Scroll untuk membaca artikel
Hernawan | Sam Edy Yuswanto
Buku "One Day One Juz" (Dokumen pribadi/Sam Edy Yuswanto)

Adakalanya cinta memang butuh pembiasaan. Mulanya kita merasa terpaksa melakukan sesuatu, tapi bila hal tersebut dilakukan secara istikamah atau terus menerus, maka besar kemungkinan akan menjadi kebiasaan yang sulit dihilangkan. Dalam artian, kita menjadi menyukai atau mencintai sesuatu tersebut.

Demikian pula cara untuk mencintai Al-Qur’an, kitab suci umat Islam yang memang sudah semestinya kita cintai. Caranya dengan berusaha membiasakan diri membacanya, merenungi maknanya, dan selanjutnya mengamalkan ajaran-ajaran di dalamnya yang berisi petunjuk hidup jalan yang lurus bagi kita semua.

Ada kalimat menyentuh yang terdapat dalam buku berjudul One Day One Juz: “Cinta itu sesekali memang harus dipaksakan. Pada awalnya aku harus memaksakan diri untuk menyelesaikan satu juz dalam sehari, tapi kini tak lagi karena ia telah menjelma menjadi cinta dalam diriku”.

Ya, membaca Al-Qur’an memang terasa berat, terlebih bagi yang belum terbiasa membaca dan merutinkannya. Membacanya saja berat, apalagi berusaha mempelajari isi atau kandungannya kepada para ulama, kiai, atau ustadz. Belum lagi mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. 

Namun, kita harus berusaha mengupayakannya. Kita harus berusaha belajar mencintai kitab suci Al-Qur’an yang akan mengantarkan kita pada kebahagiaan. Bukankah rasa cinta itu kerap tumbuh karena kita terbiasa bertemu dengan seseorang?

Seperti halnya dengan mencintai seseorang, mencintai kitab suci Al-Qur’an, mencintai Rasulullah Saw., serta mencintai Allah, harus kita dekati supaya tumbuh rasa cinta. Ajarkan Al-Qur’an kepada anak-anak dan saudara-saudara kita agar mereka mengenalnya, maka mereka akan mencintainya (One Day One Juz, halaman 163).

Dalam buku One Day One Juz diuraikan, di samping membaca, merenungi dan menghayati Al-Qur’an itu bermanfaat untuk kebaikan spiritual. Mengamalkannya juga dapat memberikan manfaat kebaikan dalam bidang material. Misalnya bagi orang-orang yang suka mengamalkan surah Al-Waqi’ah, maka dia tidak akan tertimpa ujian kemiskinan. Hal ini sebagaimana disebut dalam sabda Rasulullah Saw.:

“Barang siapa membaca surah Al-Waqi’ah tiap malam, maka tidak akan menimpa kepadanya kemiskinan. Dan surah Al-Waqi’ah adalah surah kaya, maka bacalah dan ajarkanlah kepada anak-anak kalian.”

Terbitnya buku One Day One Juz karya Miftah A. Malik dan ODOjers (Pustaka Akhlak, 2014) ini dapat dijadikan sebagai motivasi bagi umat Islam untuk belajar mencintai kitab suci Al-Qur’an. Buku yang sangat direkomendasikan untuk dibaca dan koleksi.

Sam Edy Yuswanto