Kalian tentu sudah tahu apa saja jenis-jenis karya sastra, mulai dari puisi, novel, novelet, cerpen, drama, esai, hingga kritik sastra. Kali ini, saya akan membahas mengenai salah satu karya sastra nonfiksi yakni kritik sastra. Adapun kritik sastra merupakan suatu penilaian terhadap sebuah atau beberapa karya sastra, yang dinilai atau ditanggapi oleh kritikus sastra dalam bentuk lisan maupun tulisan. Di bagian selanjutnya, akan dibahas apa itu kritik sastra berdasarkan harfiahnya.
Kritik sastra adalah salah satu cabang ilmu sastra yang bertujuan untuk menghakimi karya sastra. Maksud dari menghakimi ialah 'mengadili' karya sastra untuk kemudian diputuskan apakah karya sastra tersebut layak dibaca atau tidak. Selain itu, kritik sastra juga berfungsi untuk mengkaji dan menafsirkan karya sastra secara lebih luas, dengan menggunakan pendekatan ilmu lain yang terkait, semisal sejarah, filsafat, biografi, sejarah sastra, dan lain-lain. Sebuah kritik sastra yang baik harus menyertakan bukti-bukti dan alasan-alasan berdasarkan pada data-data yang terdapat di dalam karya sastra, dengan begitu dapat dikatakan bahwa kritik sastra merupakan bagian dari karya sastra.
Pada permulaannya, kritik sastra pertama kali diterapkan oleh dua orang Yunani yakni Xenophanes dan Heraclitus sekitar tahun 500 SM untuk mengecam keras seorang pujangga besar bernama Homerus yang sering bercerita tentang hal-hal yang tidak senonoh mengenai dewa-dewi. Adapun kata 'kritik' secara etimologis berasal dari bahasa Yunani, yaitu krites yang berarti hakim, yang berasal dari kata krinein yang berarti menghakimi, dan kemudian berkembang menjadi kritikos yang berarti menghakimi karya sastra.
Pada khazanah sastra Eropa, kritik sastra baru muncul kembali pada abad ke-15 Masehi yakni pada abad pertengahan (Renaissance) oleh Julius Caesar Scaliger yang menulis buku poetica, setelah berabad-abad lamanya hilang dari perkembangan sastra Eropa modern. Sedangkan di Indonesia istilah kritik sastra sebenarnya bukan merupakan hasil tradisi masyarakat Indonesia.
Istilah kritik sastra baru dikenal luas oleh para sastrawan Indonesia pada abad ke-20, ketika pertama kali buku mengenai kritik sastra yakni Kesusastraan Indonesia Modern dalam Kritik dan Sastra karya HB Jassin terbit pada kurun waktu tersebut.
Adapun beberapa fungsi lain dari kritik sastra akan saya uraikan lebih jelas pada bagian ini, di antaranya ialah sebagai berikut:
1. Mengembangkan Ilmu Sastra
Berkembangnya kritik sastra tentu berpengaruh pada teori-teori yang ada dalam ilmu sastra. Dengan begitu, teori-teori ilmu sastra akan menyesuaikan dengan kritik sastra yang hadir pada zamannya.
2. Mengembangkan Eksistensi Kesusastraan
Fungsi selanjutnya dari kritik sastra ialah mengembangkan eksistensi karya sastra di zamannya. Pada pengaruhnya ini, kritik sastra berperan terhadap sebuah karya sastra dengan menekankan aspek kritikan secara fungsional dan sensasional.
3. Memberi Masukan Kepada Masyarakat Umum
Hasil analisis sebuah kritik sastra diharapkan mampu memberikan pemahaman kepada masyarakat umum mengenai sebuah karya sastra yang dijadikan sebagai objek.
Itu tadi merupakan ulasan mengenai definisi, sejarah, aspek dan fungsi dari sebuah kritik sastra. Adapun sebagian referensi pada artikel ini bersumber dari Wikipedia. Itu saja yang ingin saya sampaikan, di akhir kalimat saya ucapkan terima kasih dan semoga bermanfaat.
Baca Juga
-
Ulasan Film Warrior: Kisah Kakak-beradik yang Kembali Bertemu di Atas Ring
-
Ulasan Film Unbroken: Kisah Atlet Olimpiade yang Menjadi Tawanan Perang
-
Ulasan Film The Fighter: Kisah Seorang Pria Meraih Gelar Juara Tinju Dunia
-
Ulasan Film Rocky: Kisah Petinju Lokal Meraih Kesuksesan di Dunia Tinju
-
Ulasan Before I Fall: Kisah Seorang Gadis yang Mengalami Absurditas Hidup
Artikel Terkait
-
Biodata dan Karier Kim Sae Ron, Aktris Muda Asal Korea yang Ditemukan Meninggal di Rumahnya
-
Ulasan Novel Aroma Karsa, Menjelajahi Isi Dunia Melalui Aroma
-
Ulasan Novel Sagaras: Petualangan Ali dalam Melawan Ksatria Sagaras
-
Sinopsis Drama China Kill My Sins, Bergenre Politik-Misteri
-
3 Drama Xianxia Karya Sutradara Yin Tao, Ada Love of the Divine Tree
Ulasan
-
Ulasan Buku 'Kita, Kami, Kamu', Menyelami Dunia Anak yang Lucu dan Jenaka
-
Ulasan Buku Rahasia Sang Waktu, Investasikan Waktu untuk Kehidupan Bermakna
-
Ulasan Novel Aroma Karsa, Menjelajahi Isi Dunia Melalui Aroma
-
Ulasan Novel Sagaras: Petualangan Ali dalam Melawan Ksatria Sagaras
-
Review I'm Not a Robot: Saat Captcha Bikin Kita Ragu, Aku Manusia atau Bot?
Terkini
-
Segere Wes Arang-Arang, Fenomena Remaja Jompo dalam Masyarakat!
-
Sinopsis Film Berebut Jenazah: Bukan Horor, tapi Kisah Haru di Tengah Perbedaan
-
Generasi Muda, Jangan Cuek! Politik Menentukan Masa Depanmu
-
Pesta Kuliner Februari 2025: Promo Menggoda untuk Para Foodie!
-
4 Inspirasi Clean Outfit ala Hwang In-youp, Gaya Makin Keren Tanpa Ribet!