Manusia, ketika berinteraksi dengan sesama, biasanya menggunakan dua jenis bahasa, verbal dan nonverbal. Bahasa verbal misalnya berupa percakapan. Bahasa nonverbal atau dikenal dengan istilah body language biasanya berupa gerakan salah satu anggota tubuh kita. Misalnya ketika seseorang merasa kesal ia akan melakukan gerakan tangan meninju disertai raut cemberut.
Dalam buku berjudul The Magic of Body Language (Araska, 2021), Danish Ahmad Haidar mengungkap seputar body language atau bahasa tubuh manusia. Danish membagi uraian ke dalam empat bagian. Bagian pertama, mengulas body language sebagai bagian dari kehidupan manusia. Bagian kedua tentang belajar dasar-dasar body language. Bagian ketiga, kenali body language untuk menaklukkan orang lain. Dan bagian empat melatih body language untuk menaklukkan orang lain.
Salah satu fungsi dari komunikasi atau bahasa nonverbal adalah untuk menggantikan lambang-lambang verbal. Misalnya, tanpa sepatah kata pun seseorang dapat menunjukkan persetujuan dengan mengangguk-anggukan kepala. Fungsi lainnya, untuk mengulang kembali gagasan yang disajikan secara verbal. Misalnya, setelah menjelaskan penolakannya terhadap suatu hal, seseorang akan menggelengkan kepalanya berulang kali untuk menjelaskan penolakan tersebut (The Magic of Body Language, halaman 20-21).
Apakah penting bagi kita untuk mempelajari bahasa tubuh atau body language? Body language tentu penting dipelajari oleh kita semua agar kita bisa mengontrol setiap pikiran atau respons pikiran kita. Jika kita terlatih menggunakan bahasa tubuh atau body language maka kita akan bisa mengontrol tubuh kita untuk tidak melakukan hal-hal yang konyol (The Magic of Body Language, halaman 50).
Danish Ahmad Haidar memaparkan, body language mengandung makna yang bermacam-macam. Penggunaan yang tepat akan membuat hubungan menjadi nyaman. Demikian pula sebaliknya, jika tidak tepat, maka akan membuat hubungan yang sudah dibangun menjadi berantakan.
Gerak tubuh menyatakan hubungan seseorang dengan orang lain atau tanggap terhadap lingkungan. Umumnya, orang sadar bahwa sikap tubuh akan memberikan pemahaman yang lebih dalam terhadap tindakan dan keuptusan yang akan diambil oleh orang lain. Sering kali ditemukan sikap orang dalam ketidakpastian, seperti perasaan yang dalam. Ketegangan mudah terlihat dari tubuh. Ketika tegang, urat-urat menjadi terlalu kuat, biasanya bahu maju ke depan dan bisa juga seseorang mengalami gerakan urat tidak sadar di daerah muka atau bahu (The Magic of Body Language, halaman 184).
Buku The Magic of Body Language dapat menjadi bekal bagi Anda dalam meningkatkan komunikasi dengan sesama.
***
Baca Juga
-
Seni Mengatur Waktu dengan Baik dalam Buku "Agar Waktu Anda Lebih Bermakna"
-
Buku Perjalanan ke Langit: Nasihat tentang Pentingnya Mengingat Kematian
-
Ulasan Buku Resep Kaya ala Orang Cina, Cara Menuju Kekayaan yang Berlimpah
-
Ulasan Buku "The Wisdom", Merenungi Kebijaksanaan Hidup
-
Tuhan Selalu Ada Bersama Kita dalam Buku "You Are Not Alone"
Artikel Terkait
Ulasan
-
Review Film The Ghost Game: Ketika Konten Berubah Jadi Teror yang Mematikan
-
Review Film Pangku: Hadirkan Kejutan Hangat, Rapi, dan Tulus
-
Jarak dan Trauma: Pentingnya Komunikasi Efektif dalam Novel Critical Eleven
-
Perjuangan untuk Hak dan Kemanusiaan terhadap Budak dalam Novel Rasina
-
Ulasan Novel Larung, Perlawanan Anak Muda Mencari Arti Kebebasan Sejati
Terkini
-
Bukan soal Pajak! Purbaya Tegaskan Thrifting Tetap Ilegal di Indonesia
-
Cliquers, Bersiap! Ungu Guncang Yogyakarta Lewat Konser 'Waktu yang Dinanti'
-
Vidi Aldiano Menang Gugatan Nuansa Bening, Tuntutan Rp28,4 Miliar Gugur!
-
Bukan Cuma Kekeringan, Banjir Ekstrem Ternyata Sama Mematikannya untuk Padi
-
Rok Sekolah Ditegur Guru, Zaskia Adya Mecca Ungkap Rasanya Punya Anak Remaja