Memiliki harta kekayaan berlimpah memang menjadi impian banyak orang. Hal ini sangat bisa dimaklumi, sebab dengan kekayaan tersebut kita akan mendapatkan segala kesenangan yang bersifat duniawi. Dengan harta pula kita dapat meningkatkan amal ibadah kita kepada-Nya dengan menggunakan sebagian harta tersebut untuk memperbanyak amal kebajikan.
Intinya, memiliki kekayaan berlimpah sah-sah saja asalkan kita bisa mengelolanya dengan baik dan tidak digunakan untuk kepentingan sendiri. Kekayaan mestinya membuat kita menjadi orang yang bijak dan tak hidup boros. Rasulullah Saw. adalah orang yang kaya tapi beliau menjalani hidup dengan kesederhanaan.
Dalam buku Merindukanmu, Duhai Muhammad! Yadi Saeful Hidayat menjelaskan, Rasul Muhammad Saw. adalah seorang manusia mulia yang zuhud, warak, dan tawadhu; harta, kekayaan, dan jabatan tak pernah beliau minta dalam hidupnya.
Muhammad Saw. adalah seorang penduduk Makkah yang kaya-raya, tetapi beliau tidak pernah terbutakan mata hatinya hanya dengan kecintaan sesaat kepada harta benda. Beliau juga tidak mengumpul-ngumpulkan harta hanya untuk kepuasan sekejap di dunia. Pakaian yang dikenakan beliau bukan berasal dari bahan-bahan mahal nan megah (Merindukanmu, Duhai Muhammad! halaman 113).
Nabi Muhammad Saw. tak pernah silau dengan jabatan, pangkat, dan kekayaan. Ketika wafat, beliau tidak berwasiat kepada kita untuk menjadi orang kaya yang menumpuk-numpuk harta benda. Tidak! Beliau memerintahkan kita untuk memelihara shalat, menjaga kelestarian Islam, membelanjakan harta kita untuk kebaikan di jalan Allah, dan membersihkan hati kita dari segala perbuatan menduakan-Nya (Merindukanmu, Duhai Muhammad! halaman 116).
Selain menjalani hidup dengan kesederhanaan, Rasulullah Saw. juga memiliki perilaku yang semoga selalu bisa kita amalkan, yakni sikap dermawan. Ya, beliau adalah sosok yang mementingkan kepentingan umatnya.
Teladanilah Rasulullah Saw. yang dengan kedermawanannya selalu mementingkan orang lain ketimbang dirinya sendiri. Ia tak pernah mengharap balasan apa pun dari kebaikan yang dilakukannya, kecuali hanya agar Allah ridha kepada dirinya. Beliau adalah sosok pemberi yang tulus-ikhlas (Merindukanmu, Duhai Muhammad! halaman 190-191).
Buku berjudul Merindukanmu, Duhai Muhammad! Karya Yadi Saeful Hidayat ini cocok dijadikan sebagai salah satu bacaan yang dapat memotivasi para pembaca untuk selalu mencontoh akhlak terpuji Rasulullah Saw.
Tag
Baca Juga
-
Seni Mengatur Waktu dengan Baik dalam Buku "Agar Waktu Anda Lebih Bermakna"
-
Buku Perjalanan ke Langit: Nasihat tentang Pentingnya Mengingat Kematian
-
Ulasan Buku Resep Kaya ala Orang Cina, Cara Menuju Kekayaan yang Berlimpah
-
Ulasan Buku "The Wisdom", Merenungi Kebijaksanaan Hidup
-
Tuhan Selalu Ada Bersama Kita dalam Buku "You Are Not Alone"
Artikel Terkait
Ulasan
-
Ulasan Novel Rumah Tanpa Jendela: Tidak Ada Mimpi yang Terlalu Kecil
-
Ulasan Novel A Farewell To Arms: Kisah Tentang Perang, Cinta, dan Kesetiaan
-
Ulasan Film War 2: Aksi Samurai hingga Drama yang Bikin Baper
-
Misteri Raibnya Para Penduduk dalam Buku Spog dan Spiggy di Planet Alotita
-
Ulasan Novel Snoop: Dilema Privasi di Balik Layar Teknologi
Terkini
-
Bye-Bye Pori-Pori Besar! Ini 4 Serum Korea yang Ampuh Bikin Wajah Halus
-
Bojan Hodak Akui Chemistry Persib Bandung Belum Padu, Imbas Perombakan?
-
Chanyeol Ungkap Suasana Damai di Teaser MV Lagu Happy Accident (Feat. SOLE)
-
Suara Kritis untuk Omnibus Law: Di Balik Janji Manis Ada Kemunduran Hijau
-
Manakah Lore yang Lebih Kaya Antara Lord of the Mysteries dan One Piece?