para member BLACKPINK. Menurutnya, kombinasi 4 anggota berlatar belakang yang berlainan membuat BLACKPINK memiliki ciri khas tersendiri.
Kisah masing-masing anggota kemudian mulai disisipkan di sela-sela klip dari konser dan event-event mereka. Berurutan mulai dari Jennie, Lisa, Jisoo, dan Rose. Nuansa intim berusaha dibangun dengan pengalaman personal yang disampaikan langsung oleh anggota BLACKPINK. Seolah bercerita pada teman dekat, mereka menceritakan asal-usul, keseharian, kebanggaan, hingga keluh kesah pribadi atau sebagai bintang.
Tentu saja, sebagai film dokumenter, BLACKPINK: Light Up the Sky juga menampilkan capaian-capaian girl band ini. Namun, jauh lebih dari itu juga menampilkan sisi kemanusiaan para anggota yang rentan dengan struggle masing-masing, meskipun menjadi bintang.
Puncaknya, pada 2019 BLACKPINK mewakili Korea sebagai grup perempuan k-pop pertama yang tampil di festival musik, Coachella. Selama film berjalan, tampak beberapa kali keempat perempuan muda ini menitikkan air mata mengenang momen-momen penting mereka, menonjolkan sisi emosional yang kental.
Pungkasnya, film diakhiri dengan Jennie, Lisa, Jisoo, dan Rose sedang bersantap siang di sebuah restoran kecil. Membicarakan apa yang akan mereka lakukan di masa tua mendatang, bagaikan sekelompok teman bermain. Penutup yang manis untuk secuil kisah perjalanan girl band dari Korea Selatan. Bila kamu tertarik, BLACKPINK: Light Up the Sky dapat disaksikan di platform Netflix.
Baca Juga
-
5 Tips Memilih Rekomendasi Klinik dan Dokter Hewan
-
Kim Sejeong Comeback Melalui Drama Korea A Business Proposal, Ini 6 Faktanya!
-
BTS Berhasil Shooting di Grand Central Station, Berikut 3 Rahasia yang Harus Kamu Ketahui!
-
HyunA dan DAWN Resmi Tunangan, Ini 7 Fakta Perjalanan Asmara Mereka Selama 6 Tahun
-
5 Fakta Drama Korea 'All of Us Are Dead,' Variasi Zombie hingga Latihan Fisik
Artikel Terkait
Ulasan
-
Review Film Han Gong Ju, Saat Luka Lama Mencari Tempat untuk Sembuh
-
Ulasan Novel Demon Rumm: Karya Sandra Brown yang Kurang Menggigit
-
Merajut Doa dan Ikhtiar Lewat Ulasan Buku The Power of Jalur Langit
-
Conan Gray Ungkap Luka Patah Hati Lewat Lagu Synth Pop Bertajuk Maniac
-
Review Film Short Term 12: Luka Enggak Terlihat, dan Harapan yang Tumbuh
Terkini
-
Xiaomi Mix Flip 2, HP Lipat Pakai Engsel Dragon Bone yang Sangat Fleksibel hingga 200.000 Kali Lipat
-
Xiaomi Pad 7S Pro Resmi Meluncur, Usung Chip Baru Xring 01 dan Fast Charging 120 Watt
-
Gemakan #SuaraParaJuara Versimu! Ikuti Kompetisi Menulis AXIS Nation Cup 2025, Menangkan Hadiahnya!
-
Mahasiswa Ilmu Komunikasi Amikom Promosikan Mahika Villas Sleman
-
Webtoon ke Anime: Mercenary Enrollment Resmi Dapatkan Adaptasi