Kesehatan dan usia panjang menjadi dambaan banyak orang. Karenanya tak heran bila mereka melakukan berbagai cara agar tubuhnya bisa terus terjaga kebugarannya, agar tak mudah terserang virus penyakit. Agar hidupnya lebih lama dan bahagia.
Bicara tentang kesehatan dan usia yang panjang, Umiyatun Nawawi dalam bukunya, Sehat dan Bahagia di Usia Senja (2009) menjelaskan, setiap orang pasti berkeinginan untuk terus dapat hidup sehat dan kuat sampai tua. Untuk mencapainya, ada beberapa cara yang dapat dilakukan. Salah satu caranya adalah berperilaku hidup sehat. Sehat adalah suatu keadaan sejahtera jiwa, raga, dan sosialnya. Sehat merupakan suatu hadiah dari menjalankan hidup sehat.
Banyak cara yang dapat dilakukan agar hidup kita lebih sehat. Di antaranya ialah mengonsumsi makanan bergizi dan seimbang, minum air putih 1,5- 2 liter per hari, istirahat dan tidur yang cukup, menjaga kebersihan, hubungan antara sesama yang sehat, melakukan rekreasi, olahraga teratur dan sesuai, dan lain sebagainya (Sehat dan Bahagia di Usia Senja, halaman 33-43).
Bicara tentang rekreasi, Umiyatun Nawawi menguraikan bahwa untuk menghilangkan kelelahan setelah beraktivitas, tidak ada salahnya jika Anda merencanakan sebuah rekreasi atau liburan bersama keluarga. Rekreasi tidak harus mahal, dapat disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan. Rekreasi dapat dilakukan di pantai dekat dekat rumah, taman dekat rumah atau halaman rumah jika mempunyai halaman luas bersama keluarga dan anak cucu, duduk bersantai di alam terbuka. Rekreasi dapat menyegarkan otak, pikiran dan melemaskan otot yang telah lelah karena aktivitas sehari-hari.
Mudah-mudahan, dengan berperilaku hidup sehat, kita dapat memiliki jiwa dan raga yang sehat, dan tentu saja usia yang panjang dan bermanfaat. Betapa beruntungnya orang-orang yang dikaruniai umur panjang yang dengan usianya tersebut mereka dapat menggunakannya untuk memperbanyak berbuat kebaikan.
Dan betapa meruginya orang yang diberi usia panjang tapi justru amal kebaikannya tak pernah bertambah, bahkan semakin berkurang, karena terlalu sibuk dengan hal-hal tak berguna yan tak mendatangkan kemanfaatan bagi diri sendiri dan sesama.
***
Baca Juga
-
Buku Perjalanan ke Langit: Nasihat tentang Pentingnya Mengingat Kematian
-
Ulasan Buku Resep Kaya ala Orang Cina, Cara Menuju Kekayaan yang Berlimpah
-
Ulasan Buku "The Wisdom", Merenungi Kebijaksanaan Hidup
-
Tuhan Selalu Ada Bersama Kita dalam Buku "You Are Not Alone"
-
Ulasan Buku Setengah Jalan, Koleksi Esai Komedi untuk Para Calon Komika
Artikel Terkait
-
Red Flag! Waspadai 8 Tanda Pernikahan Sudah Tak Bisa Dipertahankan dan Terancam Kandas
-
Potret Keluarga Kecil yang Bahagia Ini Kembali Viral, Warganet Berurai Air Mata: Kebahagiaan Sesungguhnya
-
4 Dampak bila Anak Berada di Lingkungan Keluarga yang Toxic
-
Bukan hanya Diminum, Ini 4 Manfaat Kopi untuk Kesehatan Rambut
Ulasan
-
James Arthur Suarakan Beratnya Hubungan LDR Lewat Lagu Car's Outside
-
Kisah Romantis Melintasi Waktu dalam Novel Bertajuk The Seven Year Slip
-
Review Film A Desert: Tontonan Sunyi yang Bikin Gelisah Sepanjang Durasi
-
Review Film Christmas Carol, Kisah Balas Dendam Penuh Luka di Malam Natal
-
Review Film The Fishbowl: Hening yang Menggetarkan Hati
Terkini
-
Blak-blakan! Stefano Cugurra Bongkar Impact Kehadiran Wasit Asing di BRI Liga 1
-
Fragmen Kehidupan! Pesona Mini Vlogs Gen Z di Instagram Stories
-
Soobin TXT Berikan Hadiah Musim Semi untuk MOA Lewat Cover Lagu Paul Kim
-
Sudah Sepi Peminat, Laga ASEAN All Stars Bisa Makin Tak Menjual Jika MU Lakukan Hal Ini
-
Media China Girang usai Timnas Indonesia Kena Sanksi, Optimis Curi Poin?