Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Firdaus | Rizal Khoirul Huda
Choi Seung Hyun sebagai Oh Jan Beom dalam film 71: Into the Fire. (imdb.com)

Jika ada yang berpikir bahwa film Korea Selatan hanya bertemakan percintaan atau romansa belaka tentu merupakan anggapan yang keliru. Film Korea terdiri dari genre yang beragam yang membuat penonton seakan tak pernah bosan untuk menontonnya.

Salah satunya film yang mengambil latar belakang perang Korea. Mengingat dulu Korea Selatan dan Utara pernah berkonflik, banyak film Korea Selatan yang membahas tentang perjuangan dan kepahitan dalam perang. Salah satunya yaitu film 71: Into the Fire.

Film garapan sutradara John H. Lee ini dibintangi oleh aktor terkenal negeri gingseng seperti Cha Seung Won, Kwon Sang Woo, dan Choi Seung Hyun.

Di bawah ini adalah 7 fakta unik film 71: Into the Fire.

1. Peran tentara pelajar di perang Korea

Film 71: Into the Fire berangkat dari kisah nyata pada periode awal perang Korea. Dikisahkan bahwa tentara Korea Utara mengawali perang dengan berbagai kemenangan di berbagai wilayah. Keadaan ini membuat pihak Korea Selatan mundur hingga daerah Pusan.

Selain tidak siap berperang, tentara Korea Selatan juga kekurangan jumlah pasukan. Oleh karena itu, pemerintah Korsel merekrut banyak tentara pelajar untuk mempertahankan wilayah. Salah satunya yaitu unit yang beranggotakan 71 tentara pelajar yang bertugas mempertahankan wilayah Pohang-dong.

2. Pasukan Korea Selatan yang semakin terjepit di awal perang

Film ini diawali oleh adegan perang di Yeongdeok dimana Oh Jang Beom yang merupakan sukarelawan bersama tentara Korea Selatan sedang dalam kondisi terjepit oleh serangan tentara Korea Utara. Akhirnya Oh Jang Beom bersama tentara Korsel terpaksa harus mundur ke Pohang.

Sesampainya di sebuah sekolah di Pohang, Kapten Kang memberikan perintah agar Oh Jang Beom memimpin pasukan anyar dari satuan berjumlah 71 tentara pelajar. Unit tersebut diberikan tugas untuk bertahan dari serangan tentara Korut yang ditakuti yaitu divisi kelima unit 766 yang dipimpin oleh Park Moo Rang.

3. Konflik dalam satuan tentara pelajar

Banyak masalah yang dihadapi Oh Jang Beom dalam memimpin timnya. Selain harus melatih pelajar tentang cara menembak peluru dan mortar, Oh juga harus berhadapan dengan anggotanya yang mantan kriminal yaitu Ku Kap Jo.

Ku Kap Jo sering membuat onar seperti secara tak sengaja meledakkan gudang makanan, merusuh saat latihan senjata. Puncaknya saat Ku Kap Jo yang kehilangan temannya karena ditembak sniper tentara Korut, dia pun mengejar penembak yang malah membuat tentara pelajar banyak yang tewas.

4. Serangan Korea Utara oleh unit tentara paling ditakuti

Tanpa Ku Kap Jo dan Chang Wu yang meninggalkan daerah pertahanan, Oh Jan Beom segera menyusun pertahanan untuk membendung serangan musuh. Pertahanan seperti barikade, membuat ladang ranjau hingga menyiapkan formasi digunakan untuk menghambat tentara Korut yang unggul jumlah dan persenjataan.

Oh Jan Beom sempat menerima ultimatum untuk menyerah dari komandan unit 766 yang dikenal kejam yaitu Park Moo Rang. Namun tentara pelajar menolak dan menembakkan mortar ke arah pasukan Korut yang membuat Park marah besar dan bersiap memulai serangan.

5. Keberanian tentara pelajar walau menghadapi musuh yang kuat

Komandan Park Moo Rang segera memerintahkan pasukannya yang  beranggotakan 800 tentara untuk menggempur sekolah Pohang yang menjadi pertahanan tentara pelajar. Menghadapi musuh yang jauh lebih banyak, tentara pelajar tetap tenang dan menyerang secara terencana.

Dimulai dari meledakkan granat yang dipasang di depan sekolah hingga menembak dari bawah dan atas sekolah membuat banyak tentara Korut tewas. Namun, karena menang jumlah, tentara Korut akhirnya bisa membuat tentara pelajar mundur. 

6. Persaudaraan dalam perang

Ketika kekalahan tampaknya akan menghampiri, secara mengejutkan Ko Kap Jo dan Chang Wu dengan mengendarai truk berhasil mengejutkan tentara Korut. Ko dan Chang segera bergabung dengan tentara pelajar yang tersisa serta memberikan bantuan berupa senjata berat.

Sempat berselisih di awal, Ku dan Oh Jan Beom akhirnya mengesampingkan ego dan berjuang bersama untuk menghentikan tentara Korut menguasai sekolah. Tentara pelajar lainnya juga mengorbankan dirinya untuk menghambat pasukan Korut dan kaptennya Park Moo Rang.

7. Akhir yang mengharukan

Korban terus berjatuhan di kedua belah pihak sampai hanya tersisa dua orang yaitu Oh Jang Beom dan Ku Kap Jo yang mempertahankan sekolah. Keduanya naik ke atas atap untuk menggunakan senjata yang tersisa.

Sementara itu, Park Moo Rang pun ikut membantu pasukannya menggempur sekolah. sesampainya di atas, Park membunuh Ku Kap Jo dan akan melakukan hal serupa ke Oh Jang Beom. Namun, diam-diam Oh mengisi peluru dan menembakkannya ke Park.

Park yang masih bisa menembak Oh akhirnya kembali menerima tembakan oleh Kapten Kang Seok Dae yang datang membantu tentara pelajar. Namun naas, Oh yang sudah terluka parah kemudian meninggal dalam dekapan Kapten Kang.

Mengisahkan perjuangan tentara pelajar Korea yang berperan besar mempertahankan tanah airnya dalam perang Korea mengajarkan kita nilai nasionalisme yang perlu senantiasa ditumbuhkan dala diri. Selain itu, kenyataan pahit dalam perang seperti tewasnya kerabat dan teman menjadikan pelajaran bahwa tidak ada kemenangan dalam perang.

Rizal Khoirul Huda