Scroll untuk membaca artikel
Hernawan | Fachry Fadillah
Ayat-ayat api (DocPribadi/Fahri)

Siapa yang tidak mengenal Sapardi Djoko Damono? Penyair kondang kelahiran Kota Solo ini memang sudah tidak perlu diragukan lagi kepiawaiannya dalam menciptakan puisi. Ada banyak sekali buku kumpulan puisinya yang akan saya ulas. Kali ini ialah buku dengan judul "Ayat-ayat Api."

Buku kumpulan puisi "Ayat-ayat Api" merupakan buku kumpulan puisi yang ditulis oleh Sapardi Djoko Damono dari sekian banyaknya buku kumpulan puisi yang lainnya. Buku kumpulan puisi "Ayat-ayat Api" ini berisi lima puluh empat sajak-sajaknya. Adapun judul "Ayat-ayat Api" diambil dari salah satu puisinya yang terdapat dalam buku ini. Sedangkan untuk berbagai karakteristik dari puisi-puisi dalam buku akan saya ulas berikut ini.

Karakteristik yang pertama dari puisi-puisi dalam buku ini ialah bentuknya yang beragam. Pak Sapardi dengan piawainya menyusun kata-kata dalam bentuk sajak dan naratif paragraf. Puisi-puisi yang berbentuk sajak dapat kita lihat pada salah satu puisinya yang berjudul "Dongeng Marsinah". Sedangkan puisi-puisi yang berbentuk naratif paragraf dapat kita ambil sebagai contoh seperti pada puisinya yang berjudul "Ibu".

Karakteristik kedua ialah penggunaan bahasanya yang sederhana. Lagi-lagi Pak Sapardi dengan piawainya 'menyihir' kata-kata yang sederhana menjadi sesuatu yang bermakna luar biasa. Pemilihan kata atau diksi yang terdapat pada puisi-puisinya dalam buku ini, kebanyakan menggunakan kata-kata yang berkonotasi melankolis. Selain itu, majas atau metafor-metafor yang digunakan sangat berpengaruh dalam mendukung pesan apa yang ingin sang penyair sampaikan. 

Karakteristik yang ketiga ialah ambiguitas. Maksud dari ambiguitas ialah puisi-puisinya yang melahirkan pemahaman yang berbeda. Pak Sapardi dengan kecerdasannya mampu membuat suatu frasa atau kalimat menciptakan makna ganda. Dengan begitu bisa dikatakan bahwa puisi-puisinya bersifat dinamis. 

Karakteristik yang keempat ialah gaya berceritanya. Pak Sapardi dalam bukunya ini seringkali tidak menggunakan gaya bercerita yang menjadikan seseorang sebagai narator, tetapi menggunakan perumpaan-perumpaan benda-benda bukan manusia sebagai naratornya. Misalkan daun, bayang-bayang, dan perumpamaan yang lainnya. 

Karakteristik yang kelima ialah sudut pandangnya yang objektif. Pak Sapardi dalam buku kumpulan puisinya ini hampir secara keseluruhan membahas atau mengangkat permasalahan secara objektif. Dengan begitu, puisi-puisinya yang terdapat dalam buku kumpulan puisinya ini mampu memandang luas suatu permasalahan secara dinamis. 

Itu tadi merupakan ulasan mengenai sebuah buku kumpulan puisi karya Sapardi Djoko Damono yang berjudul "Ayat-ayat Api". Adapun ulasan ini merupakan ulasan saya pribadi dan tidak menyimpulkan dari sumber manapun. Itu saja yang ingin saya sampaikan, semoga ulasan ini dapat bermanfaat. Di akhir kalimat saya ucapkan terima kasih. 

Fachry Fadillah