Alquran adalah kitab suci yang dijadikan oleh Allah sebagai penutup bagi kitab suci samawi lainnya (kitab suci yang berasal dari-Nya). Alquran diturunkan sebagai petunjuk bagi seluruh hamba-Nya. Di dalamnya, terdapat seluruh hukum-hukum keadilan (keseimbangan), akhlak al-karimah, pesan-pesan yang mulia, dan adab (etika) yang terpuji (Ulumul Qur’an, halaman 121).
Membaca Alquran tentu ada tata krama atau adabnya. Dalam buku Ulumul Qur’an (2013) karya Dr. Muhammad Sayyid Thanthawi dijelaskan bahwa sesungguhnya, membaca Alquran mempunyai adab yang disunnahkan untuk dilakukan oleh umat Islam, di antaranya ialah:
1. Sebaiknya, para pembaca Alquran berwudhu terlebih dahulu. Sebab, membaca Alquran termasuk amalan paling utama yang dapat mendekatkan seorang hamba kepada Allah Swt. Sebenarnya, wudhu dalam hal ini semata-mata sebagai jalan untuk mendapatkan rasa cinta dari-Nya.
2. Seyogianya, para pembaca Alquran berada pada tempat yang bersih dan suci ketika hendak membaca Alquran. Hal ini semata-mata untuk menghormati eksistensi Alquran sebagai firman Allah Swt.
3. Hendaknya, seorang muslim/muslimah membaca Alquran dengan penuh kekhusyukan dan ketenangan. Sebab, sesungguhnya, yang dibaca bukan kalam (ucapan) dari seorang makhluk, melainkan kalam Allah Swt. yang diturunkan kepada Rasulullah untuk membebaskan umat manusia dari kegelapan jahiliah menuju cahaya tauhid.
4. Memulai membaca Alquran dengan membaca ta’awudz dan diikuti dengan membaca basmalah.
5. Disunahkan membaca Alquran dengan sabar, tenang, dan tartil agar bacaannya benar, baik dari segi ghunnah, mad, idhar, ikhfa’, idgham, maupun bacaan yang lain.
6. Seyogianya, umat Islam mempelajari dan memahami Alquran. Sebab, mempelajari serta mengambil nasihat dari Alquran merupakan maksud dan tujuan yang paling utama dalam membaca Alquran.
7. Seyogianya, umat Islam dapat mengambil pelajaran ketika membaca ayat-ayat yang berkenaan dengan janji dan ancaman Allah Swt. Sebab, yang demikian itu merupakan ciri orang mukmin dan orang yang benar.
8. Sebaiknya, umat Islam memperindah suaranya ketika membaca Alquran dengan catatan tidak keluar dari hukum-hukum tajwid (hukum membaca Alquran) dan tidak mengeluarkan huruf, lafadz, serta kalimat-kalimat dari selain makhraj al-huruf (tempat keluarnya huruf) yang sebenarnya. Juga tidak melagukannya atau mengesampingkan adab-adab yang harus dilakukan oleh para pembaca dan pendengar Alquran.
Itulah penjelasan secara ringkas mengenai adab-adab membaca kitab suci Alquran yang saya ambil dari keterangan Dr. Muhammad Sayyid Thanthawi dalam buku Ulumul Qur’an. Semoga bermanfaat.
Baca Juga
-
Rangkaian Kisah Penuh Hikmah dalam Buku Berguru pada Saru
-
Pentingnya Memiliki Prinsip Hidup dalam Buku Menjadi Diri Sendiri
-
Menjalani Hidup dengan Tenang dalam Buku Hujan Bahagia
-
Menciptakan Kehidupan yang Harmonis dalam Buku Komunikasi Bebas Konflik
-
Sebuah Upaya Menghindari Penyakit: Buku 'Jagalah Sehatmu Sebelum Sakitmu'
Artikel Terkait
-
Pencapaian Sohwa Halilintar Bikin Takjub, Ini Keutamaan Khatam Alquran di Bulan Ramadan
-
Pengertian Itikaf, Amalan hingga Syarat-syaratnya
-
10 Keajaiban Khatam Al Quran di Bulan Ramadan: Lebih dari Sekadar Pahala
-
Peringati Nuzulul Quran, APP & Sinar Mas Wakafkan 5.000 Alquran ke Masjid Istiqlal
-
Buta Sejak Kecil, Pria Kediri Ini Justru Jadi Hafiz Qur'an dan Inspirasi Banyak Orang
Ulasan
-
Review Anime Mob Psycho 100 Season 2, Kekuatan Esper Bukanlah Segalanya
-
Ulasan Buku Terapi Luka Batin: Menemukan Kembali Diri Kita yang Belum Utuh
-
Review Film Twisters: Lebih Bagus dari yang Pertama atau Cuma Nostalgia?
-
Review Film 'Pabrik Gula': Teror Mistis di Balik Industri Gula Kolonial
-
Ulasan Film Split: Memahami Gangguan Kepribadian Ganda (DID)
Terkini
-
Dilema Tristan Gooijer: PSSI Ngebet Naturalisasi, tetapi Sang Pemain Cedera
-
Rilis Foto Pembacaan Naskah, Ini 5 Pemeran Drama Labor Attorney Noh Moo Jin
-
Selain Donatur Dilarang Ngatur: Apakah Pria Harus Kaya untuk Dicintai?
-
Indonesia Krisis Inovasi: Mengapa Riset Selalu Jadi Korban?
-
Sinopsis Film Streaming, Mengulas Kasus Kriminal yang Belum Terpecahkan